Selasa 01 Mei 2018
HIDUP TERLATIH DAN TERKEKANG
Pengkhotbah 11:9-10; Yohanes 21:18-19
Seekor kuda muda wajar saja mempunyai gerak bebas dengan tenaga besar serta mempunyai kecepatan lari yang sangat tinggi. Hal itu sudah sepantasnya. Tidak ada yang salah dengan kuda muda. Tetapi seekor kuda muda hanya memiliki nilai rendah sebelum terlatih. Kuda bernilai tinggi bila sudah disiplin, dilatih dan di kekang. Jadi nilai atau kualitas seekor kuda diukur melalui keterlibatannya dan ketaatannya untuk terkekang.
Pada umumnya anak muda suka kebebasan. Biasanya tidak suka terikat dan dia akan memberontak kepada semua yang membatasi dirinya untuk bergerak bebas. Menjelang kenaikan Yesus ke sorga Petrus rupanya masih merasa muda. Itulah sebabnya Yesus berkata kepada Petrus “sesungguhnya ketika engkau masih muda engkau masih mengikat pinggangmu sendiri dan engkau berjalan kemana saja engkau kehendaki”. Petrus muda suka kebebasan dan Yesus merasa perlu mengekang Petrus agar Petrus menjadi pemberita Injil yang berkualitas. Secara sengaja Allah mengacaukan kebebasan Petrus dan menaruh Petrus ke tempat dan keadaan yang mengekang dirinya.
Berbagai keadaan bahkan penjara adalah bagian yang diijinkan Allah untuk mengekang kebebasan Petrus agar semakin terlatih untuk suatu pelayanan yang menjadi bagian dari panggilannya. Petrus diijinkan Tuhan Yesus keluar masuk penjara sebagai bagian mengekang dirinya dari keinginan bebas. Penjara ternyata membentuknya sabar dan mempunyai penguasaan diri. Tuhan Yesus terus bekerja melalui Petrus dan di dalam hidup Petrus. Petrus akhirnya terbentuk bukan saja berkarisma tetapi juga berkarakter. Ibarat kuda bukan hanya bertenaga dan berkecepatan tinggi tetapi juga terlatih dan terkekang. Pembentukan Petrus muda terjadi sampai masa tuanya. Dia bukan saja melakukan hal-hal yang besar tetapi juga terbentuk menjadi seorang yang berjiwa besar.
Di akhir hidupnya Petrus betul-betul siap dan rela dikorbankan bagi Kristus sebagai martir bagi gereja Tuhan. Nubuat langsung Yesus Kristus dalam Yohanes 21:18-19 betul-betul menjadi kenyataan. Petrus memilih disalibkan dengan kepala ke bawah adalah permintaannya karena merasa tidak layak disalibkan seperti Yesus. Akhirnya menderita bagi Yesus menjadi karunia baginya.
Para penuai yang budiman yang masih muda, hakmu untuk hidup bebas, tetapi semakin bertambahnya usiamu, siaplah dikekang, dilatih dan di disiplinkan. Semakin dewasa saudara akan menjadi anak Tuhan yang berkarakter dan berkarisma.
- M1 – Menerima : Terima Firman yang saudara baca hari ini sebagai kebenaran.
- M2 – Merenungkan : Bagaimana Petrus pada masa tuanya?
- M3 – Melakukan : Siaplah didisiplin dan mendisiplinkan diri.
- M4 – Membagikan : Sharingkan cara-cara melatih diri.