Selasa 30 Januari 2018
SESAMA HAMBA HARUS AKUR
Matius 25:14-30
Dalam perumpamaan Yesus, Bila dalam sebuah rumah, bekerja hamba lebih dari seorang biasanya terjadi hal-hal yang negatif ataupun positif. Lukas 12:45 mengisahkan hamba-hamba yang saling memukul. Mungkin saja karena perebutan kuasa selama tuannya bepergian atau memang hamba yang satu ingin berbuat semaunya Karena pada dasarnya dia orang jahat. (Matius 20:1-16) mengisahkan hamba yang saling iri hati. Iri hati mungkin terjadi karena perlakuan tuan yang sangat berbeda sehingga ada hamba merasakan ketidakadilan. Tetapi ada juga hamba-hamba yang berjiwa besar karena bisa menghargai rekan kerjanya. Ada juga hamba yang tidak terganggu dengan hamba lain karena fokus melakukan kewajibannya sebagai hamba.
Di dalam pembacaan Alkitab hari ini, mengisahkan tiga orang hamba, atau mungkin saja tiga tim hamba. Di antara mereka tidak terjadi pertikaian dan juga tidak terjadi iri hati. Tuan mereka memberi talenta kepada mereka berbeda, tetapi mereka menerima dengan senang hati tanpa protes. Tidak terjadi membanding-bandingkan diri antara mereka walaupun terang-terangan tuan mereka memberi pemberian yang berbeda kepada yang seorang dan kepada yang lain. Ketiga hamba menerima dengan senang hati, kemudian meresponi pemberian itu dengan baik. Yang dua orang mengembangkan yang seorang lagi menyimpan. Tuan mereka menghargai mereka secara sama dengan cara memberi perhitungan. Dua orang dengan talenta yang berbeda dihargai sama dengan berkata: “… Masuklah dan turutlah dalam kebahagiaan tuanmu”. Tetapi kepada yang seorang dengan satu talenta, memang berbeda karena tidak mengembangkan talentanya. Kesalahan hamba penerima satu talenta sepertinya bukan sikap menyimpan talentanya tetapi pada alasan mengapa dia menyimpan dan tidak mengembangkan talentanya. Tetapi saya tidak akan mengomentarinya lagi, karena yang mau kusoroti adalah bahwa “sesama hamba harus akur”. Tidak terjadi pertikaian diantara para hamba walaupun ada alasan untuk bertikai. Tidak terjadi iri hati walaupun ada alasan untuk iri hati. Hal itu memberi kesempatan kepada dua orang hamba untuk mengembangkan talentanya. Hamba penerima satu talenta tidak iri hati dan tidak mengganggu penerima lima dan dua talenta, memberi kesempatan kepada mereka berkembang tanpa terganggu.
Hai kita para penuai tangguh, kita tentu berbeda dalam banyak hal tetapi mari kita terima perbedaan itu, karena di hadapan Tuhan kita sama-sama hamba, sesama hamba harus akur.
- M1 – Menerima : Terima firman dengan menerima talenta dengan rasa syukur.
- M2 – Merenungkan : Bagaimana sikap penerima talenta yang satu kepada yang lain?
- M3 – Melakukan : Kembangkan talenta walaupun kecil bersama hamba yang lain.
- M4 – Membagikan : Bagikan pengalaman saudara dalam mengembangkan talenta.