Kamis 11 Januari 2018
KONSISTENSI SEORANG PENUAI
Kajadian 50:15-21
Perjalanan hidup Yusuf sejak masa remaja hingga wujud menjelang kematiannya tergolong sebagai suatu kehidupan yang cukup mengagumkan dan sangat layak untuk diteladani oleh seorang Penuai. Yang paling menarik untuk diteladani adalah konsistensinya hidup taat kepada Allah, sikap rendah hati dan mengasihi tanpa terganggu oleh respon yang tidak baik dari orang yang dikasihinya.
Yusuf melakukan apa yang memang harus dilakukan sebagai orang yang percaya kepada Allah. Dia jujur mengungkapkan pengalaman hidupnya sebagai orang percaya termasuk mimpi-mimpinya. Pengalaman hidupnya yang terbilang unik membuat ayahnya Yakub sangat memperlakukannya sangat spesial. Yusuf tidak meminta dia diperlakukan beda dari saudara-saudaranya, buktinya dia hidup sebagai saudara yang baik untuk saudara-saudaranya. Tetapi saudara-saudaranya diam-diam benci kepada Yusuf atas perlakuan spesial ayah mereka.
Ketika sang ayah menyuruh Yusuf menjenguk saudara-saudaranya di Padang tanpa curiga dia taat saja kepada sang ayah. Yusuf memang sangat mengasihi kakak-kakaknya. tetapi kakak-kakak yang iri kemudia benci akhirnya mencoba membunuhnya melemparkan ke sumur kering denngan laporan ke ayah mereka, Yusuf dimakan binatang buas. cerita kehidupan Yusuf pun berlanjut Yusuf yang diperjualbelikan, Yusuf yang difitnah dan Yusuf yang dipenjarakan dan dilupakan.
Melewati semuanya itu Yusuf tetap konsisten mengasihi. Hatinya tidak menyimpan dendam dan kebencian. “Tetapi tuhan menyertai Yusuf sehingga ia menjadi seorang yang selalu berhasil dalam pekerjaannya…” (kejadian 39:2). Allah terus berkarya melalui segala situasi yang dihadapi Yusuf walaupun dalam kenyataannya Yusuf selalu menjadi korban Tetapi dia tetap disertai allah. Penyertaan Allah-lah yang menempatkan Yusuf menjadi orang ke-dua di Mesir. kedatangan kakak-kakaknya ke Mesir justru semakin membuktikan bahwa dia konsisten mengasihi tanpa terganggu kejahatan mereka yang mencoba membunuhnya. Kakak-kakaknya mengira kematian ayah mereka menjadi saat tepat Yusuf membalaskan dendamnya, tetapi ternyata kakak-kakaknya salah. tetapi Yusuf berkata kepada mereka “…, Sebab aku inikah pengganti Allah?” (Kejadian 50:19).
Yusuf tetap konsisten mengasihi kakak-kakaknya dan meyakini rancangan Allah. Melalui segala kejadian termasuk sikap-sikap yang tidak menyenangkan dari pihak lain. Seperti Yusuf, penuai memang harus konsisten mengasihi dan mentaati Allah, apapun yang terjadi.
- M1 – Menerima : Terimalah Firman Allah sebagai fakta sejarah.
- M2 – Merenungkan : Mengapa kita perlu meneladani Yusuf?
- M3 – Melakukan : Hiduplah sebagai pribadi yang disertai Allah.
- M4 – Membagikan : Sharingkan penyertaan Allah kepada saudara.