Selasa 09 Januari 2018
KARAKTER SEORANG PENUAI
Hakim-hakim 16:1-31
Kitab Hakim-hakim sesungguhnya mengisahkan bangsa pilihan Allah sedang menuai apa yang sudah diperjuangkan generasi sebelumnya. Memasuki dan tinggal di negeri perjanjian. Untuk memasuki negeri Perjanjian generasi sebelumnya harus menggembara di padang gurun selama 40 tahun. Pengembaraan yang seharusnya bisa dijadikan pembelajaran untuk membangun ketaatan kepada Allah. Tetapi Kitab Hakim-hakim ini justru mengingatkan kita bahwa satu-satunya pelajaran yang kita peroleh dari sejarah adalah bahwa kita selalu gagal belajar dari sejarah. Kalau saja umat Israel yang memasuki negeri Perjanjian belajar dari sejarah pengembaraan generasi sebelumnya tentu mereka tidak akan pernah terlibat penyembahan berhala orang Kanaan. Tetapi sebaliknya orang Kanaan lah yang mengikuti mereka menyembah Allah Israel. Artinya mereka berhasil melakukan masa penuaian di Kanaan. Ternyata di Kanaan, umat Israel mengikuti siklus atau lingkaran setan secara berulang. Siklus itu meliputi kemurtadan – penindasan – penderitaan – pembebasan.
Dalam hal ini Allah memakai bangsa asing yang lebih jahat dari umat-Nya untuk menghukum umat-Nya yang berdosa untuk menuntun mereka kembali kepada pertobatan. Biasanya untuk membebaskan umat-Nya Allah memanggil dan memakai seorang hakim untuk memimpin dan membebaskan umat-Nya. Salah seorang hakim itu adalah seorang nazir Allah, Simson memperoleh karisma dari Allah berupa kekuatan adikodrati. Dengan kekuatan itu Simson melindungi umat Israel dari penindasan orang Filistin. Tetapi kesalahan terus berulang. Simson yang penuh karisma bermasalah dengan karakternya. Persoalan Simson adalah kegagalannya menguasai nafsu seksual daripada mentaati Allah. Simson berkompromi dengan Delilah tetapi mengabaikan peintah Allah. Dia lupa bahwa kompromi dengan dosa telah membuka kehidupannya terhadap kuasa iblis. Allah meninggalkan Simson dengan sendirinya dia kehilangan karismanya. Karaker yang buruk telah menjatuhkannya.
Sangat disayangkan bila seorang hamba Tuhan yang dipakai Tuhan menuai banyak jiwa tetapi tiba-tiba saja jatuh karena karakternya yang buruk. Pada akhir hidupnya Simson bertobat dan Allah kembali memberikan karisma. Pertunjukan iman pad akhir hidupnya membuat nama simson tercantum dalam daftar pahlawan iman (Ibrani 11:2). Jadi penuai tidak cukup mengejar karisma saja tetapi juga harus memperjuangkan karakter yang baik dan benar.
- M1 – Menerima : Terima Firman sebagai fakta sejarah dalam campur tangan Allah.
- M2 – Merenungkan : Coba cari dan temukan kesalahan fatal yang dilakuakn Simson
- M3 – Melakukan : perjuangan karakter yang benar dan setia.
- M4 – Membagikan : Jangan lelah berbagi kasih Allah kepada yang lain.