Pesan Mingguan Tahun Lalu : Pesan Mingguan 2022
PESAN MINGGU INI 31 DESEMBER 2023
SELAMAT TAHUN BARU
Yakobus 4:13-14 , Jadi sekarang, hai kamu yang berkata: ”Hari ini atau besok kami berangkat ke kota anu, dan di sana kami akan tinggal setahun dan berdagang serta mendapat untung”, sedang kamu tidak tahu apa yang akan terjadi besok. Apakah arti hidupmu? Hidupmu itu sama seperti uap yang sebentar saja kelihatan lalu lenyap.
Selama tahun 2023 sudah sangat banyak yang terjadi, tentu saja ada yang menyenangkan tetapi tidak jarang juga yang menggalaukan hati. Semua kita berusaha keras untuk menggapai sesuatu, ada yang tercapai ada juga yang gagal. Tetapi apapun yang terjadi faktanya kita tetaplah harus terus berjuang karena hidup haruslah terus melaju. Akhirnya tahun 2023 kita lewati dengan baik dan atas pertolongan Tuhan Yesus saja kemenangan demi kemenangan telah kita alami. Di depan kita terbentang tahun 2024, jadi sangatlah tepat bila kita saling menyapa dengan wajah ceria mengucapkan “Selamat Tahun Baru”. Dengan mengucapkan selamat tahun baru berarti kita semua optimis akan selamat dan sukses menjalani tahun yang baru tahun 2024.
Sebagai anak Tuhan yang optimis menatap ke depan, sudah pasti kita mempunyai rencana-rencana yang ingin kita gapai pada waktu setahun ke depan, karena sebagai umat beriman kepada Allah di dalam Yesus Kristus haruslah kita membuat rencana karena orang yang tak mempunyai rencana ke depan atau gagal merencanakan adalah suatu sikap yang merencanakan kegagalan. Tetapi dalam membuat rencana kedepan hendaklah tunduk kepada kehendak Tuhan. Kita bisa saja merencanakan banyak hal yang baik dan benar tetapi tetaplah harus tunduk kepada kehendak Allah karena manusia berusaha membuat berbagai target yang ingin dicapai tetapi Tuhanlah penentu yang tepat atas kehidupan umat-Nya. Bila hal-hal yang di luar rencana kita yang terjadi atau rencana-rencana kita tak tercapai atau menemukan jalan buntu saatnya kita mau mencari jawaban “Mengapa demikian”?. Saat kita bertanya dengan tulus berarti kita sedang membangun kedekatan yang tulus dengan Tuhan. Dan ingat bahwa jawaban Allah atas pertanyaan yang kita ajukan sudah pasti merupakan jawaban benar dan terbaik untuk kita. Bila kita menemukan jalan buntu sudah pasti Tuhan kita akan memberi jawaban dengan cara membuka jalan yang terbaik.
Jadi silakan membuat rencana untuk tahun 2024 sebaik-baiknya tetapi libatkanlah Tuhan dalam membuat rencana. Dan jangan lupa bila rencana tidak tercapai tetaplah tunduk kepada kehendak-Nya. Satu hal penting jangan lupa yaitu teruslah membangun hubungan dekat dengan Tuhan karena sesungguhnya Dia sudah menyediakan yang terbaik dari rencana yang kita buat. Selamat tahun baru 2024. (MT)
Minggu 31 Desember 2023
PESAN MINGGU INI 24 DESEMBER 2023
SELAMAT HARI NATAL
Hari ini telah lahir bagimu juruselamat yaitu Kristus, Tuhan di kota Daud. Dan inilah tandanya bagimu: Kamu akan menjumpai seorang bayi di bungkus dengan lampin dan terbaring di dalam palungan.
Menyampaikan salam kepada orang yang sedang berulang tahun secara langsung sudah menjadi hal yang umum bagi semua orang. Tetapi memberi salam kepada teman atas kelahiran orang lain kita lakukan hanya pada saat merayakan Natal. Kita bersalam-salaman sambil mengucapkan selamat Natal atau selamat atas kelahiran Yesus Putra Allah yang tunggal adalah merupakan hal yang menjadi logis dan tak aneh karena kelahiran Yesus adalah untuk semua orang. Bukan hanya logis tetapi merupakan suatu hal penting dan harus pula disertai dengan sukacita. Perlu juga kita pahami bila memberi salam dan mengucapkan selamat Natal berarti kita sedang mengucapkan selamat dan rasa sukacita atas semua karya Yesus yang datang untuk menyelamatkan manusia. Berita malaikat kepada para gembala sangat lengkap bahwa yang lahir itu adalah juru selamat, Kristus Tuhan. Jadi sangat jelas bahwa natal bukanlah mengenai kelahiran semata melainkan adalah mengenai karya Allah dalam dan melalui Yesus Kristus.
Ada juga yang mencoba membandingkan antara mengucapkan selamat Natal atau selamat paskah. Tentu saja kita perlu menghindari untuk mencoba merendahkan yang satu dan meninggikan yang lainnya. Karena bila kita mengucapkan selamat hari Natal atau pun selamat Paskah adalah selamat atas karya Kristus menganugerahkan keselamatan kepada kita. Jadi nilainya sama-sama luhur, sama-sama bersyukur pada Tuhan dan juga sama-sama tentang Tuhan hanya waktunya saja yang berbeda. Bagaimana tentang memperingati hari kematian Yesus? Bagaimana kita memberi salam saat memperingati hari kematian Yesus? Tentu saja tidak enak rasanya kalau kita memberi salam dengan mengucapkan “Selamat hari kematian”, jadi sebutan saja “Selamat jumat Agung”.
Ada lagi pencurahan Roh Kudus di mana kita saling menyapa mengucapkan selamat pentakosta. Sesungguhnya 4 hari raya Kristiani ini semua adalah tentang karya Allah atas dan melalui Yesus Kristus jadi bila kita memberi salam dengan menyambut selamat natal, kita bersyukur atas seluruh karya Kristus. Bersyukur atas kelahiran, kebangkitan, kenaikan-Nya ke surga dan pencurahan Roh Kudus. Karena seluruh karya Yesus adalah satu kesatuan yang tak terpisahkan satu sama lain. (MT)
Minggu 24 Desember 2023
PESAN MINGGU INI 17 DESEMBER 2023
MEMBANGUN TAHTA ALLAH
Mazmur 99:1-3 “TUHAN itu Raja, maka bangsa-bangsa gemetar. Ia duduk di atas kerub-kerub, maka bumi goyang. TUHAN itu maha besar di Sion, dan Ia tinggi mengatasi segala bangsa. Biarlah mereka menyanyikan syukur bagi nama-Mu yang besar dan dahsyat; Kuduslah Ia!”
Umat Israel sering juga memberi gelar istimewa kepada Allah sebagai Raja. Tetapi Raja dalam pengertian Raja atas segala bangsa bukan atas satu bangsa. Sebagai raja Dia adalah penguasa mutlak dan pembuatan peraturan menjadi standar seluruh umat untuk bertindak. Sebagai seorang raja Dia membutuhkan tahta untuk menjalankan pemerintahan-Nya. Jadi bangsa haruslah membangun tahta untuk Dia.
Sebutan atau gelar raja yang artinya Dia adalah penguasa tunggal untuk masing-masing umat yang percaya kepada-Nya. Jadi masing-masing umat-Nya pun harus membangun tahta bagi Allah. Pertanyaannya adalah “Bagaimana kita membangun tahta Allah?” Untuk menjawab pertanyaan ini perlu kita memahami pengertian tahta Allah. Tahta Allah bukan tempat khusus yang dibangun dari bahan-bahan berharga seperti emas dan perak. Tahta Allah dapat digambarkan sebagai suatu tempat dimana Allah memposisikan diri-Nya untuk bekerja dan berkarya memberkati dan membangun kehidupan umat-Nya. Pemazmur berulang-ulang menyatakan bahwa Allah diam dan bertahta di sorga dan ditempat yang Maha tinggi. Tetapi juga sering menyatakan bahwa Allah diam di tengah-tengah umat-Nya. Jadi semakin sulit lagi memberi jawaban bagaimanakah kita membangun tahta Allah?
Dalam Perjanjian Baru orang percaya dan komunitas orang percaya adalah tempat kediaman Allah. 1 Korintus 3:16 “Tidak tahukah kamu, bahwa kamu adalah bait Allah dan bahwa Roh Allah diam di dalam kamu?…” Jadi masing-masing orang percaya adalah tempat kediaman Allah. Matius 18:20 “Sebab di mana dua atau tiga orang berkumpul dalam nama-Ku, disitu Akuada di tengah-tengah mereka.” Jadi Allah ada, hadir dan diam serta bertindak di dalam persekutuan atau komunitas umat-Nya. Jadi bagaimana membangun tahta Allah menjadi jelas. Membangun tahta Allah adalah membangun diri agar semakin kudus, semakin baik dan semakin benar bagi kemuliaan Allah. Kemudian membangun komunitas umat Tuhan menjadi persekutuan yang bersatu hati untuk memuliakan Tuhan. Dengan demikian membangun diri dan membangun hubungan baik dan benar dalam hidup bersama dalam Tuhan adalah pola hidup yang dijalani dalam membangun tahta Allah. (MT)
Minggu 17 Desember 2023
PESAN MINGGU INI 10 DESEMBER 2023
PENYEMBAH SEJATI
Yakobus 1:21-22“Sebab itu buanglah segala sesuatu yang kotor dan kejahatan yang begitu banyak itu dan terimalah dengan lemah lembut firman yang tertanam di dalam hatimu, yang berkuasa menyelamatkan jiwamu. Tetapi hendaklah kamu menjadi pelaku firman dan bukan hanya pendengar saja; sebab jika tidak demikian kamu menipu diri sendiri.”
Pengikut Kristus adalah umat penyembah Tuhan pencipta langit dan bumi yang dapat dikenal oleh semua manusia melalui Tuhan Yesus Kristus. Penyembah, karena mengenal Allah yang disembah adalah Allah yang selalu ada untuk umat-Nya. Penyembah yang memposisikan diri di bawah kekuasaan Allah dan selalu bersedia hidup dikendalikan oleh Allah yang disembah. Kemudian Allah yang disembah adalah Allah yang kudus dan Allah yang memberikan firman-Nya menjadi standar hidup sehingga sebagai penyembah bukanlah sekedar melakukan ritual agamawi tetapi haruslah hidup sesuai dengan kehendak Tuhan yang disembahnya. Tentu saja tidaklah cukup bila hanya penyembah sekedar melakukan ritual agamawi tetapi haruslah hidup sesuai dengan kehendak Tuhan yang disembahnya. Tentu saja tidaklah cukup bila hanya penyembah sekedar melakukan ritual agama, yang tak membentuk hidup sesuai dengan kehendak Tuhan yang disembah. Bila hanya sekedar ritual belaka tentu tak memberi dampak yang benar dan baik kepada penyembah. Akibatnya dia puas hanya sebagai penyembah secara agamawi belaka tanpa pernah menjadi penyembah sejati.
Ada tiga hal yang perlu diperjuangkan para penyembah agar dia menjadi penyembah sejati :
- Penyembah sejati harus membangun diri berperilaku bersih di hadapan Allah. Walaupun tidak mudah harus meninggalkan kehidupan dengan perilaku berdosa dalam hidup. Dalam Roma 12:1, rasul Paulus secara tegas memerintahkan agar semua orang percaya mempersembahkan tubuh menjadi persembahan yang kudus kepada Allah. Jadi persembahan yang kudus itu nyata melalui perilaku dalam hidup sehari-hari.
- Penyembah haruslah juga pelaku firman Tuhan. Firman Tuhan tidak cukup untuk diketahui dan didengar. Firman Tuhan yang didengar haruslah ditaruh dalam hati untuk dilakukan dalam hidup sehari-hari (Mazmur 119:11). Hanya bila kita mengijinkan Firman memperbaharui hati maka kita tidak berdosa kepada Tuhan.
- Para penyembah harus sungguh-sungguh hidup dalam kekudusan dan kebenaran, artinya walaupun tidak ada manusia yang kudus, para penyembah harus terus berjalan menuju kekudusan itu. Hati hendaklah terus dibersihkan dari kecemaran, dan hendaklah juga menjaga perilaku agar tindakan tidak melenceng dari kebenaran. Jadi penyembahan dan kehidupan haruslah selaras. (MT)
Minggu 10 Desember 2023
PESAN MINGGU INI 03 DESEMBER 2023
CORAM DEO (HIDUP DI HADAPAN ALLAH)
Mazmur 56:9-10 “Sengsaraku Engkaulah yang menghitung-hitung, air mataku Kautaruh ke dalam kirbat-Mu. Bukankah semuanya telah Kaudaftarkan? Maka musuhku akan mundur pada waktu aku berseru; aku yakin, bahwa Allah memihak kepadaku.”
Mazmur 56 ini adalah miktam raja Daud sebagai curahan hatinya kepada Allah saat dia ditangkap orang Filistin di Gat. Jadi faktanya dia sedang berada di hadapan musuh yang siap memperlakukannya dengan kejam. Daud dalam kondisi takut, itulah sebabnya perikop ini adalah merupakan ungkapan kepercayaannya kepada Allah saat diterpa ketakutan dan kesusahan. Dalam kasat mata Daud berada di hadapan musuh tetapi dia memposisikan diri berada di hadapah Allah. Daud tidak berusaha melarikan diri atau berdiplomasi melainkan dia justru memuji Allah. Iman sejati kepada Allah membuatnya mengetahui bahwa Dia tetap berada di hadapan Allah. Allah mengetahui semua kesulitan hidup, kesesakan dan penderitaannya, sehingga dia membuat pernyataan-pernyataan penting yang perlu diketahui semua umat Tuhan antara lain :
- “Sengaraku Engkau yang menghitung-hitung.” Semua orang percaya harus selalu sadar sesadar-sadarnya, yakin seyakin yakinnya bahwa dalam keadaan sengsarapun kita tetap pada posisi yang benar yaitu berada di hadapan Tuhan. Pada saat kesulitan menerpa dan pencobaan berat menimpa, jangan pernah lupa bahwa Allah memandang dari dekat dengan padangan yang penuh kasih.
- Air mataku kau taruh ke dalam berkat-Mu. Orang yang selalu memposisikan diri di hadapan Allah saat suka dan duka punya kecenderungan mencurahkan isi hati dan rasa kepada Allah dengan curahan air mata atau terharu dan menangis. Ternyata sikap terbuka kepada Allah ini tidak perlu dituduh cengeng, karena biasanya air mata mereka adalah air mata spontan yang bersumber dari ketulusan hati. Allah ternyata menghargai air mata sehingga menampung air mata umat dalam kirbat-Nya. Dia menghargai air mata bukanlah menghargai kesedihan belaka tetapi juga bertujuan untukmenghibur dan memberi pahala untuk pergumulan umat-Nya.
- “Aku yakin bahwa Allah memihak kepadaku”. Semua umat Tuhan diperintahkan untuk mengasihi musuh dan membalas kejahatan dengan kebaikan. Jadi Allah pun akan bertindak akan memukul mundur musuh saat kita berseru kepada-Nya. Allah sudah pasti memihak kepada umat-Nya, tetapi umat-Nya pun harus memposisikan dirinya di pihak Allah atau tetap hidup benar di hadapan Allah. (MT)
Minggu 03 Desember 2023
PESAN MINGGU INI 26 NOVEMBER 2023
KEHILANGAN KASIH
Wahyu 2:4-5“Namun demikian Aku mencela engkau, karena engkau telah meninggalkan kasihmu yang semula. Sebab itu ingatlah betapa dalamnya engkau telah jatuh! Bertobatlah dan lakukanlah lagi apa yang semula engkau lakukan. Jika tidak demikian, Aku akan datang kepadamu dan Aku akan mengambil kaki dianmu dari tempatnya, jikalau engkau tidak bertobat.”
Surat rasul Paulus kepada jemaat di Korintus dalam 1 Korintus 13 menjelaskan bahwa segala bentuk pelayanan, karunia rohani dan pengorbanan akan menjadi sia-sia tanpa didasari oleh kasih yang sejati. Jemaat di Efesus mempunyai kekuatan bila ditinjau dari karunia rohani, ketaatan kepada firman Tuhan dan juga ketahanan kepada pengajaran yang menyimpang. Tetapi semua menjadi kurang bermakna karena kehilangan kasih yang mula-mula. Dalam hal ini perlu juga dipahami bahwa istilah kasih yang mula-mula ini mempunyai pemahaman yang sangat beragam.
Ada yang mengartikannya sebagai kasih yang melemah tetapi ada juga yang mengartikannya sebagai kasih yang tidak tulus atau kasih yang tidak sejati. Bisa juga diartikan bahwa jemaat di Efesus telah melakukan hal-hal besar tanpa kasih. Kasih tetaplah kasih walaupun kurang sedikit pada dasarnya tetaplah kasih. Tidak ada seorang pun yang mengasihi tanpa kekurangan atau kelemahan, tetapi sebuah kasih yang dimiliki seseorang akan menjadi bukan kasih kalau tidak ditingkatkan atau diperbaiki. Kasih tidak boleh stagnan sebab kalau itu yang terjadi maka kasihnya lama-lama akan padam. Kita tidak cukup mengasihi tetapi haruslah semakin mengasihi. Bila kita jujur, gereja akhir zaman ini sama dengan gereja di Efesus yang kehilangan kasih yang mula-mula. Hebat? Ya hebat, melakukan perkara yang besar? Ya, berkorban? ya, berkorban tetapi apakah didasari oleh kasih, hanya saya dan Tuhan yang tahu. Yang pasti haruslah bertobat karena segala pelayanan tanpa kasih adalah kondisi jatuh sangat dalam. Mengetahui dan melakukan doktrin yang benar. Mentaati perintah, taat beribadah ke gereja belum cukup, karena tanpa kasih menjadi sia-sia.
Jadi jangan pernah beribadah, berkorban dan melayani tanpa kasih. Karena bisa saja orang beribadah, berkorban dan melayani walaupun tidak mengasihi tetapi orang yang mengasihi pastilah beribadah, berkorban dan melayani. Kasih yang tulus kepada Kristus menghasilkan pengabdian yang iklas kepada-Nya sehingga berdampak kepada kehidupan yang bersih dan benar. Jadi janganlah lengah membangun hubungan dengan Kristus sumber kasih sejati. (MT)
Minggu 26 November 2023
PESAN MINGGU INI 19 NOVEMBER 2023
HIDUP BERBUAH
1 Tesalonika 1:5 “Sebab Injil yang kami beritakan bukan disampaikan kepada kamu dengan kata-kata saja, tetapi juga dengan kekuatan oleh Roh Kudus dan dengan suatu kepastian yang kokoh. Memang kamu tahu, bagaimana kami bekerja di antara kamu oleh karena kamu.”
Hidup berbuah bukanlah terletak pada kemampuan memberitakan Injil melainkan kesungguhan untuk mengamalkan Injil itu dalam hidup sehari-hari. Penduduk Tesalonika adalah merupakan penduduk perkotaan modern pada zamannya yang merupakan masyarakat Yahudi yang kuat. Dalam perjalanan misi rasul Paulus gereja Tesalonika didirikan, tetapi dalam usia yang masih sangat muda gereja itu mendapat hambatan keras dari para perusuh kota sehingga dengan sangat terpaksa rasul Paulus harus meninggalkannya. Di kemudian hari rasul Paulus mengutus Timotius untuk meninjau keadaan jemaat. Jemaat yang baru sedikit menerima pengajaran Kristen ternyata harus ditinggalkan rasul Paulus dalam keadaan mereka hidup di tengah-tengah penganiayaan, bukan saja hanya bertahan tetapi berbuah. Pemahaman mereka tentang firman Tuhan masih sedikit tetapi sangat berbuah karena jemaat muda itu menghidupi dan melakukan Injil yang mereka terima melalui pemberitaan rasul Paulus.
Saat rasul Paulus mendapat laporan dari Timotius yang datang ke Korintus, rasul Paulus sangat bersukacita mendapat laporan atas buah pelayanannya yang hanya sebentar saja di Tesalonika. Dan rasul Paulus menyatakan sukacita dan rasa syukurnya dengan menulis surat kirimannya kepada jemaat di Tesalonika. Rasul Paulus menyatakan bahwa hidup jemaat Tesalonika itu berbuah karena rasul Paulus memberitakan Injil bukan hanya dengan perkataan tetapi dengan kekuatan Roh. Injil yang diberitakan dengan kekuatan akan selalu menginsafkan penerima Injil atas dosa-dosa sehingga terjadi pertobatan. Buah pertobatan karena karya Roh Kudus membuat penerima Injil itu responsif terhadap firman Tuhan. Tidak disampaikan dengan kata-kata dapat juga dipahami dengan penyampaian dengan keyakinan yang kokoh dan kepastian yang teguh karena berdasarkan iman kepada Kristus yang dihidupi dengan sungguh-sungguh.
Kemudian pemberitaan bukan hanya dengan kata-kata dapat juga dipahami sebagai pemberitaan melalui keteladanan. Adalah sangat tepat dan benar bahwa pemberita Firman haruslah lebih dulu mempraktekkan firman Tuhan yang diberitakan. Betul juga bahwa keteladanan jauh lebih nyaring dari perkataan. Jadi jangan pernah mengkhotbahkan sesuatu yang tidak pernah dilakukan. Pemberitaan oleh kuasa Roh Kudus, pemberitaan dengan keyakinan dan kepastian yang kokoh serta keteladanan hidup akan berdampak memberi hidup yang berbuah kepada pendengar dan penerima Firman. (MT)
Minggu 19 November 2023
PESAN MINGGU INI 12 NOVEMBER 2023
HIDUP MENGUTAMAKAN KRISTUS
Kolose 1:18-19 “Ialah kepala tubuh, yaitu jemaat. Ialah yang sulung, yang pertama bangkit dari antara orang mati, sehingga Ia yang lebih utama dalam segala sesuatu. Karena seluruh kepenuhan Allah berkenan diam di dalam Dia, dan oleh Dialah Ia memperdamaikan segala sesuatu dengan diri-Nya, baik yang ada di bumi, maupun yang ada di sorga, sesudah Ia mengadakan pendamaian oleh darah salib Kristus.”
Ada sebuah nyanyian rohani “Yang terutama di dalam hidup ini, meninggikan nama Yesus. Yang terutama di dalam hidup ini memuliakan nama-Nya”. Maaf bila kukutip nyanyian rohani ini tanpa mengetahui dan mengenal penggubahnya. Ada kemungkinan penggubah lagu ini terinspirasi setelah membaca Kolose 1 yang secara detail menjelaskan keutamaan Kristus. Rasul Paulus sangat konsentrasi memberitakan keutamaan Kristus melalui surat-surat kirimannya termasuk kepada jemaat di Kolose yang bertemakan “Keunggulan Kristus”.
Epafras pendiri dan pemimpin jemaat Kolose datang memberi kabar kepada rasul Paulus mengenai munculnya rasul palsu yang membawa ajaran yang palsu juga. Pengajaran palsu yang dihembuskan adalah berusaha menghembuskan, merendahkan Kristus dan rasul Paulus berusaha memberantas pengajaran palsu ini. Untuk memberantas ajaran yang palsu yang berbahaya ini rasul Paulus mengemukakan keutamaan Kristus yang nyata melalui kedudukan-Nya yang inti dalam penciptaan alam semesta juga nyata melalui karya penebusan-Nya.
Dalam menjelaskan keutamaan Kristus kepada pengajar yang palsu bersamaan dengan tuntutannya kepada semua pengikut Kristus agar setia mengutamakan Kristus. Orang percaya hendaklah berpegang teguh pada kenyataan peran Kristus dalam menciptakan alam semesta dan juga berperan aktif untuk menciptakan hal-hal rohani dengan menjadikan para pengikutnya memperoleh hidup yang baru.
Keutamaan berikutnya adalah bahwa Kristus adalah yang sulung dan yang pertama bangkit dari kematian. Dan Dia adalah kepala gereja yang fakta kelahirannya adalah pada saat Kristus yang bangkit itu memenuhi murid-murid-Nya dengan Roh Kudus. Fakta kebangkitan-Nya itu akan terus terwujud melalui jaminan orang-orang percaya akan mengalami kebangkitan mengikuti kebangkitan-Nya. Rasul Paulus berusaha menjelaskan keutamaan Kristus ini melalui fakta sejarah yang nyata bukan melalui doktrin yang muncul secara mendadak melalui konsep teologianya. Hal itu sangat penting dan mendasar karena memberi pesan yang terang benderang dan pasti. Dalam hidup dan pengiringan kita kepada-Nya hendaklah terus mewujudkan hidup mengutamakan Kristus. (MT)
Minggu 12 November 2023
PESAN MINGGU INI 05 NOVEMBER 2023
DISIPLIN ROHANI MURID KRISTUS
1 Timotius 4:12 “Jangan seorang pun menganggap engkau rendah karena engkau muda. Jadilah teladan bagi orang-orang percaya, dalam perkataanmu, dalam tingkah lakumu, dalam kasihmu, dalam kesetiaanmu dan dalam kesucianmu.”
Timotius adalah pelayan Tuhan yang masih muda, pemuridannya langsung oleh rasul Paulus. Rasul Paulus sangat serius memuridkannya untuk siap terjun dalam pelayanan. Salah satu fokus rasul Paulus adalah :
- Membentuk Timotius menjadi seorang murid yang mempunyai disiplin rohani yang baik. Rasul Paulus melengkapi Timotius dengan disiplin ilmu yang baik dan benar (ayat 6). Timotius harus terdidik dalam pemahaman dasar iman dan juga terdidik dalam pemahaman ajaran Alkitabiah yang sehat. Berarti Timotius haruslah belajar dengan tertib dan teratur supaya tidak terlibat dengan takayul dan dongeng-dongeng yang bisa menyesatkan hidupnya.
- Kemudian rasul Paulus memperlengkapi Timotius dengan disiplin dan tertib ibadah yang baik dan benar. Timotius dilatih untuk membangun hidupnya dengan kehidupan doa dan tertib ibadah dalam membangun hubungan yang akrab dengan Tuhan. Dia juga harus tertib dalam hal memberitakan firman Tuhan kepada jemaat.
- Selanjutnya rasul Paulus mempersiapkan Timotius dan juga memperlengkapi dengan disiplin karakter yang baik agar terbentuk menjadi teladan dalam hal perbuatan baik untuk jemaat. Menjadi teladan adalah merupakan disiplin rohani yang terpenting untuk semua hamba Tuhan yang terlibat dalam pelayanan di gereja Tuhan. Teladan adalah kata Yunani “tupos” yang berarti model, gambar, ideal atau pola. Semua hamba Tuhan seperti gembala jemaat dan para pemberita Firman haruslah menjadi contoh dan teladan bagi semua orang percaya. Teladan dalam kesetiaan, kekudusan hidup, ketekunan dan kesalehan hidup. Hal ini menuntut para hamba Tuhan harus tekun belajar etika Kristen serta mengembangkan kemampuan untuk dapat membangun hubungan dengan baik agar terbentuk menjadi orang yang beretika dan santun.
- Akhirnya rasul Paulus memotivasi Timotius agar terus tertib dan aktif mengawasi diri sendiri dan juga mengawasi ajarannya. Mengawasi diri sendiri berarti aktif dan tekun menjaga perilaku agar terus-menerus beres dengan diri sendiri agar tidak terlibat dengan tingkah laku yang mempunyai kecenderungan menghakimi dan merugikan orang lain. Mengawasi ajaran berarti tertib belajar agar tidak terombang-ambing dengan berbagai ajaran menyimpang yang sangat deras datang memasuki kehidupan berjemaat pada akhir zaman ini.
Jadi disiplin rohani haruslah dimiliki oleh semua hamba Tuhan sepanjang zaman. (MT)
Minggu 05 November 2023
PESAN MINGGU INI 29 OKTOBER 2023
KETULUSAN DALAM PELAYANAN
1 Petrus 5:3-4 “Janganlah kamu berbuat seolah-olah kamu mau memerintah atas mereka yang dipercayakan kepadamu, tetapi hendaklah kamu menjadi teladan bagi kawanan domba itu. Maka kamu, apabila Gembala Agung datang, kamu akan menerima mahkota kemuliaan yang tidak dapat layu.”
Pelayanan adalah kata yang melekat pada semua aktifis dalam gereja Tuhan. Melakukan suatu pelayanan dalam gereja selalu dihubungkan dengan pengabdian hidup yang sering juga diartikan sebagai pekerjaan yang tak mengharapkan imbalan atau lebih ekstrimnya lagi disebut pekerjaan gratisan atau proyek thank you. Tetapi perlu dipahami bahwa pelayanan sejati tidak harus diukur dari dapat imbalan atau tidak, dapat bayaran atau gratisan tetapi hendaklah diukur dari sifat pengabdiannya tulus atau tidak. Rasul Petrus secara tegas mengatakan bahwa pelayanan gereja jangan pernah memposisikan diri di atas sehingga merasa berhak memerintah. Artinya jujurlah terhadapan istilah pelayanan dalam gereja. Melayani bukanlah kemampuan untuk memerintah bukan pula wibawa yang potensial mengatur dan menguasai orang lain.
Melayani adalah menghambakan diri, bukan mampu memerintah tetapi siap dan rela untuk mentaati perintah. Bila Tuhan sudah mempercayakan orang untuk dilayani maka saatnya memberi keteladanan kepada mereka bagaimana hidup berkenan kepada Tuhan. Ketulusan dalam melayani adalah merupakan keteladanan hidup. Dalam ayat 2 sangat jelas bahwa ketulusan melayani adalah bermotivasi hanya untuk kemuliaan Tuhan bukan mencari keuntungan karena keinginan akan uang.
Melayani adalah mengabdikan diri kepada Tuhan dan sesama bukan kepada uang dan kekayaan. Melayani bukanlah keinginan untuk berkuasa tetapi kemauan untuk menghamba. Orang yang haus kehormatan dan kekuasaan mempunyai kecenderungan untuk menguasai yang dilayani. Menguasai yang dilayani tentu merupakan hal yang seharusnya tidak boleh terjadi tetapi hal yang kontradiktif ini adalah fakta yang nyata terjadi dalam gereja Tuhan. Dan sangat jelas bahwa kata pelayanan itu sudah diselewengkan sehingga tidak mengandung ketulusan sama sekali. Pelayanan hendaklah selalu dihubungkan dengan kerendahan hati sebab tanpa kerendahan hati tidak ada pelayanan, dan tanpa kerendahan hati tidak ada ketulusan dalam pelayanan.
Kerendahan hati adalah bagian dari kesadaran akan kelemahan diri sehingga sepenuhnya bersadar kepada peranan Allah dalam karya dan pelayanan. Berbicara mengenai ketulusan dalam pelayanan adalah mengedepankan keteladanan dalam menempatkan diri secara benar dan tepat dihadapan Allah dan sesama. Dengan demikian tidak dapat juga dipisahkan dari kesadaran untuk terus belajar merendahkan hati. (MT)
Minggu 29 Oktober 2023
PESAN MINGGU INI 22 OKTOBER 2023
MELAYANI DENGAN HATI HAMBA
Lukas 1:37-38 “Sebab bagi Allah tidak ada yang mustahil.” Kata Maria: ”Sesungguhnya aku ini adalah hamba Tuhan; jadilah padaku menurut perkataanmu itu.” Lalu malaikat itu meninggalkan dia.”
Pernyataan iman yang dicetuskan oleh Maria menanggapi berita malaikat bahwa dia mengandung dari Roh Kudus adalah : “Sesungguhnya aku ini adalah hamba Tuhan, jadilah padaku menurut perkataanmu itu”. Suatu pernyataan pasrah kepada kehendak Tuhan, dalam situasi ketidakpahamannya atas karya Tuhan di dalam dan melalui hidupnya. Untuk itu, Maria memposisikan dirinya menjadi hamba sebagai bukti kepasrahannya yang total kepada rencana Allah atas dirinya. Maria menyerahkan diri sepenuhnya kepada Allah karena Maria sangat mempercayai perkataan Tuhan melalui berita malaikat yang terjadi kepadanya. Sebagai hamba, Maria rela menerima kehormatan dan celaan yang akan dialaminya menjadi ibu dari Anak yang kudus itu.
Setelah menerima berita itu Maria menyanyikan pujian bagi Tuhan sebagai rasa syukur. Maria mengumandangkan pujian dengan lirik yang menyatakan bahwa sebagai hamba, dia mau dipakai Tuhan seturut kehendak dan cara Tuhan. Kata Maria “Jiwaku memuliakan Tuhan dan hatiku bergembira karena Allah juruselamatku. Sebab Ia telah memperhatikan kerendahan hamba-Nya. Sesungguhnya mulai dari sekarang segala keturunan akan menyebutkan berbahagia” (Lukas 1:46-48). Sebagai seorang hamba, Maria mengakui kebutuhannya akan keselamatan. Dia mengakui dirinya orang berdosa yang memerlukan Kristus sebagai “Juruselamat”. Jadi Maria tidak menganggap dirinya setara apalagi lebih tinggi dari Kristus walaupun Allah mempercayainya sebagai ibu yang melahirkan Kristus. Sikap Maria yang terus menghambakan diri kepada Kristus yang akan dilahirkannya sangat tepat untuk dijadikan para hamba Tuhan akhir zaman sebagai teladan dalam pelayanan.
Melayani adalah merupakan penghormatan yang diberikan Tuhan kepada para hamba-hamba-Nya, tetapi hamba-hamba-Nya haruslah tetap melayani dengan hati hamba. Melahirkan Yesus adalah suatu kehormatan yang diberikan Allah kepada Maria, tetapi sekali pun tak pernah lebih terhormat dari Yesus. Dia tetap dengan pernyataannya bahwa dia adalah hamba Tuhan. Maria bukan hamba dalam kata saja tetapi hamba dalam hati. Maria bukan saja memposisikan diri sebagai hamba dalam kata tetapi memposisikan diri secara total, jiwa dan kehidupannya menjadi hamba Tuhan, tetapi janganlah hanya istilah merendah melainkan fakta nyata merendahkan hati dalam berkarya sebagai pembuktian bahwa para pendeta tetap melayani dengan hati hamba. (MT)
Minggu 22 Oktober 2023
PESAN MINGGU INI 15 OKTOBER 2023
BERKOBAR BAGI KRISTUS
1 Timotius 6:11-12 “Tetapi engkau hai manusia Allah, jauhilah semuanya itu, kejarlah keadilan, ibadah, kesetiaan, kasih, kesabaran dan kelembutan. Bertandinglah dalam pertandingan iman yang benar dan rebutlah hidup yang kekal. Untuk itulah engkau telah dipanggil dan telah engkau ikrarkan ikrar yang benar di depan banyak saksi.”
Rasul Paulus menulis suratnya kepada Timotius untuk memotivasi Timotius agar tetap berjuang untuk membangun iman yang sejati, untuk membuktikan kepalsuan pengajar paslu yang bertentangan dengan Injil. Bagi Timotius yang muda hal itu tidaklah mudah, tetapi cintanya kepada Tuhan Yesus membuatnya maju terus. Timotius yang masih muda belia dipanggil rasul Paulus sebagai “Manusia Allah” adalah merupakan suatu pengakuan rasul Paulus akan daya juang Timotius untuk membangun kehidupannya menjadi seorang pelayan Tuhan yang berintegritas.
- Berkobar bagi Kristus tidak lah selalu diartikan dengan semangat yang menyala-nyala dan antusiasme yang tinggi.
- Berkorbar bagi Kristus dapat juga diartikan sebagai tekad bulat untuk membangun hidup semakin berintegritas. Berkobar berarti tak pernah berhenti untuk mengejar keadilan. Mengejar berarti berjuang untuk mencapai. Berjuang berarti tak akan pernah mundur walaupun diterpa penderitaan. Adil adalah suatu nilai yag harus diperjuangkan, walaupun hal itu membatasi diri untuk mencapai sesuatu bila tindakan yang menguntungkan diri sendiri merugikan orang lain.
- Berkobar bagi Kristus dapat juga diartikan mengejar kesetiaan. Berjuang membangun diri menjadi anak Tuhan yang setia, suami yang setia, istri yang setia dan pelayan Tuhan yang setia.
- Berkobar bagi Kristus dapat juga diartikan berjuang menjadi sosok yang penuh kasih, sabar, tulus dan lemah lembut.
- Dengan kata lain berkobar bagi Kristus adalah berjuang untuk hidup berkarakter terpuji. Membangun karakter terpuji dan pribadi berintegritas bukanlah hal yang mudah perlu perjuangan maksimal yang terkadang haruslah siap mengalami penderitaan.
Lebih lengkapnya lagi rasul Paulus mengatakan bertanding dalam pertandingan iman dan merebut kehidupan kekal. Bertanding untuk merebut tidak harus selalu diartikan berkompetisi dengan orang lain untuk tampil menjadi juara. Karena dapat juga diartikan suatu perjuangan hebat untuk melawan keinginan sendiri yang bertentangan dengan hidup yang dikehendaki Tuhan. Nasihat rasul Paulus kepada Timotius jelas menyatakan keyakinannya akan kedatangan Yesus yang kedua kali, yang sempat juga diyakini terjadi antara di bumi kini, tetaplah berkobar bagi Kristus melalui perjuangan sungguh-sungguh membangun karakter yang benar dan baik bagi kemuliaan Kristus. (MT)
Minggu 15 Oktober 2023
PESAN MINGGU INI 08 OKTOBER 2023
SEHATI MENUNTASKAN AMANAT AGUNG
Matius 28:18-19 “Yesus mendekati mereka dan berkata: ”Kepada-Ku telah diberikan segala kuasa di sorga dan di bumi. Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus”
Perintah Yesus untuk memberitakan Injil biasa disebut “Amanat Agung”. Satu istilah yang menegaskan bahwa pemberitaan Injil itu adalah suatu amanat dengan pengertian perintah yang harus dilanjutkan terus menerus secara berkesinambungan. Kemudian amanat agung itu sudah tepat dan benar tak boleh juga dikurangi. Cara memberitakannya bisa berubah dan berkembang sesuai dengan perkembangan zaman tetapi beritanya sudah baku tak perlu lagi dimodifikasi, dikurangi atau ditambah. Sebagai amanat tak boleh diabaikan sebelum tuntas dilakukan. Amanat harus diberitakan ke seluruh umat manusia yang ada di atas muka bumi ini sampai akhir zaman, jadi tidak ada istilah menuntaskan kurang tepat digunakan karena kurang pasti kapan tuntasnya, Allah yang mengakhiri dunia inilah yang menuntaskannya. Selama bumi masih ada, orang percaya masih ada di tengah manusia berdosa pemberitaan Injil sebagai amanat Agung Kristus kepada orang percaya haruslah terus dilaksanakan. Yesus memerintahkan mereka (murid-murid-Nya) untuk memberitakan Injil, dan semua orang percaya adalah murid-murid Yesus yang mendapat mandat dari Kristus untuk memberitakan Injil. Jadi semua orang percaya haruslah bekerjasama dalam melaksanakan Amanat Agung itu sehingga dibutuhkan kesehatian.
Ada beberapa hal untuk dipahami melaksanakan Amanat Agung :
- Amanat itu untuk semua orang percaya tetapi bersumber dari Dia Yesus Tuhan yang sama dengan perintah yang sama. Jadi sangat tepat bila semua orang percaya itu menggalang kerjasama yang baik dengan sikap yang sama yaitu sehati.
- Amanat itu diberikan dengan tujuan yang sama, yaitu membawa atau menjangkau jiwa bagi Kristus. Jangan pernah memberitakan Injil dengan tujuan utama menjadikan orang menjadi anggota gereja atau hanya sekedar menambah anggota gereja saja. Bila tujuan menambah anggota gereja, jangan pernah berbicara dan berpikir sehati.
- Sadarlah sepenuhnya bahwa yang menyertai orang percaya dalam memberitakan Injil adalah Yesus dan yang memberi kuasa adalah Roh Kudus. Jadi kalau Yesus yang menyertai sudah pasti Dia akan menyertai dengan kasih yang sama. Bila pemberita itu berada dalam kasih yang sama sudah pasti hati dituntun dan dikuasai agar tetap sehati dalam melaksanakan tugas misi sesuai dengan kehendak-Nya.(MT)
Minggu 08 Oktober 2023
PESAN MINGGU INI 01 OKTOBER 2023
FOKUS DOA DAN FIRMAN
Kisah Para Rasul 6:3-4 “Karena itu, saudara-saudara, pilihlah tujuh orang dari antaramu, yang terkenal baik, dan yang penuh Roh dan hikmat, supaya kami mengangkat mereka untuk tugas itu. Dan supaya kami sendiri dapat memusatkan pikiran dalam doa dan pelayanan Firman.”
Pemberitaan Injil oleh para rasul medapat sambutan yang baik dari para pendengar sehingga jumlah pengikut Kristus bertambah dengan pesat. Orang percaya itu pun secara otomatis membangun komunitas, tentu saja merupakan karya Roh Kudus agar semua orang percaya itu hidup saling membantu dan saling memperhatikan. Komunitas itu terdiri dari latar belakang sosial yang berbeda-beda. Ada yang membutuhkan bantuan tetapi ada juga banyak yang mempunyai kemampuan untuk membantu. Pada awalnya menggalang dana dan membagi dana untuk membantu yang kurang mampu ditangani langsung oleh para rasul. Tetapi semakin banyak jemaat yang harus ditangani terjadilah hal-hal tak diinginkan sehingga terjadi persungut-sungutan. Persungut-sungutan terjadi karena ada yang tak tertangani dengan baik sehingga ada yang merasa diperlakukan dengan tidak adil. Para rasul segera meresponi persungut-sungutan ini dengan baik. Setelah mengadakan pertemuan dihasilkanlah kesepakatan untuk mengangkat 7 orang pelayan diakonia agar pelayanan dapat berjalan dengan baik tanpa mengganggu fokus para rasul untuk berdoa dan memberitakan firman Tuhan. Persungutan dalam komunitas biasa terjadi dengan alasan-alasan tertentu, jadi tak boleh dibiarkan haruslah segera ditangani dengan baik.
Semakin banyak jumlah pengikut Kristus semakin banyak personil yang dibutuhkan agar para rasul atau pemimpin rohani terus terfokus pada 2 hal utama dalam pelayanan :
- Fokus pertama adalah berdoa, para pemimpin rohani tidaklah tepat bila karena kesibukan pelayanan waktu untuk berdoa menjadi terlalaikan.
- Fokus kedua adalah mendalami dan memberitakan firman Tuhan. Memusatkan diri untuk berdoa adalah salah satu syarat bagi para pemimpin rohani agar kepemimpinannya hidup dan bersemangat serta efektif. Tetapi juga haruslah memusatkan diri untuk mendalami firman Tuhan yang akan diberitakan. Dalam mendalami firman Tuhan perlu kesungguhan supaya jangan sampai keliru dalam penyampaian. Pendalaman firman Tuhan bukan juga agar benar dalam pemberitaan tetapi lebih utama adalah agar tepat dan benar dalam penerapan. Tidak cukup cermat dalam meneliti firman Tuhan tetapi haruslah juga merelakan hati dan perilaku untuk diteliti firman Tuhan.
Para pemimpin rohani pada akhir zaman ini haruslah yang pertama dan utama memfokuskan diri berdoa dan mendalami serta melakukan firman Tuhan. (MT)
Minggu 01 Oktober 2023
PESAN MINGGU INI 24 SEPTEMBER 2023
RAHASIA KEPUASAN HIDUP
1 Petrus 1:25 “tetapi firman Tuhan tetap untuk selama-lamanya. Inilah firman yang disampaikan Injil kepada kamu.”
Salomo berusaha menyelami arti kehidupan pada masa tuanya karena dia tidak menemukan arti kehidupan yang benar pada semua perolehannya. Dia berusaha jujur mengungkapkan isi hatinya dan menuangkan melalui tulisannya agar berguna bagi umat Tuhan sepanjang zaman. Dalam pasal 8 ini dia berusaha mengungkapkan isi hati dan perenungannya, sebenarnya dia sedang membuka pengalaman hidup pribadinya dan menjelaskan hasil penelitiannya. Tak boleh juga dilupakan faktor pengilhaman sebagai bagian dari cara Allah memakai hamba-hamba-Nya sebagai alat-Nya menulis firman-Nya.
Para pendosa yang hidup menentang Allah dikenal oleh raja Salomo. Cukup makmur dan berusia lanjut melebihi orang-orang yang takut kepada Allah. Raja Salomo juga menjelaskan fakta yang sangat kontradiktif yaitu orang yang hidup benar mendapat ganjaran yang layak untuk orang fasik, dan orang fasik mendapat ganjaran yang layak untuk orang benar. Namun demikian dia juga berkesimpulan bahwa orang benar dan hidup takut akan Allah yang memperoleh kebahagiaan sejati. Dalam hal ini raja Salomo menjelaskan fakta bahwa kebahagiaan sejati bersumber dari Allah bukan dari perolehan secara materi dan sukses duniawi lainnya. Raja Salomo menyatakan bahwa orang berhikmat di dunia ini tidak dapat menyelami arti kehidupan secara benar dan tepat. Orang berhikmat yang dimaksud adalah termasuk dirinya sendiri. Salomo yang memperoleh hikmat dari Allah menggunakan hikmatnya itu untuk meraih kuasa, kekayaan dan kenikmatan dunia secara tak terkendali. Pada masa tuanya dia menyadari kesalahannya. Dia menemukan fakta bahwa semua perolehannya itu membuatnya hidup di luar kehendak Allah. Ternyata segala perolehannya tanpa Tuhan menjadi sia-sia. Salomo tidak pernah puas dan memperoleh kebahagiaan dari semua pencapaiannya. Salomo sadar bukanlah hikmatnya yang menjadi sumber kebahagiaan dan kepuasan hidupnya.
Kekuasaan, kekayaan dan berbagai sukses lainnya ternyata tak terandalkan untuk memperoleh kebahagiaan dan kepuasan dalam hidup. Bila kita adalah anak Tuhan berarti sumber untuk memperoleh kebahagiaan adalah dari Dia melalui kedekatan hidup dengan-Nya. Kesadaran raja Salomo yang muncul pada masa tuanya adalah bagian dari hasil yang diperoleh saat menyelami kehidupan dalam terang firman Tuhan. Salomo melihat fakta bahwa hidup takut kepada Tuhan dan tetap berada dalam kehendak-Nya jauh lebih unggul dari segala pencapaiannya untuk menikmati kebahagiaan dan kepuasan hidup. (MT)
Minggu 24 September 2023
PESAN MINGGU INI 17 SEPTEMBER 2023
PENGHAKIMAN VS PENGAMPUNAN
Matius 7:1-2 “Jangan kamu menghakimi, supaya kamu tidak dihakimi. Karena dengan penghakiman yang kamu pakai untuk menghakimi, kamu akan dihakimi dan ukuran yang kamu pakai untuk mengukur, akan diukurkan kepadamu.”
Salah satu kelemahan manusia secara umum adalah sangat jeli melihat kesalahan orang lain tetapi matanya kabur untuk melihat kesalahan diri sendiri. Bila tidak cepat-cepat membenahi kelemahan ini akan berlanjut dengan kebiasaan gemar mencela kesalahan orang lain tetapi mudah saja mengabaikan kesalahan diri sendiri. Kebiasaan ini sangat buruk dan berbahaya karena berpotensi melumpuhkan kemajuan kerohanian orang percaya. Jadi kelemahan ini hendaklah mendapat perhatian serius bagi semua orang percaya.
Yang pertama penting dilakukan adalah jangan biasakan mencela orang lain tetapi abai terhadap kelemahan diri sendiri. Memang hal ini tidak mudah tetapi bukan berarti tidak bisa. Tetapi sebelum melihat orang lain hendaklah kita bercermin kepada firman Tuhan sebagai standar untuk mengenali diri sendiri. Karena bila kita sudah bercermin kepada Firman pastilah kita mengenal diri yang sesungguhnya masih jauh dari standar hidup benar sesuai dengan Firman. Bila sudah mengenali diri secara tepat sudah pasti kita tidak mudah lagi mencela kesalah orang lain karena sudah melihat kesalahan orang lain itu dalam diri kita sendiri. Yesus memberi pentunjuk yang lebih praktis dengan berkata “Janganlah kamu menghakimi supaya kamu jangan dihakimi”. Yesus selangkah di depan karena langsung pada intinya. Karena bila melihat kelemahan dan kesalahan orang lain ada dua hal yang langsung dilakukan yaitu menghakimi kalau tidak memaklumi yang berlanjut dengan mengampuni. Larangan untuk tidak menghakimi bukan berarti lalai dalam membuat dan melaksanakan peraturan dan disiplin dalam gereja. Sebab bila tidak ada aturan dan disiplin terhadap pelanggar aturan biasanya akan mengundang berbagai permasalahan-permasalahan buruk dalam gereja Tuhan.
Kemudian tidak menghakimi bukan berarti tidak boleh menggunakan persepsi atau mempertimbangkan nilai pada dosa dan kesalahan orang lain. Karena pada ayat firman Tuhan yang lain justru kita diperintahkan mengenali pengajar palsu dari dosa dan perbuatan mereka. Perlu kita pahami bahwa mengetahui dan mengenal kelakuan dan kesalahan orang lain bukanlah menghakimi. Bila sudah mengetahui bukanlah menghakimi. Bila sudah mengetahui kesalahan orang lain yang penting untuk kita lakukan adalah mengampuni. Yesus melarang untuk menghakimi karena Dia mengetahui bahwa menghakimi biasanya menyakiti orang lain sehingga bukanlah memperbaiki justru cenderung melukai dan memperburuk, karena semua orang termasuk diri kita sendiri tidak suka dihakimi, karena sesungguhnya yang berhak menghakimi hanyalah Tuhan. Sebaliknya bila mengampuni biasanya memperbaiki dan membuka jalan bagi pelaku kesalahan memperbaiki kesalahannya. (MT)
Minggu 17 September 2023
PESAN MINGGU INI 10 SEPTEMBER 2023
JIWA YANG TENANG
Mazmur 62:2-3 “Hanya dekat Allah saja aku tenang, dari pada-Nyalah keselamatanku. Hanya Dialah gunung batuku dan keselamatanku, kota bentengku, aku tidak akan goyah.”
Mazmur pasal 62 ini dapat dijadikan menjadi pegangan yang menjadi dasar yang teguh dalam menjalani kehidupan. Berbagai masalah dapat menerpa orang percaya seperti kesusahan, penderitaan, kesengsaraan dan berbagai serangan dari pihak musuh. Bila hal-hal itu terjadi sangat berpotensi mengganggu ketenangan jiwa orang percaya. Tetapi bila orang percaya menerapkan hidup mengandalkan Allah, dia pun dapat mendengar suara Tuhan untuk membuat jiwanya tenang. Suara Tuhan adalah firman-Nya yang berkata saya tidak akan membiarkanmu bergumul sendirian. Dengan demikian orang percaya pun dengan yakin dapat mengatakan kepada dirinya janji-janji firman Tuhan “Saya tidak akan pernah membiarkan kesukaran dalam bentuk apapun mengganggu ketenangan jiwaku, melemahkan iman dan pengharapanku”. Dasar untuk mampu memperkatakannya adalah karena Tuhan adalah keselamatan dan batu karang perlindungan. Jadi hidup umat Tuhan bukan berarti terhindar dari kesukaran, tetapi Tuhan akan memberi hikmat dan kekuatan kepada umat-Nya untuk menghadapi berbagai kesukaran. Penting untuk dipahami semua umat Tuhan, bahwa Dia memberi hikmat dan kekuatan kepada umat-Nya yang percaya dan datang kepada-Nya memohon pertolongan dengan rendah hati.
Kemudian jika ancaman datang tentu saja rasa kuatir dan takut segera menyusul dan hal itu adalah wajar dan manusiawi. Hanya saja tidak perlu panik. Sebab bila sudah panik itu berarti jiwanya sudah tidak tenang lagi. Ketika ancaman datang segeralah menyerahkan diri kepada-Nya, berdoalah dengan sungguh-sungguh, serahkan segala kuatirmu dengan mencurahkan isi hati kepada-Nya. Selanjutnya nantikanlah Tuhan karena bila Tuhan sudah berfirman Dia pasti akan melakukan dan menepatinya. Pemazmur menyatakan “Satu kali Allah berfirman, dua hal yang aku dengar: bahwa kuasa dari Allah asalnya, dan dari pada-Mu juga kasih setia, ya Tuhan; sebab Engkau membalas setiap orang menurut perbuatannya.” (Mazmur 62:12-13). Dua hal yang didengar dan diyakini pemazmur adalah bahwa Tuhan itu Mahakasih dan Mahakuasa, dua(2) atribut Allah yang selalu disatukan. Dan semua umat Tuhan hendaklah selalu menantikan Tuhan yang tidak mungkin salah dalam bertindak. Orang yang menantikan Tuhan yang dipercaya dan dikenal yakin bahwa Dia pasti menanggapi doa umat-Nya berdasarkan kasih dan kesetiaan-Nya serta kuasa-Nya yang tak terbatas.
Jadi umat dapat mempunyai jiwa yang tenang bila mengenal Allah yang selalu bertindak benar dan tepat berdasarkan kasih dan kuasa-Nya, karena hal itu berarti Dia bukan hanya mau tetapi juga mampu untuk menolong umat-Nya. (MT)
Minggu 10 September 2023
PESAN MINGGU INI 03 SEPTEMBER 2023
MENGELOLA KESEHATAN PIKIRAN
Kolose 3:1-3 “Karena itu, kalau kamu dibangkitkan bersama dengan Kristus, carilah perkara yang di atas, di mana Kristus ada, duduk di sebelah kanan Allah. Pikirkanlah perkara yang di atas, bukan yang di bumi. Sebab kamu telah mati dan hidupmu tersembunyi bersama dengan Kristus di dalam Allah”
Raja Salomo berulang-ulang menyatakan bahwa segala sesuatu yang ada di bawah matahari adalah sia-sia. Hal itu dinyatakan berdasarkan pengalaman panjang perjalanan hidupnya. Tujuan raja Salomo membuat pernyataan ini adalah menghancurkan pemikiran semua orang agar jangan terfokus ke dunia dengan segala keindahan, kenikmatan dan kekayaannya. Raja Salomo ingin pembaca tulisannya menyadari bahwa segala sesuatu yang ditawarkan dunia selalu saja sia-sia karena tak terpisahkan dari kepalsuan, kesementaraan dan pada akhirnya akan ditinggalkan atau manusia yang meninggalkannya. Rasul Paulus sangat setuju, untuk mengalihkan pikiran kita kepada perkara-perkara yang diatas. Dengan kata lain semua manusia mampu mengelola dan mengarahkan pikirannya kepada hal-hal yang di atas untuk membangun hidupnya. Jadi ada tiga hal yang dapat kita lakukan untuk mengelola kesehatan pikiran kita :
- Pikiran jangan dibiarkan terfokus kepada dunia. Hal itu sudah pasti sia-sia, karena segala sesuatu hal-hal bersifat duniawi adalah sia-sia. Ingat segala sesuatu yang kita lakukan dan segala yang kita pikirkan lakukan dengan mata dan hati yang tertuju kepada Kristus. Ingat bahwa pikiran yang terfokus kepada dunia membuat seseorang berhenti bergabung dan beriman kepada Allah.
- Jangan berdiri dalam dua perahu kaki kiri berada pada perahu yang satu sedangkan kaki kanan berada pada perahu yang lain. Yesus mengatakan jangan mengabdi kepada 2 tuan. Jangan mengabdi kepada Tuhan dan mamon. Karena ada kemungkinan seseorang pada saat yang sama mengaku setia kepada Allah dan firman-Nya tetapi juga setia kepada lembaga, tradisi dan uang dengan pengabdian yang setara. Betul kita sadar berpijak di bumi tetapi tetaplah memandang ke atas.
- Janganlah melakukan atau berjuang memperoleh segala perolehan yang dapat kita capai di luar atau tanpa Tuhan. Hal pencapaian tanpa Tuhan yang dialami raja Salomo membuat dia berkesimpulan segala sesuatu pencapaiannya di bawah matahari adalah kesia-siaan. Sebijaksana Salomo ternyata bisa jatuh kepada kesesatan berpikir dan bertindak karena dia gagal menerapkan kebijaksanaannya itu kepada diri sendiri.
Untuk tetap berpikir sehat secara rohani, rasul Paulus memberi petunjuk carilah perkara yang di atas dalam pengertian lakukanlah dan pikirkanlah segala sesuatu dalam persekutuan dengan Tuhan. (MT)
Minggu 03 September 2023
PESAN MINGGU INI 27 AGUSTUS 2023
MEMBUANG PENGHAMBAT BERKAT
Wahyu 2:19-20 “Aku tahu, bahwa pekerjaanmu yang terakhir lebih banyak dari pada yang pertama. Tetapi Aku mencela engkau, karena engkau membiarkan wanita Izebel, yang menyebut dirinya nabiah , mengajar dan menyesatkan hamba-hamba-Ku supaya berbuat zinah dan makan persembahan-persembahan berhala.”
Jemaat Tiatira termasuk jemaat yang cukup baik bila ditinjau dari nilai-nilai kehidupan, yang didaftarkan seperti pekerjaan, kasih, iman dan pelayanan. Lebih jelasnya hasil pekerjaan dan pelayanan mereka jelas dan nyata. Tetapi mereka dicela oleh pembiaran-pembiaran kehidupan berdosa dalam jemaat. Pembiaran-pembiaran inilah yang merupakan penghambat berkat yang harus dibuang dari jemaat. Pembiaran adalah mengijinkan wanita Izebel mengajar dan menyesatkan jemaat. Yohanes menyebut nama Izebel yang diambil dari seorang tokoh buruk dalam Perjanjian Lama. Dia adalah seorang tokoh penyembah berhala dan penganiaya orang yang hidup benar di hadapan Allah.
Jadi jelas bahwa jemaat Tiatira sangat terbuka terhadap pengajar palsu dan perbuatan-perbuatan pelanggaran moral seperti perzinahan. Mungkin saja mereka pengajar yang karismatik orang berhasil secara materi dan tokoh berpengaruh sehingga diberi ruang tanpa mempertimbangkan kehidupan moral mereka. Jemaat Tiatira tak berkuasa menolak mereka karena pengaruh mereka. Padahal seharusnya haruslah diuji dengan firman Tuhan.
Jemaat Tiatira sangat terbuka kepada pelaku pelanggaran moral seperti pencabulan sehingga turut serta dalam kesenangan jahat dan berdosa. Pembiaran ini biasanya terus terjadi untuk menghindari pertikaian dan perdebatan. Padahal sesungguhnya haruslah dibuang dari jemaat agar tidak merusak jemaat yang setia dan berjuang hidup benar di hadapan Allah. Izebel adalah juga gambaraan seorang tokoh diktator yang menempatkan pendapat dan perkataannya di atas penyataan Alkitab sebagai standar kebenaran. Izebel akan selalu mengedepankan kuasanya dari pemimpin jemaat dan hanya pemimpin lemahlah yang membiarkan Izebel tetap mempunyai tempat strategis dalam jemaat. Bila jemaat mau hidup dalam penyertaan dan berkat Allah, roh Izebel haruslah dibuang.
Dalam jemaat pada umumnya lebih banyak yang tetap setia kepada Kristus dan hidup sesuai dengan standar yang ditetapkan oleh Allah. Biasanya mereka akan terganggu dengan praktek-praktek buruk yang dipengaruhi oleh Izebel. Sebelum mereka keluar maka penghambat seperti roh Izebel haruslah cepat-cepat dibuang. Allah melihat jemaat yang tidak membiarkan roh Izebel mendapat tempat dalam gereja-Nya. Tetapi apa yang ada padamu, peganglah itu sampai Aku datang (Ayat 25) Orang yang setia dengan otomatis akan membuang penghambat berkat. (MT)
Minggu 27 Agustus 2023
PESAN MINGGU INI 20 AGUSTUS 2023
BERHASIL KARENA KRISTUS
2 Korintus 4:3-4 “Jika Injil yang kami beritakan masih tertutup juga, maka ia tertutup untuk mereka, yang akan binasa. yaitu orang-orang yang tidak percaya, yang pikirannya telah dibutakan oleh ilah zaman ini, sehingga mereka tidak melihat cahaya Injil tentang kemuliaan Kristus, yang adalah gambaran Allah.”
Rasul Paulus menulis surat 2 Korintus ini kepada 3 golongan orang percaya di Korintus :
- Golongan pertama adalah golongan orang percaya yang setia kepada Injil.
- Golongan kedua adalah para rasul-rasul palsu yang berusaha memutar balikkan kebenaran Injil, sedangkan
- Golongan ketiga adalah kelompok yang terpengaruh dengan rasul-rasul palsu.
Bagi kelompok yang setia Injil yang diberitakan rasul sejati kepada Injil yang diberitakan rasul sejati mengatakan bahwa rasul-rasul palsu dan yang berhasil dipengaruhinya sebagai orang-orang percaya yang dibutakan oleh ilah zaman ini. Ilah zaman ini adalah istilah yang mereka pakai untuk iblis. Para rasul palsu dan kelompok orang percaya yang dipengaruhi selalu berusaha untuk menggagalkan pemberitaan Injil. Orang percaya yang setia kepada Injil tidak berhenti memberitakan Injil karena mereka sangat percaya pemberitaan Injil pasti berhasil karena Kristus.
Kemunculan para pengajar palsu bukanlah hal yang baru, karena sudah ada sejak pertumbuhan dan perkembangan gereja. Selalu ada bermunculan para rasul palsu dan pengikutnya yang kegiatannya dipengaruhi oleh iblis. Kegiatan mereka akan selalu menghambat pemberitaan Injil kebenaran, tetapi aktivitas mereka hanyalah bersifat sementara dan terbatas sesuai pada waktu dan batas yang diijinkan oleh Allah. Kehadiran mereka hendaklah direspon secara tepat dengan cara membuat para pemberita Injil yang benar semakin mendekatkan diri kepada Kristus, sebagai jaminan kepada keberhasilan pemberita Injil.
Jadi berhasil karena Kristus hendaklah dipahami secara benar dan tepat seperti keberhasilan terjadi hanya bila menolak kepalsuan dan hidup berdosa. Para rasul palsu dan pengikutnya sangat mentolerir kehidupan berdosa karena mengajarkan kebebasan berbuat hal-hal yang jelas-jelas bertentangan dengan kebenaran firman Tuhan. Sedangkan pengikut Kritus yang hidup berpadanan dengan Injil, hidup dalam kebenaran serta menjauhi hidup berdosa. Para pemberita Injil palsu dan pengikutnya jelas-jelas menjauh dari Kristus karena mereka mengikut Kristus palsu yang jelas diluar Injil, sedangkan pengikut Kristus sejati justru hidup membangun hubungan yang dekat dengan Kristus melalui pengabdian hidup dan kehidupan doa yang sungguh-sungguh. Jadi jelas bahwa keberhasilan karya dan pelayanan terjadi karena Kristus. (MT)
Minggu 20 Agustus 2023
PESAN MINGGU INI 13 AGUSTUS 2023
KERAJAAN TIDAK TERGOYAHKAN
Ibrani 12:28 “Jadi, karena kita menerima kerajaan yang tidak tergoncangkan, marilah kita mengucap syukur dan beribadah kepada Allah menurut cara yang berkenan kepada-Nya, dengan hormat dan takut.”
Yesus sudah menjelaskan hal-hal yang terjadi menjelang kedatangan-Nya yang kedua kalinya. Akan terjadi gejala alam yang luar biasa sebagai suatu peringatan akan kedatangan Kristus. Kristus yang datang kedua kali dengan kuasa dan kemuliaan-Nya. Hal itu diberitahukan untuk terus diberitakan sehingga tidak akan mengejutkan orang percaya. Gejala alam yang luar biasa berkaitan dengan matahari, bulan, bintang-bintang dan goncangan kuasa-kuasa langit. Yesus memberitakannya untuk terus diberitakan sebagai masukan kepada orang percaya, agar selalu siap menghadapi kalau waktunya sudah tiba. Ada banyak penafsir yang berusaha menjelaskannya sebagai suatu yang merupakan simbol yang tak perlu diterima sebagai hal yang terjadi dalam pengertian yang sesungguhnya. Tetapi percaya atau tidak percaya firman Tuhan pastilah terjadi juga. Penulis Ibrani mempertegas dengan mengatakan bahwa pada akhir zaman semua kuasa dan kerajaan akan tergoncang, hanya kerajaan Allah atau gereja Tuhan yang tinggal tetap sebagai kerajaan yang tak tergoncangkan.
Pada kedatangan Yesus yang kedua kali maka akan ditandai dengan runtuhnya tatanan dunia yang sekarang ini karena akan tergoyahkan dan hancur berantakan. Jadi bentuk bumi yang kita diami sekarang ini bukanlah bersifat kekal, karena akan dihancurkan oleh api dan digantikan dengan langit dan bumi yang baru. Satu-satunya yang bertahan dalam bentuknya yang sekarang adalah kerajaan Allah dan mereka yang menjadi warganya. Itulah sebabnya sebelumnya diminta kepada orang percaya supaya jangan menolak Dia Raja Kerajaan Allah tersebut. Petrus menyebut hari penggoncangan itu adalah hari Tuhan saat warga kerajaan Allah yang setia itu bertemu dengan Dia raja kerajaan Allah (2 Petrus 3:10-12). Dan pertemuan itu adalah puncaknya bersamaan dengan rusaknya tatanan bumi dan langit yang kita lihat sekarang ini. Betapa hari itu adalah hati yang dinantikan oleh pengikut Kristus yang setia.
Sementara menanti perlu terpikirkan betapa orang percaya, suci dan salehnya hidup. Sedangkan dunia dan isinya bersama dengan kejahatan dan hidup berdosa yang menghuninya akan digoncangkan dan pada akhirnya akan goncang, hancur dan binasa. Untuk itu hal penting yang dapat kita lakukan adalah jangan pernah terikat dengan sistem dunia dengan kehidupan berdosa yang ada di dalamnya. Teruslah mengikatkan diri kepada nilai dan sasaran kerajaan Allah, suatu kerajaan satu-satunya yang tak tergoncangkan karena tatanan langit dunia yang baru adalah sungguh-sungguh teguh, kuat dan kekal. (MT)
Minggu 13 Agustus 2023
PESAN MINGGU INI 06 AGUSTUS 2023
KUAT DALAM TEKANAN
2 Timotius 2:1-2 “Sebab itu, hai anakku, jadilah kuat oleh kasih karunia dalam Kristus Yesus. Apa yang telah engkau dengar dari padaku di depan banyak saksi, percayakanlah itu kepada orang-orang yang dapat dipercayai, yang juga cakap mengajar orang lain.”
Rasul Paulus mengenal Timotius adalah seorang anak muda pemalu dan sedikit penakut dan termasuk seorang yang lemah dan kurang siap menghadapi tekanan. Di lain pihak Paulus mengetahui bahwa Timotius sedang dipersiapkan menghadapi kesukaran karena kemungkinan penganiayaan kepada orang percaya di Efesus segera akan terjadi. Pada saat rasul Paulus menulis surat kepada Timotius dia mulai menyadari bahwa saat kematiannya sudah semakin dekat karena kaisar Nero sudah semakin menunjukkan tanda-tanda kekejamannya dan akan melakukan segala cara untuk mempertahankan kedudukannya. Rasul Paulus pun memberi pesan penting kepada Timotius “Jadilah kuat oleh kasih karunia dalam Kristus Yesus”. Kalaupun kesukaran datang Timotius harus tetap melanjutkan pemberitaan Injil sebagai tugas yang dipercayakan Paulus kepadanya.
Rasul Paulus mengetahui hal itu tidak mudah, tidak boleh berhenti apalagi mundur. Rasul Paulus memberanikan diri memberi petunjuk kepada Timotius, karena bila ditinjau dari umur dan pengalamannya sangat tidak masuk akal, Timotius mampu melaksanakan tugas yang sangat berat itu dalam kondisi beratnya tekanan. Tetapi rasul Paulus mengenal keteguhan hati dan kesetiaan Timotius, jadi sangat yakin juga akan penyertaan dan tuntunan Roh Kudus kepada Timotius. Rasul Paulus meminta Timotius memposisikan diri sebagai seorang prajurit fokus untuk menang, tak pusing dengan pikiran dan perasaan serta kehidupannya sebab baginya hanya 2 pilihan yaitu mati atau menang. Dan pilihan utamanya hanya satu yaitu menang.
Kemudian Timotius hendaklah memposisikan diri sebagai seorang olehragawan yang sedang berkompetisi memperebutkan juara. Walaupun olahragawan fokus untuk menjadi juara, dia juga harus mengedepankan sportifitas. Dia harus taat aturan, sebab bila tidak taat aturan atau tidak sportif maka gelar juara tidak ada artinya. Akhirnya Timotius pun diminta untuk memposisikan diri sebagai seorang petani. Petani tentu mempunyai target untuk memperoleh hasil dari kerja kerasnya. Tetapi petani sejati biasanya sabar dan tekun bekerja dan harus pula menerima kenyataan terjadinya kegagalan oleh berbagai faktor dan keadaan. Bila kegagalan terjadi, dia harus terus bekerja lagi tak ada istilah berhenti berusaha. Jadilah kuat berarti siap berjuang, tetap sportif dan taat aturan serta sabar dan tekun tak terhentikan oleh kegagalan, dengan kata lain para pelayan Tuhan hendaklah kuat menghadapi tekanan.(MT)
Minggu 06 Agustus 2023
PESAN MINGGU INI 30 JULI 2023
MENGEMBANGKAN KARUNIA TUHAN
Roma 12:8 “Jika karunia untuk menasihati, baiklah kita menasihati. Siapa yang membagi-bagikan sesuatu, hendaklah ia melakukannya dengan hati yang ikhlas; siapa yang memberi pimpinan, hendaklah ia melakukannya dengan rajin; siapa yang menunjukkan kemurahan, hendaklah ia melakukannya dengan sukacita.”
Rasul Paulus berhasil menilai dirinya secara benar dan tepat. Dia menemukan sesuatu dalam dirinya yang menjadikannya mempunyai potensi yang luar biasa dan sudah pasti potensi itu tidak bersumber dari dirinya sendiri. Dalam tuntunan Roh Kudus rasul Paulus menyadari bahwa potensi yang ada dalam dirinya adalah karunia Roh Kudus. Dia pun melihat bahwa karunia Roh Kudus itu bukan hanya ada dalam dirinya tetapi juga ada dalam diri rasul lain. Semakin belajar rasul Paulus mengetahui bahwa karunia Roh Kudus itu diberikan Allah kepada orang percaya sebagai pelengkap para hamba Tuhan untuk melengkapi gereja Tuhan dalam pertumbuhan dan perkembangannya.
Dalam penjelasannya kepada jemaat di Korintus, rasul Paulus menyebut beberapa karunia Roh Kudus yang diberikan kepada masing-masing orang percaya dan semua orang percaya diberikan sekurang-kurangnya satu karunia. Karunia yang disebutkan oleh rasul Paulus bukanlah daftar karunia secara lengkap melainkan hanyalah mewakili banyak karunia Roh Kudus yang diberikan melengkapi orang percaya.
Ada perbedaan talenta dari karunia Roh Kudus. Talenta adalah berkat yang dilahirkan sedangkan karunia Roh Kudus adalah pemberian yang diterima. Talenta selalu ada dalam diri pemiliknya tetapi karunia Roh Kudus bisa diambil dari orang yang menerimanya bila tidak dikembangkan atau tak digunakan sama sekali. Jadi penerima karunia Roh Kudus itu haruslah mengembangkannya dan menggunakannya dalam pelayanan. Kalau tidak maka akan diambil daripadanya. Jadi semua penerima karunia Roh Kudus tidak cukup hanya menerima tetapi harus mengembangkannya.
Cara mengembangkannya adalah menggunakannya secara tepat guna :
- Kalau karunia menasihati baiklah dia menasihati jangan mengajar. Kemudian juga harus menggunakannya dengan hati yang ikhlas.
- Bila karunianya membagikan sesuatu hendaklah melakukan praktek berbagi dengan hati yang ikhlas, jangan pernah berharap balasan.
- Bila karunianya adalah memimpin, haruslah menjalankan kepemimpinannya dengan rajin. Tentu saja tidak cukup hanya mengembangkan dan menjalankan kepemimpinan secara rajin tetapi juga hendaklah menjaga diri sebagai seorang pemimpin. Hal itu sangat penting karena kemampuan haruslah didukung dengan keteladan hidup.
- Bila karunia adalah mengajar tentu tidak cukup mengajar secara rajin dan cerdas tetapi juga harus menjaga hidup dan ajarannya. Dia haruslah mengajar yang belajar dan mengajar yang hidup sesuai dengan ajarannya. (MT)
Minggu 30 Juli 2023
PESAN MINGGU INI 23 JULI 2023
MENGENAL KEHENDAK TUHAN
Markus 1:9-11 “Pada waktu itu datanglah Yesus dari Nazaret di tanah Galilea, dan Ia dibaptis di sungai Yordan oleh Yohanes. Pada saat Ia keluar dari air, Ia melihat langit terkoyak, dan Roh seperti burung merpati turun ke atas-Nya. Lalu terdengarlah suara dari sorga “Engkaulah Anak-Ku yang kukasihi kepada-Mulah Aku berkenan”
Yesus adalah Allah yang menjadi manusia, walau pun menjadi manusia Dia adalah manusia yang hidup tanpa kesalahan dan dosa. Tetapi Yesus datang dari Nazaret untuk dibaptis oleh Yohanes Pembaptis sebagai baptisan tanda pertobatan. Yohanes Pembaptis dan Yesus sama-sama mengetahui bahwa Yesus tidak perlu dibaptis karena Yesus yang hidup tanpa dosa tidak perlu dibaptis. Tetapi Yesus mengetahui kehendak Bapa sehingga Dia sendiri meminta dibaptis untuk menggenapi kehendak Bapa karena Allah Bapa mengutus-Nya menjadi manusia, jadi agar sah menjadi manusia, Dia membuktikan ketaatan-Nya kepada ritual agama yang perlu ditaati. Yohanes Pembaptis sudah memberitahukan kabar baik sebelumnya, bahwa Yesus adalah Pembaptis dengan Roh. Karena Yesus mengenal kehendak Allah Bapa, Dia Pembaptis dengan Roh itu melakukan kehendak Bapa dengan memberikan diri-Nya dibaptis dengan air. Karena Yesus melakukan kehendak Bapa Allah memproklamirkan bahwa Yesus adalah Anak-Nya yang dikasihi.
Mengenal kehendak Tuhan adalah hal penting yang perlu dimiliki oleh semua orang percaya. Mengenal kehendak Tuhan dapat dimiliki oleh semua orang percaya yang membangun hubungan dekat dengan Tuhan melalui pengabdian diri kepada Tuhan dan kehidupan doa. Dalam kisah Yesus dicobai iblis di padang gurun, Yesus juga memberi keteladanan bahwa kemenangan atas pencobaan dapat dialami oleh orang percaya yang mengenal kehendak Allah. Iblis menggunakan ayat firman Tuhan secara salah mencobai Yesus, tetapi Yesus menggunakan firman Tuhan secara benar untuk mematahkan cobaan iblis. Mengenal kehendak Allah dapat juga dipelajari dengan cara mempelajari firman Tuhan secara benar, karena firman Tuhan adalah penyataan kehendak Tuhan. Dalam Matius pasal 4 ditulis cara iblis menggunakan firman Tuhan mencobai Yesus, tetapi Yesus menjawabnya dengan memperkenalkan firman Tuhan yang tertulis.
Ada kalanya orang-orang mencobai orang percaya dengan menggunakan firman Tuhan. Dengan memberi jawaban melalui firman Tuhan yang tertulis bukan berarti mempertentangkan ayat firman Tuhan yang satu dengan yang lainnya. Yang betul adalah bahwa semua firman Tuhan adalah satu kesatuan tidak boleh dipertentangkan yang satu dengan yang lain. Jadi teruslah belajar firman Tuhan supaya semakin mengenal kehendak Tuhan. Bila tidak mengenal kehendak Tuhan akan menjadi makanan si penyesat yang suka memutarbalikkan kebenaran firman Tuhan. (MT)
Minggu 23 Juli 2023
PESAN MINGGU INI 16 JULI 2023
HIDUP BERMAKNA DALAM KRISTUS
Kolose 3:17 “Dan segala sesuatu yang kamu lakukan dengan perkataan atau perbuatan, lakukanlah semuanya itu dalam nama Tuhan Yesus, sambil mengucap syukur oleh Dia kepada Allah, Bapa kita.”
Rasul Paulus menulis suratnya kepada jemaat di Kolose utamanya adalah memberantas ajaran palsu yang sangat berbahaya karena berusaha menggantikan keunggulan Kristus. Tetapi rasul Paulus memberi arahan juga kepada orang percaya agar mewujudkan sifat-sifat itu adalah dasar kuat dan benar untuk hidup bermakna di dalam Kristus. Lebih mendasar lagi rasul Paulus meminta kepada semua orang percaya agar dalam kata dan laku semuanya dipraktekkan dalam nama Tuhan Yesus.
Hal itu sangat penting karena hidup bermakna dalam Kristus hendaklah mampu menjawab beberapa pertanyaan sebelum kita melakukan sesuatu perbuatan :
- Pertanyaan pertama adalah “Apakah perkataan dan perbuatan kita bermakna untuk kemuliaan nama Tuhan?” Untuk menjawabnya dibutuhkan pemikiran mendalam agar selektif dalam menggunakan kata-kata dan perbuatan dalam membangun hubungan dengan sesama. Kita haruslah menghormati Dia dengan ketaatan bersyukur kepadanya dengan setia. Karena sesungguhnya perkataan dan perbuatan adalah petunjuk utama apakah perbuatan kita itu bermakna unutk kemuliaan Kristus.
- Pertanyaan kedua adalah “Apakah perkataan dan perbuatan kita itu bernilai hidup kekristenan?” Barang siapa mengatakan bahwa ia ada di dalam Dia, Ia wajib hidup sama seperti Kristus hidup (1 Yohanes 2:6). Ukuran nilai hidup kekristenan adalah nilai-nilai hidup yang ditunjukkan oleh Yesus melalui perkataan dan perbuatan-Nya. Jadi hidup yang bermakna itu adalah hiduplah seperti Kristus hidup. Mungkin kita bertanya “Siapa mampu?”. Jawabannya adalah jangan pernah menyerah sebelum mencoba memperjuangkannya.
- Pertanyaan ke-tiga adalah “Apakah perkataan dan perbuatan kita berpotensi memundurkan kehidupan kerohanian orang lain dan kerohanian kita sendiri?”. Kita pengikut Kristus haruslah hati-hati dengan perkataan dan perbuatan jangan sampai melemahkan orang lain dan diri sendiri. Tetapi juga memastikan bahwa perkataan dan perbuatan kita justru menguatkan orang lain untuk hidup terus maju dan bertumbuh di dalam Kristus. Dan “Apa pun yang kamu perbuat, perbuatanlah dengan segenap hatimu seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia (Kolose 3:23). Semua orang percaya hendaklah berbicara dan berbuat kepada siapa saja seperti kepada Tuhan.
Jadi untuk hidup lebih bermakna, hendaklah bberbicara dan berkarya seakan-akan Tuhan adalah mandor dan majikan yang mendengar dan mengawasi. Jadi dengan kesadaran tersebut sudah pasti hidup kita bermakna bagi sesama untuk kemuliaan Kristus. (MT)
Minggu 16 Juli 2023
PESAN MINGGU INI 09 JULI 2023
UNTUK APA AKU HIDUP ?
Kejadian 1:27-28 Maka Allah menciptakan manusia itu menurut gambar-Nya, menurut gambar Allah diciptakan-Nya dia; laki-laki dan perempuan diciptakan-Nya mereka. Allah memberkati mereka, lalu Allah berfirman kepada mereka: ”Beranakcuculah dan bertambah banyak; penuhilah bumi dan taklukkanlah itu, berkuasalah atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas segala binatang yang merayap di bumi.”
Alkitab secara tegas menyatakan bahwa manusia adalah ciptaan Allah. Jadi manusia akan tetap menjadi ciptaan yang harus tunduk dan mengabdi kepada penciptanya. Jadi sangat jelas bahwa manusia tercipta untuk mengabdi kepada Allah pencipta-Nya. Perempuan diciptakan Allah dari tulang rusuk Adam bukan berarti perempuan ciptaan Adam yang harus mengabdi kepada Adam. Hawa (Perempuan) tetap adalah ciptaan Allah seutuhnya yang harus mengabdi kepada Allah. Jadi pertanyaan “Untuk apa aku hidup?”. Sudah terjawab yaitu untuk mengabdi kepada Allah.
Kemudian Adam dan Hawa diciptakan segambar dengan Allah. Kesegambaran dengan Allah ini melengkapi manusia mampu menanggapi Allah dan bersekutu dengan Allah. Kemudian sebagai ciptaan Allah yang mulia manusia diperlengkapi untuk mengasihi dan mencerminkan kemuliaan dan kekudusan Allah. Manusia pun diperlengkapi memiliki kesegambaran moral dengan Allah karena manusia Adam diciptakan tidak berdosa, hidup kudus, berhikmat dan melakukan yang benar. Jadi manusia Adam dan Hawa yang tercipta tanpa dosa itu diciptakan untuk hidup mengabdi kepada Allah, dan mentaati Allah. Tetapi setelah Adam dan Hawa jatuh dalam dosa kesegambaran dengan Allah itu tercemar disusul keserupaan moral dengan Allah menjadi rusak. Tetapi Allah merencanakan dan melaksanakan proses penebusan di dalam Kristus supaya tercipta pembaharuan keserupaan moral itu lagi. Kesegambaran manusia dengan Allah itu tercemar oleh dosa dan tentu saja tidak hilang sama sekali. Itulah sebabnya Allah terus berfirman kepada manusia berdosa itu melalui para nabi.
Manusia diciptakan segambar dengan Allah bukan berarti manusia itu Ilahi. Allah memang memberi tugas untuk menguasai bumi dan isinya dengan kata lain manusia itu menjadi tuan atas bumi dan isinya. Allah pun melengkapi manusia itu dengan kemampuan untuk berkreasi sehingga mampu menguasai alam dan isinya. Tetapi manusia yang semakin kreatif itu mampu menjadi Tuhan atas alam selama dia ber-Tuhan atau tunduk serta mengabdi kepada Tuhan. Manusia diberi kesempatan untuk mencerminkan Allah di bumi melalui kreatifitas, moralitas dan spiritualitas hidupnya.
Jadi untuk apa aku hidup di bumi ini dan kini. Jawabannya sudah jelas semua orang percaya hidup adalah untuk mengabdi kepada Allah sang pencipta. Pengabdian kepada Allah terwujud melalui ketaatannya kepada firman Allah melalui kreatifitas, moralitas dan spiritualnya yang hanya dapat diwujudkan bila hidup terus membangun kedekatan hidupnya dengan Allah. (MT)
Minggu 09 Juli 2023
PESAN MINGGU INI 02 JULI 2023
SIAPAKAH AKU ?
Efesus 1:4-5 “Sebab di dalam Dia Allah telah memilih kita sebelum dunia dijadikan, supaya kita kudus dan tak bercacat di hadapan-Nya. Dalam kasih Ia telah menentukan kita dari semula oleh Yesus Kristus untuk menjadi anak-anak-Nya, sesuai dengan kerelaan kehendak-Nya.”
Surat Efesus ini ditulis rasul Paulus bukanlah merupakan jawaban terhadap kontroversi doktrinal yang terjadi di Efesus, bukan pula memberi pengarahan mengenai persoalan pastoral seperti alasan-alasan umum penulisan surat-suratnya kepada jemaat-jemaat. Surat Paulus kepada jemaat di Efesus ini adalah merupakan pernyataan-pernyataan yang limpah dengan syukur setelah perenungannya yang mendalam tentang statusnya sebagai anak Tuhan karena dia “Hidup di dalam Tuhan”. Dalam surat Efesus ini “Di dalam Tuhan”, “Dalam Kristus”, “Dalam Dia” diulang-ulang hingga kurang lebi 36 kali. Jadi sangat jelas bahwa luapan hati penuh syukur rasul Paulus dinyatakan dalam suratnya ini karena sangat bangga menerima posisinya yang sangat indah di dalam Tuhan. Jadi bila rasul Paulus menjawab “Siapakah Dia?” sudah pasti dia akan menjawab “Aku pribadi berharga karena hidup di dalam Tuhan”. Sama seperti rasul Paulus semua pengikut Kristus adalah pribadi berharga karena hidup “Di dalam Tuhan”, dan lawan katanya adalah hidup di luar Tuhan. Lebih jauh rasul Paulus juga menyatakan bahwa gereja Tuhan telah dipilih dan ditentukan Tuhan di dalam Kristus menjadi miliknya. Artinya Allah telah menentukan sebelumnya (Predestinasi).
Dalam hal ini Allah menentukan umat-Nya untuk dipanggil, dibenarkan, dimuliakan, dijadikan serupa dengan Dia, dikuduskan, ditebus dan kata-kata yang bertujuan bahwa kita ada sebagaimana kita ada atau kita hidup di dalam Tuhan semata-mata karena anugerah-Nya. Rasul Paulus memberikan dirinya sebagai teladan bagi semua orang percaya haruslah meluap dengan rasa dan wujud bersyukur karena Allah telah menentukan kita “Hidup di dalam Tuhan”. Hidup di dalam Tuhan sama dengan kehidupan baru dalam Kristus lawan dari kehidupan baru dalam Kristus lawan dari kehidupan lama dalam Adam. Kehidupan lama atau hidup di luar Tuhan bercirikan ketidaktaatan, dosa dan kutuk. Sedangkan kehidupan baru di dalam Kristus bercirikan ketaatan, kekudusan dan keselamatan.
Sangat penting menyadari posisi kita bukan hanya sekedar penganut agama Kristen tetapi masing-masing pengikut Kristus adalah pribadi dengan posisi “Hidup di dalam Tuhan”. Rasul Yohanes menyatakan hidup di dalam Tuhan dengan istilah hidup sebagai anak-anak Allah (1 Yohanes 3:1). Hidup dengan status anak Allah adalah hak istimewa orang percaya tetapi juga harus direspon dengan hidup sebagai anak taat, setia, penuh syukur dan hidup semakin kudus untuk menyenangkan hati Bapa. (MT)
Minggu 02 Juli 2023
PESAN MINGGU INI 25 JUNI 2023
PENERIMAAN DAN PENGAMPUNAN DALAM KELUARGA
Lukas 15:31-32 “Kata ayahnya kepadanya: Anakku, engkau selalu bersama-sama dengan aku, dan segala kepunyaanku adalah kepunyaanmu. Kita patut bersukacita dan bergembira karena adikmu telah mati dan menjadi hidup kembali, ia telah hilang dan didapat kembali.”
Lukas pasal 15 ini adalah tanggapan Yesus kepada ahli-ahli taurat dan Farisi yang bersungut-sungut karena Yesus menerima para pemungut cukai dan memberi nasihat kepada para pemungut cukai tersebut. Yesus memandang para pemungut cukai itu sebagai orang terhilang yang membutuhkan penerimaan dan pengampunan. Untuk menanggapi sikap orang-orang Farisi dan ahli-ahli tuarat Yesus memakai 3 perumpamaan mengenai sikap terhadap yang terhilang.
Ayat kunci dalam Injil Lukas adalah “Anak manuisia datang mencari dan menyelamatkan yang terhilang” (Lukas 19:10). Orang terhilang bukanlah dibiarkan saja apalagi dihakimi. Mereka justru harus dicari dan kalau kembali harus diterima dan diampuni. Dalam perumpamaan yang ke-3 adalah tentang anak yang terhilang yang terjadi dalam keluarga. Ada yang memberi komentar sebaiknya tema dari perumpamaan ini adalah “Bapa yang penuh kasih”. Saat anak bungsu tersesat oleh kepentingan diri sendiri, bapa tetap mengasihi dan menunggu sang anak bungsu sadar akan kesalahannya. Anak bungsu hidup dalam dosa terlena dengan kepentingan diri sendiri, memisahkan diri dari persekutuan kasih dalam keluarga. Orang berdosa yang mundur dari iman adalah seperti anak bungsu yang memburu kesenangan dengan menyia-nyiakan kasih karunia Allah. Si bungsu memboroskan kekayaan yang diperoleh dari keluarga secara tak terkendali untuk memuaskan egonya dengan perbuatan-perbuatan berdosa yang merusak dirinya sendiri. Ketika semuanya telah habis, dia harus menderita kelaparan dan tak ada lagi yang bisa dimakan. Setelah menderita dia baru sadar akan kesalahannya jauh dari sang bapa yang mengasihinya. Tak ada jalan lain selain harus kembali kepada keluarganya. Sang bapa pun menerima, mengampuni dan menyambutnya dengan penuh sukacita. Ayah yang baik itu menasehati anak sulung yang sempat menolak kedatangan adiknya.
Kasih sang bapa mempersatukan keluarga dengan cara mengedepankan penerimaan dan pengampunan. Kakaknya mempunyai alasan yang sangat kuat untuk menolak kehadiran adiknya dan iri hati terhadap sikap ayahnya yang menyambut anak bungsu dengan pesta yang meriah. Bapa yang luar biasa itu menuntun anak sulung kebanggannya agar rela mengampuni si bungsu serta bersedia menerimanya sebagai adik yang sudah hilang ditemukan kembali. Selama ini kemesraan dan kedekatan hubungan sempat hilang dari keluarga. Hanya penerimaan dan pengampunan lah yang dapat mengembalikan kedekatan itu sekaligus memulihkan hubungan dalam keluarga. (MT)
Minggu 25 Juni 2023
PESAN MINGGU INI 18 JUNI 2023
KASIH MESRA DALAM KELUARGA
Kolose 3:18-21 “Hai isteri-isteri, tunduklah kepada suamimu, sebagaimana seharusnya di dalam Tuhan. Hai suami-suami, kasihilah isterimu dan janganlah berlaku kasar terhadap dia. Hai anak-anak, taatilah orang tuamu dalam segala hal, karena itulah yang indah di dalam Tuhan. Hai bapa-bapa, janganlah sakiti hati anakmu, supaya jangan tawar hatinya.”
Alkitab sebagai firman Tuhan sangat memberi perhatian yang serius terhadap keluarga, karena bagi Allah keluarga itu sangat penting. Jadi bila keluarga penting bagi Allah hendaklah penting juga bagi umat-Nya. Lembaga pertama yang dibangun Allah adalah lembaga keluarga sebagai lembaga terkecil tetapi juga terutama dalam kehidupan bermasyarakat.
Sebuah keluarga mempunyai anggota yaitu ayah, ibu, dan anak-anak. Untuk menjaga keutuhan keluarga itu maka Firman mengatur hubungan antar anggota keluarga sebagai rambu-rambu yang harus ditaati. Aturan yang harus ditaati oleh semua anggota keluarga itu adalah merupakan tanggungjawab, sehingga terkesan sebagai aturan yang sangat berat dan sangat sulit untuk ditaati. Bila aturan itu diterima sebagai perintah yang harus ditaati tentu saja kesan sebagai beban berat ada. Bila seorang istri menerima perintah tunduk kepada suami sebagai perintah yang harus ditaati saja tentulah sangat berat, demikian halnya bila suami menerima perintah untuk mengasihi istri hanya sebagai perintah belaka tentu juga menjadi sesuatu yang memberatkan. Apakah hal itu bukan perintah? Jawabannya adalah bahwa hal itu adalah perintah yang harus ditaati. Tetapi sesungguhnya aturan yang harus ditaati itu bukanlah hanya perintah yang harus ditaati, melainkan adalah panggilan yang harus di[ertanggungjawabkan.
Semua istri hendaklah terpanggil untuk tunduk kepada suami, dan semua suami hendaklah terpanggil mengasihi istri dan semua orang tua hendaklah terpanggil mendidik dan menyanyangi anak-anak. Bila semua anggota keluarga menerima perintah itu sebagai panggilan yang penting untuk dipertanggungjawabkan maka hubungan yang tercipta adalah hubungan kasih yang menyenangkan bukan hubungan kasih sebagai keharusan. Bila semua anggota keluarga membangun hubungan kasih sebagai panggilan maka hubungan akan hidup berkembang, bertumbuh semakin indah dan semakin menyenangkan. Dengan demikian akan terwujud kasih mesra dalam keluarga.
Tetapi panggilan bukanlah menghilangkan perintah firman Tuhan yang harus ditaati, melainkan pelengkap perintah atau penyempurna perintah agar mentaatinya menyenangkan bukan membebani. Bila diterima hanya sebagai perintah terkesan sebagai hubungan berdasarkan hukum sehingga kaku. Tetapi bila diterima sebagai panggilan maka terciptalah hubungan yang indah berdasarkan kasih yang hangat dan menyenangkan. (MT)
Minggu 18 Juni 2023
PESAN MINGGU INI 11 JUNI 2023
KOMUNIKASI KELUARGA DI ERA MODERN
Kolose 3:17 “Dan segala sesuatu yang kamu lakukan dengan perkataan atau perbuatan, lakukanlah semuanya itu dalam nama Tuhan Yesus, sambil mengucap syukur oleh Dia kepada Allah, Bapa kita.”
Komunikasi lewat kata dalam keluarga pada era modern ini sangatlah mudah dan juga sangat lancar. Sebab kapan saja dan di mana saja komunikasi lewat kata dan mata dapat terhubung. Tetapi tanpa sadar kadang-kadang kedekatan hubungan dalam rasa dan fakta bisa terasa jauh. Dalam satu rumah sering terjadi antar anggota keluarga sibuk dengan diri dan handphonenya masing-masing, sehingga yang terjadi adalah dekat di mata jauh di hati. Terjadi kebalikan dari kebiasaan lama yang walau jauh di mata namun dekat di hati. Kemudian masukan dari medsos mengenai nilai-nilai hidup, kata-kata bijak dan nasehat-nasehat sehingga hidup saling menasehati dalam keluarga sering menjadi hambar, karena terkadang kualitasnya sudah ketinggalan zaman. Satu-satunya komunikasi yang tetap kuat adalah keteladanan hidup yang dapat dilihat dan dirasakan oleh setiap anggota keluarga.
Firman Tuhan memberi prinsip penting untuk hidup membangun komunikasi dalam keluarga melalui keteladanan hidup. Dalam segala sesuatu yang kita lakukan, katakan, pikirkan dan nikmati hendaklah semua di dalam Kristus. Berarti perlu selektifitas dalam hal melakukan perbuatan agar tercipta hubungan dekat antar anggota keluarga. Perbuatan atau aktifitas hendaklah benar dan baik karena dilakukan di dalam Kristus. Kalau perbuatan kita lakukan dalam Tuhan Yesus Kristus maka karakter pun baik dan benar, sudah pasti menyenangkan hati semua anggota keluarga maka komunikasi dalam menanamkan nilai yang baik dan benar kepada anak-anak akan berjalan dengan baik.
Kemudian bila tindakan dan perbuatan dilakukan dalam Kristus sudah pasti menguatkan hubungan yang baik dalam keluarga. Hal itu sudah pasti karena bernuansa kasih dan kebaikan Tuhan sehingga perbuatan baik dan benar itu menjadi sentuhan kasih yang memotivasi semua anggota keluarga terus bersemangat membangun diri dan membangun hubungan yang dekat dengan Tuhan dan keluarga. Jadi kata kunci dalam membangun komunikasi dalam keluarga di era modern ini adalah keteladanan hidup, perbuatan yang baik dan karakter yang benar. Perkataan, nasehat sudah tidak cukup membangun komunikasi dalam keluarga Karena bila berteori saja semua sudah sangat pintar. Anak-anak tak terlalu suka lagi mendengar kata karena mereka sudah melangkah ke arah melihat fakta yang benar untuk diteladani. Sebab itu hiduplah dalam Tuhan dan bertindak berpikir serta berperilaku di dalam Tuhan. (MT)
Minggu 11 Juni 2023
PESAN MINGGU INI 04 JUNI 2023
PONDASI KELUARGA YANG KOKOH
1 Petrus 1:25 “Tetapi jika kamu anggap tidak baik untuk beribadah kepada TUHAN, pilihlah pada hari ini kepada siapa kamu akan beribadah; allah yang kepadanya nenek moyangmu beribadah di seberang sungai Efrat, atau allah orang Amori yang negerinya kamu diami ini. Tetapi aku dan seisi rumahku, kami akan beribadah kepada TUHAN!”
Yosua adalah pemimpin Israel memasuki negeri Kanaan dan memimpin Israel berperang untuk menumpas bangsa-bangsa penyembah berhala yang sudah terlanjur mendiami negeri yang dijanjikan Allah kepada Israel. Tetapi karena Israel gagal, bangsa-bangsa penyebab berhala itu tetap hidup bersama orang Israel di negeri Kanaan itu. Hal itu membuat Israel selalu dipengaruhi bangsa penyembah berhala untuk terseret kepada penyembahan berhala. Dalam kondisi Israel terseret kepada penyembahan berhala Yosua dan keluarganya membuat suatu pilihan yang tepat yaitu hidup beribadah kepada Allah, suatu pernyataan bernilai abadi “Tetapi aku dan seisi rumahku, kami akan beribadah kepada Allah” adalah suatu pernyataan yang perlu dihidupi oleh semua kepala keluarga karena hidup beribadah kepada Allah adalah merupakan pondasi keluarga yang kokoh.
Yosua adalah seorang pemimpin yang baik dan bertanggung jawab. Sebagai pemimpin yang baik tentu dia adalah seorang pemimpin yang sangat sibuk. Tetapi dalam kesibukannya dia tetap fokus membawa keluarganya untuk hidup beribadah kepada Allah. Keluarga menjadi kokoh dan kuat, bila hidup beribadah kepada Allah, karena:
- Firman Allah menjadi standar bagi semua anggota keluarga untuk bersikap. Orang tua memberi keteladanan dalam membangun hubungan dengan Allah. Orang tua bukan hanya sibuk menyuruh anak-anaknya berdoa tetapi memberi keteladanan kehidupan doa yang teratur. Orang tua bukan hanya sibuk menyuruh anak-anaknya agar hidup baik dan benar tetapi juga memberi keteladanan hidup melalui karakter yang benar, kelakuan dan perbuatan baik dan terpuji.
- Firman Allah menjadi standar dalam membangun hubungan antar anggota keluarga. Suami mengasihi istri dan istri tunduk kepada suami. Orang tua mengasihi anak, mendidik anak dan mendisiplinkan anak tetapi tidak menyakiti dan membuat hati anak marah dan tawar.
- Firman Allah menjadi standar dalam berkarya. Hal itu berarti rajin dan giat, dapat mengisi waktu dengan baik dan menjauhi kemalasan. Firman Allah pula menjadi dasar dalam menggalang kerjasama dan menjalin hubungan kerja dengan orang lain. Kemudian jujur dalam bersikap, menjauhi penipuan dan mempunyai hati yang bersih dan tulus.
Hidup beribadah kepada Allah haruslah tekun dan sungguh-sungguh serta setia tak ada kekuatan dunia yang mampu menghentikannya. (MT)
Minggu 04 Juni 2023
PESAN MINGGU INI 28 MEI 2023
PENTAKOSTA : API ROH KUDUS BAKAR HATIKU
Kisah Para Rasul 8:5-6 “Dan Filipus pergi ke suatu kota di Samaria dan memberitakan Mesias kepada orang-orang di situ. Ketika orang banyak itu mendengar pemberitaan Filipus dan melihat tanda-tanda yang diadakannya, mereka semua dengan bulat hati menerima apa yang diberitakannya itu.”
Filipus seorang penatua yang terpilih di Yerusalem menjadi pelayan sosial termasuk dalam bagian orang percaya yang tersebar ke beberapa daerah karena terjadi penganiayaan di Yerusalem. Filipus memilih suatu daerah di Samaria sebagai tempat mengamankan diri dari penganiayaan yang terjadi tak lama setelah pencurahan Roh Kudus memenuhi para rasul. Ternyata di Samaria tak besembunyi melainkan memberitakan Injil. Api Roh Kudus membakar hatinya sehingga berani untuk memberitakan Injil di Samaria.
Ada beberapa peristiwa ajaib terjadi dalam pekabaran Injil Filipus di Samaria karena api Roh Kudus membakar hatinya :
- Filipus sangat berani memberitakan Injil tanpa mempertimbangkan resiko buruk bisa terjadi seperti di Yerusalem. Karya Roh Kudus dalam dan melalui Filipus nyata sehingga banyak orang Samaria percaya dan menerima Firman Tuhan, menerima kesembuhan dan dilepaskan dari kuasa-kuasa kejahatan. Dengan demikian banyak mereka yang diselamatkan dan dibaptis dalam air. Bila api Roh Kudus membakar hati para pelayan Tuhan sudah pasti tak dapat dihentikan.
- Terjadi suatu kerjasama yang baik dengan Petrus dan Yohanes yang diutus dari Yerusalem untuk memberi semangat Filipus. Filipus menyambut dengan baik sehingga Petrus dan Yohanes melengkapi pemberitaan Injil yang sudah dilakukan oleh Filipus. Suatu kerjasama yang terjalin karena api Roh Kudus membakar hati mereka. Api Roh Kudus bukan hanya memberi semangat tetapi juga mengerjakan ketertiban dalam gereja Tuhan. Dalam tuntunan Roh Kudus orang percaya menerima baptisan Roh Kudus dalam dan melalui pelayanan Petrus dan Yohanes.
- Simon tukang sihir pun menjadi percaya kepada Yesus dan setelah dibaptis selalu bersama Filipus dalam pemberitaan Injil. Simon tukang sihir ini telah lama menjadikan sihir menjadi profesi yang sangat menguntungkan. Bukan hanya menguntungkan secara finansial tetapi juga membuat dirinya terkenal dan dikagumi banyak orang. Tetapi melihat api Roh Kudus yang membakar hati Filipus dia pun mengundurkan diri, dan percaya kepada kuasa dan kasih Kristus. Hal itu pulalah yang membakar dan menguasai hatinya sehingga dia rela meninggalkan profesi yang sudah cukup lama membesarkan namanya.
Api Roh Kudus bukan hanya manifestasi-manifestasi yang luar biasa, tetapi juga mengubah hidup menjadi baru dan terlepas dari kuasa dosa. (MT)
Minggu 28 Mei 2023
PESAN MINGGU INI 21 MEI 2023
BERDOA DAN MENGANDALKAN ROH KUDUS
Kisah Para Rasul 4:30-31 “Ulurkanlah tangan-Mu untuk menyembuhkan orang, dan adakanlah tanda-tanda dan mujizat-mujizat oleh nama Yesus, Hamba-Mu yang kudus.” Dan ketika mereka sedang berdoa, goyanglah tempat mereka berkumpul itu dan mereka semua penuh dengan Roh Kudus, lalu mereka memberitakan firman Allah dengan berani.”
Petrus dan Yohanes memberitakan Injil yang disertai tanda-tanda mujizat di lingkungan Bait Allah, dan hal itu sangat mengganggu para pemuka agama Yahudi. Mereka pun ditangkap dan dihadapkan kepada Mahkamah Agama Yahudi untuk diadili. Tetapi Mahkamah agama Yahudi takut memberi hukuman karena tanda-tanda mujizat berhubungan dengan pertolongan Allah kepada banyak orang yang terjadi dalam nama Tuhan Yesus. Petrus dan Yohanes dilepaskan tetapi dilarang memberitakan Injil dan memberitakan nama Yesus kepada orang lain. Petrus dan Yohanes menyatakan tidak mungkin kami berhenti memberitakan nama Yesus yang kami percayakan dan kami alami, karena kami lebih taat kepada Allah dari pada kepada kamu. Keberanian dua orang manusia sederhana ini termasuk mengagumkan dan membuat takut personil Mahkamah Agama yang berjumlah 70 orang itu. Peristiwa ini tak terlepas dari doa mereka yang berpadu dengan doa jemaat.
Dalam kondisi yang sangat mencekam dari pihak beragama yang sangat menentang pemberitaan Injil doa jemaat menjadi sangat luar biasa, karena mereka betul-betul mengandalkan kuasa Roh Kudus yang nyata dalam pemberitaan Injil. Setelah dilepaskan Petrus dan Yohanes langsung menemui jemaat yang tekun mendoakan mereka saat dihadapkan ke mahkamah agama Yahudi. Saat mereka berdoa, mereka semua penuh dengan Roh Kudus disertai manifestasi yang luar biasa. Ada 3 hal yang perlu kita pahami saat berdoa mengandalkan Roh Kudus :
- Hati haruslah selalu terbuka untuk dipenuhi Roh Kudus. Dipenuhi Roh Kudus dapat dialami berulang-ulang. Rasul Petrus dan Yohanes belum lama mengalami hidup dipenuhi Roh Kudus sangat penting untuk menghadapi perlawanan terus menerus dari penentang pemberitaan Injil.
- Saat berdoa mengandalkan dan dipenuhi Roh Kudus akan tercipta suasana dan pengalaman spiritual karena orang percaya dikunjung Allah, atau hadirat Allah nyata di tengah umat-Nya. Hal itu sangat penting karena Allah menghendakinya. Dalam hal ini bukan hanya seorang yang dipenuhi tetapi semua jemaat dengan manifestasi yang berbeda-beda.
- Bila jemaat berdoa dalam Roh atau mengandalkan Roh Kudus, gerakan Allah akan terjadi dalam dan melalui Roh Kudus. Tak heran bila menghasilkan keberanian dan kuasa dalam bersaksi dan menumbuhkan hidup saling mengasihi dalam gereja Tuhan. (MT)
Minggu 21 Mei 2023
PESAN MINGGU INI 14 MEI 2023
MENTAATI FIRMAN TUHAN
Filipi 2:12-13 “Hai saudara-saudaraku yang kekasih, kamu senantiasa taat; karena itu tetaplah kerjakan keselamatanmu dengan takut dan gentar, bukan saja seperti waktu aku masih hadir, tetapi terlebih pula sekarang waktu aku tidak hadir, karena Allahlah yang mengerjakan di dalam kamu baik kemauan maupun pekerjaan menurut kerelaan-Nya”
Rasul Paulus memberi penjelasan tentang sikap orang percaya mempertahankan dan membangun keselamatan yang sudah dianugerahkan Allah dengan nasihat: “Kerjakanalah keselamatanmu”. Rasul Paulus bukan lagi seorang Yudaisme tetapi bukan pula penganut paham hypergrace. Dia sangat hati-hati bila berbicara menyangkut keselamatan, tetapi sesungguhnya dia sudah sangat memahami dasar-dasar pengajaran yang berhubungan dengan keselamatan.
Rasul Paulus mengetahui bahwa jemaat di Filipi sudah menerima keselamatan dari Yesus Kristus, untuk itulah dia menasehati jemaat bahwa keselamatan itu adalah anugerah yang sangat berharga, dan harus dihargai dan dipertahankan dengan sikap “mengerjakan keselamatan” dalam pengertian :
- Keselamatan itu adalah pemberian Allah bukan hasil usaha, pencapaian dan prestasi agamawi dan perbuatan manusia. Jadi mengerjakan keselamatanpun bukanlah sebagai usaha manusia saja melainkan dengan mentaati firman Allah, hidup dalam kasih karunia Allah dan juga hidup dalam kuasa dan bimbingan Roh Kudus. Kita selamat oleh kasih karunia Allah sebab itu dalam hal mempertahankan dan membangun keselamatan pun kita harus hidup dan berjuang dalam kasih karunia Allah.
- Mengerjakan keselamatan adalah hidup benar sesuai standar kebenaran firman Tuhan. Hal itu berarti harus secara aktif menentang dosa atau perbuatan buruk karena secara sengaja menentang kebenaran. Mengerjakan keselamatan haruslah terus menerus secara konsisten menentang dosa dan mengalahkan kejahatan dalam rangka membangun dan memperjuangkan kekudusan hidup.
- Mengerjakan keselamatan terwujud melalui pola hudup dekat dengan Kristus. Kedekatan kita dengan Kristus sangat nyata melalui pernyataan rasul Paulus bahwa “Kita adalah kawan sekerja Allah” (1 Korintus 3:9). Terbuka kesempatan hidup dekat dengan Kristus dengan mentaati-Nya, hidup sebagai kawan sekerja-Nya. Kedekatan dengan Allah terbuka bagi kita dengan menyerahkan dan mempersembahkan hidup menjadi “Bait Allah” (1 Korintus 3:16).
Hal itu berarti hidup benar sesuai firman Tuhan walaupun berada di tengah-tengah lingkungan yang bobrok, tidak berpartisipasi dalam kejahatan yang lajim dilakukan masyarakat. Kata kunci mengerjakan keselamatan adalah mentaati firman Tuhan. (MT)
Minggu 14 Mei 2023
PESAN MINGGU INI 07 MEI 2023
MELEKAT PADA KRISTUS
Yohanes 15:4 “Tinggallah di dalam Aku dan Aku di dalam kamu. Sama seperti ranting tidak dapat berbuah dari dirinya sendiri, kalau ia tidak tinggal pada pokok anggur, demikian juga kamu tidak berbuah, jikalau kamu tidak tinggal di dalam Aku.”
Tuhan Yesus menggunakan analogi pokok anggur untuk mengajar pengikut-Nya hidup dalam Kristus. Yesus mengumpamakan diri-Nya sebagai pokok anggur dan Allah Bapa sebagai pengusahanya, sedangkan pengikut Kristus adalah ranting. Kemudian Yesus menjelaskan bahwa ada dua jenis ranting yaitu ranting yang berbuah dan ranting yang tidak berbuah. Ranting yang berbuah adalah gambaran dari pengikut Kristus yang menunjukkan hidup dan karakter Kristus itu dalam dan melalui kehidupannya. Sedangkan ranting yang tidak berbuah adalah gambaran dari pengikut Kristus yang tak punya kelayakan disebut sebagai pengikut Kristus. Tidak layak karena hidup dan karakter Kristus sama sekali tidak ada dan tidak nampak dalam dan melalui perilaku dan hidup sehari-harinya.
Buah adalah merupakan nilai dan kualitas tabiat pengikut Kristus yang menjadi kesaksian hidup yang baik dan benar sehingga melaluinya nama Allah dimuliakan. Ranting yang berbuah akan terus terpelihara, terawat karena selalu dibersihkan sehingga buahnya semakin lebat. Sedangkan ranting yang tidak berbuah akan dipotong atau dengan sendirinya terpisah dari pokok karena tak punya kemampuan untuk menyerap nutrisi dari pokok. Syarat untuk berbuah adalah tetap tinggal dan melekat pada pokok sehingga mempunyai sistem penyerapan nutrisi dari pokok. Jadi yang perlu dibangun semua orang percaya haruslah membangun diri untuk tinggal tetap dalam Kristus serta menyerap hidup dari Kristus walaupun ada usaha-usaha sistem dunia yang berusaha memisahkannya.
Ada syarat-syarat yang harus diperjuangkan agar tetap tinggal dalam pokok kehidupan yaitu Kristus Tuhan :
- Menerima firman Tuhan, merenungkan firman Tuhan dan menyimpan firman Tuhan dalam hati dan pikiran, serta menjadikannya penuntun dalam bertindak dan bersikap.
- Tekun berdoa selalu bersyukur dan gemar menyembah Tuhan. Hal itu sangat terbuka untuk semua pengikut Kristus agar menyerap kekuatan dan kuasa dari Kristus.
- Mengabdikan diri dan membangun hubungan kepada Kristus. Hal itu penting agar tercipta intimitas dengan Kristus.
- Mentaati dan melakukan firman-Nya dan tidak melakukan perbuatan yang tidak sesuai kehendak-Nya.
- Menjaga hati dan jiwa agar tetap bersih. Jadi kebersihan hidup harus dibangun terus dengan cara menjadikan Firman Tuhan menjadi standar moral. Hal itu berarti harus terus membuang dan menolak segala dosa dan selalu tunduk kepada pimpinan Roh Kudus. (MT)
Minggu 07 Mei 2023
PESAN MINGGU INI 30 APRIL 2023
IMAN DAN HIKMAT
Yakobus 1:5 “Tetapi apabila di antara kamu ada yang kekurangan hikmat, hendaklah ia memintakannya kepada Allah, – yang memberikan kepada semua orang dengan murah hati dan dengan tidak membangkit-bangkit –, maka hal itu akan diberikan kepadanya.”
Dalam menghadapi berbagai pencobaan semua umat Tuhan membutuhkan kekuatan dan ketekunan untuk mampu berkemenangan dan dapat bertahan. Tetapi semua orang percaya tentu juga membutuhkan iman agar mampu menghadapinya bukan saja menang tetapi tetap bersukacita dan senantiasa bersyukur kepada Allah. Iman justru semakin bertumbuh apabila dihadapkan kepada berbagai pencobaan. Yakobus menyatakan bahwa berbagai pencobaan itu adalah ujian terhadap iman. Pencobaan itu diijinkan Allah untuk menyempurnakan dalam pengertian mematangkan iman. Tetapi kekuatan dan iman saja belum cukup, karena untuk menghadapi pencobaan dibutuhkan juga hikmat. Dan kekalahan terbanyak dialami oleh orang percaya dalam menghadapi pencobaan bukan saja oleh karena kekurangan iman tetapi juga karena kekurangan hikmat.
Dalam hal ini hikmat dapat diartikan sebagai kemampuan rohani untuk melihat dan menilai kehidupan dan kelakuan dari sudut pandang Allah. Hikmat dapat juga diartikan hidup dan berpikir sesuai dengan kebenaran. Jalan dan pola hidup sesuai dengan kehendak Allah. Lebih jelasnya lagi bahwa orang berhikmat selalu mengadakan pendekatan kepada seluruh aspek kehidupan dari sudut pandangan Allah. Dengan demikian orang berhikmat percaya bahwa segala sesuatu yang difirmankan Allah itu benar dan satu-satunya standar hidup yang layak, teguh dan benar. Itulah sebabnya raja Salomo secara tegas dan yakin menyatakan “Memperoleh hikmat jauh lebih baik daripada memiliki emas dan perak” (Amsal 3:13-14).
Pencobaan datang karena orang percaya kekurangan hikmat dan dalam menghadapi pencobaan orang percaya sangat membutuhkan hikmat untuk memperoleh kemenangan. Hikmat adalah pemberian Allah yang dapat diminta kepada Allah melalui doa. Yakobus berkata “Apabila di antara kamu ada yang kekurangan hikmat, adalah suatu sindirian halus, karena sesungguhnya semua orang percaya adalah pribadi yang kekurangan hikmat”. Semua orang percaya bukan hanya membutuhkan iman dalam menghadapi pencobaan, tetapi semua orang percaya bukan hanya membutuhkan iman yang mengajar kita untuk berdoa. Tetapi dalam mengoperasikan iman dibutuhkan hikmat agar tidak salah dalam melangkahkan perjalanan iman.
Dengan demikian iman dan hikmat adalah dua(2) sisi mata uang yang tak boleh dipisahkan. Iman dan hikmat adalah dua hal yang saling melengkapi yang tak boleh dibiarkan sendiri-sendiri melainkan selalu berjalan bersama. (MT)
Minggu 30 April 2023
PESAN MINGGU INI 23 APRIL 2023
IMAN MEMBERI KEMENANGAN
Matius 17:20 “Ia berkata kepada mereka: ”Karena kamu kurang percaya. Sebab Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya sekiranya kamu mempunyai iman sebesar biji sesawi saja kamu dapat berkata kepada gunung ini: Pindah dari tempat ini ke sana, – maka gunung ini akan pindah, dan takkan ada yang mustahil bagimu.”
Yesus mengkritik murid-murid-Nya karena gagal mengusir setan dari seorang yang sakit ayan. Rupanya orang yang sakit ayan ini adalah pengaruh dari setan yang merasuk dirinya. Yesus mengkritik para murid karena kegagalan dari para murid adalah kondisi iman mereka yang lemah atau kurang percaya. Dan pada saat itulah Yesus berbicara mengenai iman yang sanggup memindahkan gunung. Dalam hal ini tentu saja Yesus tidak sedang memerintahkan murid Yesus agar menggunakan iman mereka untuk demonstrasi kekuatan supranatural agar orang-orang yang melihat mengagumi mereka. Yesus sedang mengajar mereka untuk meningkatkan iman mereka dari iman yang salah menjadi iman yang sejati. Jadi iman itu bukanlah sesuatu yang langsung benar tetapi adalah hal yang perlu diperhatikan agar semakin benar, semakin besar, semakin kuat yang pada waktunya menjadi iman yang sejati dan memberi kemenangan.
Ada beberapa hal yang perlu dipahami untuk terus bertumbuh dalam iman yang membawa pada keadaan mempunyai iman yang sejati atau iman yang memberi kemenangan :
- Iman yang memberi kemenangan adalah percaya kepada kuasa dan kekuatan Allah bukan percaya kepada iman sebagai kekuatan dan kekuasaan. Iman yang memberi kemenangan bukanlah mengandalkan iman tetapi memiliki iman yang menuntun untuk mengandalkan Allah.
- Iman sejati atau iman yang memberi kemenangan adalah karya Allah dalam dan melalui orang percaya bukan karya orang percaya dalam dan melalui Allah. Iman itu adalah karya Roh Kudus dalam diri orang percaya. Orang percaya tidak dapat menghasilkan iman melalui pikirannya tetapi dapat menggunakan dan mengefektifkan iman yang sudah dikaruniakan Allah kepadanya melalui doa dan berbagai pelayanan yang dipercayakan Allah kepadanya.
- Iman sejati atau iman yang memberi kemenangan harus kita operasikan di bawah pengawasan dan pengendalian Allah bukan di bawah wewenang dan pengendalian diri sendiri. Hal itu penting dipahami karena iman adalah pemberian Allah berdasarkan kasih, hikmat, kuasa dan kebaikan-Nya.
Dan iman itu dikaruniakan agar umat-Nya mengoperasikannya untuk melaksanakan kehendak-Nya dan untuk mewujudkan kasihnya kepada sesama. Iman sejati atau iman yang memberi kemenangan janganlah digunakan untuk keinginan atau kepentingan diri sendiri. (MT)
Minggu 23 April 2023
PESAN MINGGU INI 16 APRIL 2023
MENGATASI IRI HATI DAN KEKECEWAAN
Matius 11:4-6 Yesus menjawab mereka: ”Pergilah dan katakanlah kepada Yohanes apa yang kamu dengar dan kamu lihat. Orang buta melihat, orang lumpuh berjalan, orang kusta menjadi tahir, orang tuli mendengar, orang mati dibangkitkan dan kepada orang miskin diberitakan kabar baik. Dan berbahagialah orang yang tidak menjadi kecewa dan menolak Aku.”
Tidak mudah bagi Yohanes menerima kenyataan dimasukkan dalam penjara atas kesalahan yang tidak pernah dia lakukan. Dari penjara Yohanes Pembaptis memantau pekerjaan Yesus yang sangat luar biasa dan sangat berharap Yesus memberi perhatian kepadanya. Tetapi Yesus seakan-akan membiarkannya sehingga dia mulai meragukan Yesus adalah Mesias yang sudah dipeloporinya. Untuk lebih meyakini, Yohanes menyuruh murid-muridnya untuk bertanya kepada Yesus secara langsung. Penjara hampir saja berhasil membuat Yohanes Pembaptis kecewa dan meragukan Yesus.
Yohanes Pembaptis adalah seorang pelopor yang membuka jalan atau menyediakan jalan bagi kedatangan Yesus. Yohanes menyadari bahwa dia hanyalah seorang pelopor yang harus siap dilupakan setelah yang dipelopori memulai karya dan pelayanannya. Dia harus berbesar hati menerima kenyataan bahwa orang banyak mulai melupakannya karena mata dan pikiran orang banyak sudah beralih kepada Yesus yang dipeloporinya. Dia tidak boleh iri hati dan apalagi kecewa, sebaliknya dia harus bangga karena fungsi kepeloporannya betul-betul sudah berhasil.
Yohanes menyuruh murid-muridnya bertanya langsung kepada Yesus hanyalah untuk memastikan bahwa Yesus adalah sang Mesias yang dipeloporinya. Setelah mendapat jawaban langsung dari Yesus melalui murid-murid yang disuruh, Yohanespun yakin dan tidak ragu. Yesus sendiri mengakui kebesaran Yohanes kepada orang banyak. Yohanes Pembaptis tidak iri hati saat orang banyak mengikuti Yesus dan tidak kecewa saat dirinya dilupakan dan ditinggalkan.
Dalam Yohanes 3:30, Yohanes pembaptis menyatakan bahwa “Yesus harus makin besar tetapi dirinya harus makin kecil”. Pernyataan Yohanes ini adalah pernyataan tulus tentang Yesus dan tentang dirinya. Melalui sikap Yohanes Pembaptis menghadapi kenyataan yang menerpa dirinya dapat dijadikan menjalani sikap yang benar, baik dan tepat untuk senang atas keberhasilan orang lain. Jangan pernah susah melihat kebahagiaan orang lain dan bahagia melihat kesusahan orang lain. Kemudian siap menghadapi kenyataan pahit yang menimpa diri sendiri. Dengan kata lain bukan berkecil hati. Dan tetaplah berbesar hati ketika dikecilkan atau dihina orang lain bukan besar kepala ketika dipuji oleh orang lain. (MT)
Minggu 16 April 2023
PESAN MINGGU INI 09 APRIL 2023
PASKAH : KUASA SALIB KRISTUS
1 Korintus 15:3-4 “Sebab yang sangat penting telah kusampaikan kepadamu, yaitu apa yang telah kuterima sendiri, ialah bahwa Kristus telah mati karena dosa-dosa kita, sesuai dengan Kitab Suci, bahwa Ia telah dikuburkan, dan bahwa Ia telah dibangkitkan, pada hari yang ketiga, sesuai dengan Kitab Suci”
Dalam 1 Petrus 2:24, Petrus memberi penjelasan yang sangat jelas bahwa Kristus disalibkan untuk memikul dosa manusia. Dia memikul dosa kita di kayu salib sebagai pengganti untuk menanggung hukuman bagi dosa kita. Melalui kematian-Nya, Dia terhukum ganti kita agar kita manusia yang bedosa ini dapat dipisahkan dari kesalahan, kuasa dan pengaruh dosa. Melalui salib dan kematian-Nya, Dia melenyapkan kesalahan dan hukuman bagi dosa kita, yang membawa kita kembali kepada Allah dan beroleh kasih karunia untuk hidup benar di hadapan-Nya.
Rasul Paulus yang berlatar belakang yudaisme sangat merasakan perbedaan antara hidup yang sangat agamis dari hidup sebagai pengikut Kristus karena kuasa salib Kristus telah mengubah hidupnya. Hidup agamis saja belum cukup karena sering tak mampu mengubah hati dan hidup lebih baik dari sebelumnya. Lebih buruknya lagi adalah adanya kecenderungan menghalalkan segala cara untuk membela doktrin agama. Rasul Paulus menganggap menganiaya pengikut Kristus sebagai ibadah, saat dia belum bertemu dengan Kristus. Lebih tegas lagi rasul Paulus menandaskan dalam 1 Korintus 1:18 “Sebab pemberitaan tentang salib memang adalah kebodohan bagi mereka yang akan binasa, tetapi bagi kita yang diselamatkan pemberitaan itu adalah kekuatan Allah”. Jadi salib Kristus adalah kuasa Allah yang nyata dan aktif yang mendatangkan keselamatan, mengusir kuasa kegelapan dan membebaskan orang percaya dari kuasa dosa. Dalam setiap pemberitaan Rasul Paulus tentang salib Kristus selalu berhubungan dan tak terpisahkan dengan kematian dan kebangkitan Kristus.
Dalam 1 Korintus 15 Rasul Paulus menjelaskan tentang Yesus disalibkan, mati dan dibangkitkan sesuai dengan kitab suci. Sebagai seorang yudaisme Rasul Paulus memahami bahwa kitab suci yang dimaksud adalah kitab Taurat atau Perjanjian Lama karena waktu itu kitab Perjanjian Baru belum dibukukan menjadi kitab suci. Rasul Paulus berhasil juga menemukan dalam Kitab Taurat dan kitab para nabi khususnya Nabi Yesaya tentang fakta dan kuasa salib dan pengorbanan Kristus adalah kuasa Allah yang menyelamatkan manusia dari dosa. Dan kesimpulannya adalah bahwa kebangkitan Kristus adalah klimaks dari salib Kristus, karena pertemuannya dengan Yesus yang disalibkan, mati dan bangkit adalah kuasa Allah yang menyelamatkan dan mengubah hidupnya. (MT)
Minggu 09 April 2023
PESAN MINGGU INI 02 APRIL 2023
BERKAT DI BALIK PERGUMULAN
2 Korintus 4:7-8“Tetapi harta ini kami punyai dalam bejana tanah liat, supaya nyata, bahwa kekuatan yang melimpah-limpah itu berasal dari Allah, bukan dari diri kami. Dalam segala hal kami ditindas, namun tidak terjepit; kami habis akal, namun tidak putus asa”
Rasul Paulus mengumpamakan bahwa hidup dan tubuh orang percaya itu bagaikan bejana tanah liat, yang mempunyai sifat terbatas sehingga ada saatnya lemah, sedih, susah, bingung dan sifat-sifat negatif lainnya. Itulah sebabnya manusia, khususnya manusia yang sudah ditebus untuk menjadi milik Kristus harus terus bergumul untuk menghadapi berbagai kesulitan yang datang menerpa hidupnya. Di dalam bejana tanah liat itu ada “harta surgawi” yang merupakan jaminan bagi orang percaya untuk mampu bertahan dalam pergumulan hidup, bahkan mampu melihat berkat Allah dibalik pergumulan hidup itu. Harta surgawi dalam hidup orang percaya adalah iman. Sebab semua yang lahir dari Allah, mengalahkan dunia. Dan inilah kemenangan yang mengalahkan dunia iman kita (1 Yohanes 5:4). Iman yang mengalahkan dunia adalah fakta nyata karena dilahirkan dari Allah sehingga mampu melihat realitas abadi, mengalami kuasa dan kasih Allah.
Mampu mengalahkan dunia karena dunia tidak lagi hal yang menarik baginya melainkan dunia memang harus dikalahkan. Jadi sangat jelas bahwa harta surgawi yang ada dalam kehidupan orang percaya adalah iman. Sehingga dalam setiap penderitaan adalah merupakan kesempatan untuk meraih berkat karena mampu keluar sebagai pemenang. Kemudian kelemahan, kesusahan dan penderitaan adalah merupakan peluang untuk menerima kasih karunia Kristus yang melimpah-limpah karena Dia mewujudkan kehidupan-Nya melalui hidup kita yang hanyalah bejana tanah liat.
Lebih jauh lagi akan adanya berbagai kemungkinan terburuk menimpa pengikut Kristus seperti, ditindas tetapi tidak terjepit, habis akal namun tidak putus asa, dianiaya manusia tetapi tetap disertai Allah. Berbagai hal terburuk dapat dihadapi karena mengalami kehadiran Allah dan kuasa Kristus dalam kehidupan. Kehadiran Allah adalah berkat terbesar yang dapat dialami dan dinikmati dibalik kesulitan itu. Ada kalanya keadaan lahiriah tak mampu lagi bertahan oleh beratnya tekanan karena sumber daya manusia sudah habis.
Kemudian iman pun bekerja menuntun untuk berdoa maka sumber daya Allah pun nyata untuk membesarkan hati terus bertahan yang kemudian beroleh kemenangan. Semua menjadi indah apapun yang bisa terjadi kepada orang percaya Allah akan menyertai karena Allah tak akan meninggalkan anak-anak-Nya yang setia kepada-Nya. (MT)
Minggu 02 April 2023
PESAN MINGGU INI 26 MARET 2023
MENGAJARKAN INJIL KEBENARAN
Matius 7:28 “Dan setelah Yesus mengakhiri perkataan ini, takjublah orang banyak itu mendengar pengajaran-Nya”
Injil Matius 7-8 biasanya kita simpulkan sebagai khotbah di bukit yang berisi mengenai prinsip-prinsip kebenaran yang merupakan standar kebenaran bagi umat Kristen dalam menjalani kehidupan. Tetapi bila dicermati secara mendalam dapat juga diterima sebagai pendahuluan dari kabar baik atau Injil kebenaran dalam bentuk pengajaran yang secara langsung diajarkan oleh Yesus yang adalah merupakan inti dan nafas dari Injil kebenaran itu sendiri.
Ada beberapa hal yang perlu kita pahami dalam Injil kebenaran yang membedakannya dari ajaran agama Yahudi yang bersumber dari hukum Taurat :
- Injil adalah pengenapan hukum Taurat, bukanlah mengubah atau membatalkan hukum Taurat. Yesus datang bukan meniadakan hukum Taurat melainkan untuk menggenapi hukum Taurat. Dalam mengajarkan Injil kebenaran bahwa hukum Taurat tergenapi bila tuntutan rohani hukum Taurat itu dilaksanakan dalam kehidupan sehari-hari yang terdiri dari prinsip-prinsip etis dan moral bukan lagi berupa ritual-ritual yang segera digenapi Yesus melalui kehidupan-Nya jadi hukum Taurat bukan lagi sistem yang harus ditaati untuk memperoleh pengampunan dan keselamatan. Hukum Taurat tergenapi bila dijadikan sebagai panduan moral bagi yang sudah diselamatkan, bukan sistem perintah yang ditaati untuk memperoleh keselamatan. Iman kepada Yesus Kristus merupakan titik tolak penggenapan hukum Taurat.
- Injil yang bertolak dari anugerah Allah bukan berarti hidup tanpa aturan Taurat yang dapat diartikan sebagai disiplin hidup yang baik dan benar. Tetapi setelah beroleh keselamatan bukan lagi hidup di bawah hukum Taurat tetapi di bawah hukum Kristus dengan sendirinya setia kepada tuntutan hukum Taurat karena secara etis dan moral hukum Kristus jauh lebih indah dan berkualitas dari hukum Taurat.
- Injil bukanlah ajaran mengenai teori-teori hidup beragama tetapi mengenai hal-hal praktis untuk membangun hubungan dengan Allah. Walaupun demikian Yesus mengajarkan bahwa melakukan kehendak Bapa di surga tetap merupakan satu syarat untuk memasuki Kerajaan Allah.
Satu hal penting untuk diingat setelah Yesus mengajarkan intisari dan prinsip-prinsip Injil kepada orang banyak mereka takjub karena Yesus mengajar sangat jelas praktis dan berkuasa sehingga sangat relevan untuk dihidupi. Tidak seperti ajaran para ahli Taurat yang rumit dan tak jelas serta sulit dilakukan bahkan ahli Taurat sendiri tak mampu melakukannya. (MT)
Minggu 26 March 2023
PESAN MINGGU INI 19 MARET 2023
MENENANGKAN ANGIN RIBUT
Markus 4:39, 41 “Ia pun bangun, menghardik angin itu dan berkata kepada danau itu: ”Diam! Tenanglah!” Lalu angin itu reda dan danau itu menjadi teduh sekali. Mereka menjadi sangat takut dan berkata seorang kepada yang lain: ”Siapa gerangan orang ini, sehingga angin dan danau pun taat kepada-Nya?”
Melalui kuasa-Nya yang lengkap sesungguhnya Yesus telah membuktikan bahwa Dia adalah Tuhan. Jadi walaupun Dia menjadi manusia, Dia tetap menyatakan diri melalui kuasa-Nya bahwa Dia adalah Tuhan. Dia membuktikan bahwa Dia tetap memiliki atribut Allah sebagai Yang Mahakuasa, walaupun dalam batas-batas tertentu, karena menjadi manusia. Yesus sendirilah yang membatasi diri-Nya. Dalam pelayanan-Nya Yesus berkuasa menyembuhkan sakit penyakit secara adikodrati, sehingga orang-orang yang disembuhkan mengaku bahwa Dia adalah Tuhan. Kemudian Yesus membuktikan diri bahwa Dia berkuasa atas setan-setan dan roh jahat. Dia berkuasa menyadarkan orang yang kerasukan setelah mengusir roh jahat dan setan yang merasuknya.
Selanjutnya Yesus membuktikan diri, bahwa Dia berkuasa atas kematian sebelum Dia bangkit dari kematian. Dia membangkitkan Lazarus yang sudah dimakamkan selama 4 hari. Betapa banyak orang yang menyaksikannya dan pasti mereka mengakui bahwa Yesus adalah Tuhan, walaupun tidak tercetus melalui perkataan. Dan yang tidak kalah pentingnya adalah Allah membuktikan bahwa Dia berkuasa atas alam. Yesus menggandakan 5 ketul roti dan 2 ekor ikan mencukupi konsumsi untuk 5.000 orang lebih yang sedang kelaparan adalah salah satu bukti bahwa Dia berkuasa atas alam.
Kemudian Yesus mengubah air menjadi anggur dan berjalan di atas air adalah bukti dan fakta tak terbantahkan bahwa Dia berkuasa atas alam sebagai bukti bahwa Dia adalah Tuhan. Untuk menyempurnakan kuasa-Nya atas alam Yesus pun berkuasa menenangkan angin ribut. Peristiwa yang sangat mengagumkan ini terjadi saat Yesus dan murid-murid-Nya dalam perahu yang diikuti perahu-perahu lainnya untuk menyeberang. Tiba-tiba saja angin taufan mengamuk melanda perahu-perahu itu. Yesus yang satu perahu dengan murid-murid, duduk dan akhirnya tertidur bersamaan saat angin taufan membuat perahu oleng dan murid-murid ketakutan. Saat itulah Yesus segera bertindak menghardik angin taufan itu yang membuat keadaan segera tenang. Para murid yang berada dalam perahu yang lain menjadi sangat kagum. Dari pertanyaan mereka sangat jelas bahwa orang banyak itu mengakui Yesus bukanlah manusia biasa. Dia adalah Tuhan. (MT)
Minggu 19 March 2023
PESAN MINGGU INI 12 MARET 2023
MENYEMBUHKAN ORANG SAKIT
Matius 4:24 “Maka tersiarlah berita tentang Dia di seluruh Siria dan dibawalah kepada-Nya semua orang yang buruk keadaannya, yang menderita pelbagai penyakit dan sengsara, yang kerasukan, yang sakit ayan dan yang lumpuh, lalu Yesus menyembuhkan mereka”
Pelayanan Yesus sangat berkaitan erat dengan penyembuhan, pengadaan berbagai mujizat dan pengusiran setan-setan, karena Yesus menyediakan berkat bagi tubuh maupun jiwa manusia. Dalam pelayanan Yesus, menyembuhkan orang sakit mendapat tempat dan kesempatan yang penting. Setelah Yesus naik ke surga menyembuhkan orang sakit adalah merupakan perintah yang berhubungan dengan pemberitaan Injil.
Menyembuhkan orang sakit penting bagi Yesus dan pemberitaan Injil karena alasan-alasan yang jelas, antara lain :
- Kesembuhan adalah pernyataan kehendak Allah sendiri, karena Allah menghendaki umat-Nya hidup sehat, dan bila sakit mengalami kesembuhan. Kesembuhan dari sakit adalah merupakan janji Allah yang harus dipercaya dengan sepenuh hati, sungguh-sungguh dan setia. Allah tetap penyembuh bagi umat-Nya. Yesus membuktikan diri sebagai Tuhan melalui berbagai penyembuhan orang sakit yang dilakukan hanya melalui perkataan-Nya. Karena Dia adalah Tuhan maka perkataan-Nya adalah perkataan mujizat dan kreatif termasuk mujizat dan kreasi-Nya menyembuhkan orang sakit.
- Menyembuhkan orang sakit adalah bagian dari pelayanan Yesus untuk menyatakan kasih-Nya kepada manusia yang menderita karena dosa dan sakit penyakit. Karena Yesus adalah Allah yang menjadi manusia, maka Dia menyatakan diri sebagai gambaran sempurna dari sifat dan tabiat Allah, yang diwujudkan selama pelayanan-Nya di bumi. Salah satu adalah menyatakan kuasa-Nya menyembuhkan orang sakit untuk melepaskan mereka dari jeratan penderitaan.
- Menyembuhkan orang sakit adalah merupakan hal penting yang disediakannya bagi orang percaya yang oleh karya-Nya didamaikan dengan Allah. Perdamaian dengan Allah itu adalah bagian dari penebusan-Nya secara utuh tubuh, jiwa dan roh.
Jadi pengampunan dosa dan kesembuhan dari sakit penyakit adalah berkat yang tersedia melalui karya penebusan-Nya kepada pengikut-pengikut-Nya, maka gereja pun harus melanjutkannya. Gereja harus terus melakukan pelayanan kesembuhan, dengan cara-cara yang tidak bertentangan dengan firman Allah, serta terus percaya mujizat dalam Yesus masih ada dan tetap tersedia.(MT)
Minggu 12 March 2023
PESAN MINGGU INI 05 MARET 2023
MEMBERI MAKAN ORANG BANYAK
Matius 14:19 “Lalu disuruh-Nya orang banyak itu duduk di rumput. Dan setelah diambil-Nya lima roti dan dua ikan itu, Yesus menengadah ke langit dan mengucap berkat, lalu memecah-mecahkan roti itu dan memberikannya kepada murid-murid-Nya, lalu murid-murid-Nya membagi-bagikannya kepada orang banyak.”
Mujizat Yesus memberi makan ribuan orang hanya dengan lima ketul roti dan dua ekor ikan ditulis dalam keempat injil. Hal itu memberi informasi yang jelas bahwa peristiwa ini adalah merupakan hal yang sangat penting sehingga mendapat perhatian dari penulis 4 injil. Rasul Yohanes menghubungkan peristiwa mujizat ini dengan pernyataan Yesus bahwa Dia adalah Roti Hidup (Yohanes 6). Dalam hal ini Yesus menyatakan bahwa Dia menjamin pemeliharaan-Nya atas hidup jasmani dan hidup rohani orang yang percaya dan mengikut Dia dengan sungguh-sungguh.
Kemudian Yesus mau menyatakan bahwa dalam hidup ini manusia membutuhkan fakta mujizat dalam hidup. Bukan berarti semata-mata mengharapkan mujizat kemudian pasif tetapi harus juga aktif. Karena dalam peristiwa Yesus memberi makan orang banyak tak terlepas dari aktivitas yang dilakukan orang percaya dan murid-murid Yesus. Ada seorang anak kecil yang mempersembahkan miliknya kepada Yesus kemudian murid-murid Yesus bekerja keras dan bekerja sama untuk membagikan makanan yang sudah diberkati Yesus itu kepada ribuan orang.
Tak kalah pentingnya adalah adanya unsur penghematan karena tidak membuang makanan yang melimpah tetapi justru mengumpulkannya tentu untuk dibagikan kepada orang lain atau bisa saja untuk persediaan untuk esok hari. Mujizat bukanlah pengganti usaha dan kerja melainkan sesuatu yang Yesus sediakan kepada semua orang percaya, ketika semua usaha sudah dilakukan maksimal tetapi tak berhasil. Ini adalah merupakan bahwa berdasarkan belas kasihan-Nya Yesus selalu menyediakan mujizat untuk memenuhi kebutuhan umat-Nya yang membutuhkan pertolongan.
Lebih dalam lagi melalui peristiwa Yesus memberi makan orang banyak ini mengajarkan bahwa sedikit yang kita miliki dapat dijadikan berkelimpahan apabila dipersembahkan kepada Yesus dan terbuka kepada berkat-Nya. Melalui peristiwa Yesus memberi makan orang banyak dapat juga dijadikan menjadi sesuatu pelajaran penting mengenai betapa indahnya mempunyai hati yang limpah dengan rasa syukur. Sebelum memberi makan orang banyak Yesus mengucap syukur kepada Bapa di surga untuk makanan yang tersedia walaupun hanya sedikit dibanding dengan jumlah orang yang akan diberi makan. Mujizat pun terjadi. (MT)
Minggu 05 March 2023
PESAN MINGGU INI 26 FEBRUARY 2023
YESUS DAN DUNIA
Yohanes 17:16-18 “Aku tidak meminta, supaya Engkau mengambil mereka dari dunia, tetapi supaya Engkau melindungi mereka dari pada yang jahat. Mereka bukan dari dunia, sama seperti Aku bukan dari dunia. Kuduskanlah mereka dalam kebenaran; firman-Mu adalah kebenaran. Sama seperti Engkau telah mengutus Aku ke dalam dunia, demikian pula Aku telah mengutus mereka ke dalam dunia”
Sesuai dengan Matius 3:16, Yesus adalah wujud kasih Allah kepada dunia. Dunia sudah rusak karena dihuni oleh manusia berdosa, sehingga dunia bersama manusia berdosa itu terhukum dan hukumannya adalah binasa. Keadilan Allah menuntut dosa dan manusia bedosa harus dihukum, dan manusia dalam dosa tidak mampu melepaskan diri dari hukuman. Karena dunia dihuni oleh manusia berdosa maka sistem dunia pun semakin rusak dan terus melangkah menuju kebinasaan yang pada akhirnya akan dibinasakan bersama manusia berdosa yang terus hidup sesuai dengan sistem dunia. Tetapi karena kasih-Nya Allah mengutus Yesus putra-Nya yang tunggal ke dalam dunia untuk menyelamatkan manusia berdosa yang hidup sesuai dengan sistem dunia yang mau dibinasakan.
Dunia dan manusia berdosa dalam dunia tak mungkin diselamatkan oleh kuasa dan kekuatan yang bersumber dari dirinya sendiri. Dan Allah mengutus Yesus dari surga untuk menyelamatkan manusia dari kebinasaan karena dosa. Jadi Yesus adalah Juruselamat yang terutus ke dunia. Dia bukan dari dunia melainkan dari surga yang terutus ke dunia sebagai juruselamat manusia. Dunia dalam dosa membutuhkan juruselamat, sehingga Yesus datang ke dunia untuk menyelamatkan manusia yang berdosa.
Untuk terutus ke dunia maka Yesus haruslah menjadi manusia. Walaupun Yesus menjadi manusia Dia bukanlah dari dunia tetapi terutus ke dunia, itulah sebabnya Dia manusia yang hidup tanpa dosa. Karena hidup tanpa dosa, maka Dia memenuhi syarat untuk menyelamatkan manusia dari dosa
Manusia yang percaya dan menerima Yesus sebagai Tuhan dan juruselamat, dinyatakan Yesus juga bukan dari dunia. Tentu saja Yesus bermaksud menyatakan bahwa keselamatan yang diperoleh orang percaya bukanlah berasal dari dunia atau bukanlah sesuatu yang diperoleh berdasarkan hasil usaha sendiri.
Keselamatan kekal itu adalah pemberian Allah dari surga atau pemilik surga itu. Dan Yesus pun menyatakan bahwa Dia mengutus pengikut-Nya ke dalam dunia. Mereka diutus ke dunia bukan untuk memberitakan hal-hal yang bersumber dari dunia melainkan memberitakan kabar baik yang datang dari Bapa surgawi ke dalam dunia. Kemudian mereka pun haruslah menyatakan dan mewujudkan serta menghidupi keteladanan hidup Yesus di dunia kini, seperti Yesus telah mewujudkannya. (MT)
Minggu 26 February 2023
PESAN MINGGU INI 19 FEBRUARY 2023
YESUS DAN ORANG BANYAK
Matius 9:36 “Melihat orang banyak itu, tergeraklah hati Yesus oleh belas kasihan kepada mereka, karena mereka lelah dan terlantar seperti domba yang tidak bergembala.”
Pada saat Yesus memulai karya pemberitaan kabar baik-Nya, Dia mempunyai ketertarikan kepada orang banyak menjadi alamat utama pemberitaan-Nya. Pada saat itu penduduk Yahudi di Yerusalem dan sekitarnya telah terbentuk menjadi kelompok-kelompok keagamaan dengan perbedaan-perbedaan teologia dan perbedaan-perbedaan sosial dan politik antara satu kelompok dari kelompok yang lain.
Ada kelompok ahli taurat, sesuai dengan namanya memang mereka adalah kelompok yang berusaha hidup sesuai dengan taurat Musa, serta berusaha menjaga kemurniannya. Itulah sebabnya sangat gemar menghakimi umat yang melakukan pelanggaran terhadap taurat istimewa hukum taurat yang mengatur hal-hal yang berhubungan dengan hukum sabat.
Kemudian ada kelompok Farisi yang berusaha melakukan hukum taurat secara harafiah dan sangat rumit. Untuk menjaga kemurnian taurat mereka menambah-nambahkan aturan dengan tradisi Yahudi. Untuk kelihatan lebih taat mereka melakukan hukum taurat secara ekstrim. Itulah sebabnya ada Farisi hitung-hitungan sebab kerjanya setiap hari adalah menghitung perbuatan baiknya karena taat hukum berdasarkan pendapatnya. Ada Farisi babak belur karena bila melihat perempuan cantik mereka tutup mata, karena takut dosa, akibatnya sering tabrak sana-tabrak sini.
Selanjutnya ada kelompok Saduki yang merupakan kelompok elit karena mereka bukan hanya agamis saja tetapi juga bersifat politis. Mereka menjadi kelompok papan atas karena mereka biasanya adalah merupakan sumber diangkatnya personil pengadilan agama Yahudi.
Kelompok-kelompok ini menjadi penghambat bagi orang banyak untuk menjalankan kehidupan agama. Orang banyak menjadi kelompok mayoritas yang selalu dihakimi, akibatnya selalu tertekan dan menderita secara rohani. Tuhan Yesus justru memberi perhatian kepada kelompok orang banyak dan menjadikan mereka menjadi alamat utama pemberitaan-Nya. Melihat orang banyak hati Yesus tergerak oleh belas kasihan.
Orang banyak adalah kelompok mayoritas yang membuka hati kepada Yesus dan ajaran-Nya. Karena ulah kelompok beragama yang sangat ekstrim dan merasa diri lebih benar, orang banyak menjadi terhakimi dan tersingkir. Mereka lelah, terlantar seperti domba yang tidak bergembala. Yesus menjadi gembala yang baik bagi mereka sehingga mereka sejahtera dan lega karena Yesus menyambut mereka. (MT)
Minggu 19 February 2023
PESAN MINGGU INI 12 FEBRUARY 2023
YESUS DAN MURID-MURIDNYA
Matius 10:2-4 “Inilah nama kedua belas rasul itu: Pertama Simon yang disebut Petrus dan Andreas saudaranya, dan Yakobus anak Zebedeus dan Yohanes saudaranya, Filipus dan Bartolomeus, Tomas dan Matius pemungut cukai, Yakobus anak Alfeus, dan Tadeus, Simon orang Zelot dan Yudas Iskariot yang mengkhianati Dia.”
Rasul Yohanes menempatkan Yesus memanggil murid-murid-Nya pada awal Injilnya. Hal itu menjelaskan bahwa murid-murid itu sangat penting bagi Yesus dalam pandangan rasul Yohanes. Ada beberapa hal penting yang berhubungan dengan “Yesus memanggil murid-murid-Nya” :
- Yesus memanggil 12 murid-Nya dari latar belakang hidup yang berbeda-beda walaupun lebih banyak dari latar belakang hidup sebagai nelayan. Latar belakang yang paling berbeda adalah mengenai temperamen. Dalam hal ini Yesus mau menunjukkan bahwa semua orang yang mau dimuridkan atau belajar dari Yesus harus menghargai perbedaan, belajar menerima pendapat yang benar dari orang-orang yang berbeda dengan dirinya dan paling penting adalah bahwa walaupun secara tempramental mereka sangat berbeda, seorang dengan yang lain dalam pembinaan Yesus guru yang ajaib itu mereka dapat menggalang persatuan.
- Yesus memanggil murid-murid-Nya dengan latar belakang yang tidak agamis dari penduduk Yerusalem, karena orang yang agamis itu merasa dirinya sudah benar dan tidak perlu lagi berubah. Bukan pula dari sekitar Samaria yang sering sakit hati karena dianggap tidak lagi murni sebagai umat pilihan Allah. Orang sakit hati pun sering terperangkap kepada sikap membentengi diri sebagai orang benar dan menuduh para penuduh dan pembencinya sebagai orang kejam tak berperasaan. Jadi orang yang agamis dan orang yang sakit hati adalah orang-orang yang tidak mau berubah dan mempunyai kecenderungan untuk mempertahankan status quo.
- Yesus memanggil murid-murid-Nya dari kalangan orang banyak atau masyarakat sederhana. Hal itu penting karena mereka adalah manusia-manusia yang haus akan kebenaran dan mau berubah untuk hidup semakin benar dan semakin baik.
Dalam hal ini Yesus yang mengenal manusia dengan baik memilih murid-murid-Nya secara tepat dan benar yaitu orang-orang yang berhati murid dalam pengertian mau belajar dan siap diajar oleh Yesus. Sebagai murid mereka bukan saja mendapat pengajaran dari Yesus tetapi juga memperoleh keselamatan hidup yang baik dan benar dari Yesus. Mereka siap berubah dan mengubah hidup dan pendapat setelah memperoleh keteladanan dan ajaran yang benar dari Yesus. (MT)
Minggu 12 February 2023
PESAN MINGGU INI 05 FEBRUARY 2023
YESUS DAN MISI-NYA
Yesaya 61:1 “Roh Tuhan ALLAH ada padaku, oleh karena TUHAN telah mengurapi aku; Ia telah mengutus aku untuk menyampaikan kabar baik kepada orang-orang sengsara, dan merawat orang-orang yang remuk hati, untuk memberitakan pembebasan kepada orang-orang tawanan, dan kepada orang-orang yang terkurung kelepasan dari penjara”
Dalam ayat firman Tuhan Ini bukan saja memberi gambaran tentang Mesias tetapi ada petunjuk mengenai ajaran Trinitas Tuhan Allah Roh dan Yesus (Mesias). Mesias diurapi secara adikodrati oleh Roh Kudus untuk melaksanakan misinya yaitu melakukan kehendak Bapa membawa keselamatan penuh untuk bangsa-bangsa. Mesias yang diurapi untuk melaksanakan misinya juga akan mengurapi pengikut-Nya untuk melanjutkan misinya terus menerus secara berkesinambungan. Ketika Yesus mulai pelayanannya ia mengutip Yesaya 61 ini dan menerapkannya pada diri sendiri.
Dalam melaksanakan misinya Yesus diutus Allah Bapa dan diurapi Roh Kudus dan jelas bahwa misinya mencakup beberapa hal yang berhubungan dengan keselamatan manusia berdosa antara lain adalah:
- membawa kabar baik kepada orang miskin dan orang-orang yang menderita sebagai akibat dosa yang menguasai kehidupan manusia. Tidak ada manusia yang mampu melakukannya, karena semua manusia sudah berdosa. Hanya manusia Yesuslah yang mampu melakukannya, karena walaupun Dia menjadi manusia, Dia manusia yang hidup tanpa dosa.
- Selanjutnya misi-Nya adalah menyembuhkan dan merawat manusia berdosa yang sakit secara jasmani dan rohani, dan hidup dalam kehancuran hati dan jiwa. Manusia dalam dosa tentu tak akan mampu melakukannya, tetapi Yesus membentuk para pengikut-Nya siap dan diurapi untuk melakukannya.
- Kemudian misi Yesus adalah melepaskan manusia berdosa dari belenggu kejahatan dan juga memberitakan kebebasan manusia dari belenggu dosa dan jerat iblis.
- Dan selebihnya misi Yesus adalah membuka mata rohani orang-orang terhilang agar dapat melihat terang Injil agar memperoleh keselamatan. Ke-4 aspek kehidupan manusia ini mewarnai seluruh misi dan pelayanan Yesus dan akan terus dan secara berkesinambungan mewarnai misi dan pelayanan gereja.
- Tetapi bila dipelajari secara mendalam bahwa sesungguhnya misi Yesus bukanlah tugas yang Dia lakukan saja tetapi hidup-Nya yang diserahkan dan dikorbankan untuk keselamatan manusia.
- Selanjutnya misi-Nya yang diperintahkan untuk dilanjutkan oleh gereja adalah memberitakan Injil-Nya tetapi juga harus disertai dengan menerapkan berita Injil itu dalam hidup sehari-hari. (MT)
Minggu 05 February 2023
PESAN MINGGU INI 29 JANUARI 2023
YESUS DALAM TRITUNGGAL
Yohanes 5:7-8 “Sebab ada tiga yang memberi kesaksian [di dalam sorga: Bapa, Firman dan Roh Kudus; dan ketiganya adalah satu. Dan ada tiga yang memberi kesaksian di bumi]: Roh dan air dan darah dan ketiganya adalah satu.”
Trinitas adalah merupakan istilah teologia untuk ajaran Kristen tentang ke-Esaan Allah yang tidak ada terdapat “secara kata” dalam Alkitab tetapi merupakan fakta tak terbantahkan yang digali dari Alkitab yang adalah sumber ajaran Kristen. Alkitab adalah firman Tuhan jadi ajaran Kristen dalam segala aspek kehidupan haruslah bersumber dari Alkitab.
Dari Kejadian sampai Wahyu Alkitab sangat konsisten menyatakan bahwa Allah itu adalah Esa tidak pernah menyatakan bahwa Allah itu tiga. Tetapi dalam peristiwa penciptaan Allah semesta Allah Yang Esa itu mencipta dan menata alam semesta telah mulai muncul fakta ke Tritunggal Allah dengan Allah Bapa yang berfirman dan Roh Kudus yang melayang-layang di atas permukaan air sebelum alam dan isinya yang diciptakan pada mulanya belum berbentuk. Kemudian Rasul Yohanes semakin memperjelas dalam Yohanes 1 mengenai bahwa Yesus adalah Allah yang menjadi manusia dan firman yang menjadi daging yang turut berkarya dalam penciptaan alam semesta, bahkan dengan tegas firman Tuhan menyatakan tanpa Firman (Yesus) tak ada yang tercipta.
Dalam Yohanes pasal 17, Yesus berdoa dan berulang kali yang menyatakan bahwa Allah Bapa dan Yesus (Allah anak) adalah satu. Jadi Allah Bapa dan Yesus (Allah Anak) adalah satu kesatuan yang tidak terpisahkan. Jadi Yesus dalam Tritunggal adalah Allah Anak yang tetap juga Allah yang Esa. Allah Tritunggal sebagai Esa di dalam 3 dan 3 di dalam Esa adalah sesuatu yang sulit dipahami tetapi sangat memadai untuk dipercaya.
Perlu kita pahami bahwa untuk kebendaan itu ukuran satu atau Esa adalah sangat relatif, sehingga membutuhkan ukuran satuan untuk menentukannya. Satu untuk air berbeda dengan satu untuk pohon dan benda-benda lainnya sehingga membutuhkan satuan untuk menentukannya. tentu sangat berbeda lagi bila satu (Esa) itu digunakan untuk Allah. Esa untuk Allah adalah Trinitas atau Allah Tritunggal, yaitu Allah Bapa, Allah Anak dan Allah Roh Kudus. Bapa bukan Anak, Anak bukan Bapa, Bapa bukan Roh Kudus, tetapi Bapa, Anak dan Roh Kudus adalah Allah yang Esa. Yesus adalah Allah Tritunggal bukanlah satu dari Tritunggal tetapi Allah yang Esa dalam kesatuan atau ke-Esaan Allah yang tak terpisahkan. (MT)
Minggu 29 Januari 2023
PESAN MINGGU INI 22 JANUARI 2023
YESUS DALAM PERJANJIAN LAMA
Yohanes 1:1-3 “Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah. Ia pada mulanya bersama-sama dengan Allah. Segala sesuatu dijadikan oleh Dia dan tanpa Dia tidak adasuatu pun yang telah jadi dari segala yang telah dijadikan.”
Yohanes secara tegas menyatakan dalam Injilnya bahwa Yesus adalah Firman yang dalam bahasa Yunani “Logos”, serta menghubungkannya dengan penciptaan segala sesuatu. Rasul Yohanes berusaha mengarahkan pembaca Injilnya berpijak pada pemahaman dasar yang benar bahwa Yesus adalah pencipta alam semesta yang mempunyai atribut sebagai yang Mahakekal dan Maha kuasa. Yohanes secara tegas memperkenalkan Yesus melalui kalimat-kalimat awal dalam Injilnya adalah Tuhan. Yesus bukanlah tokoh Alkitab yang baru muncul dalam Injil atau Perjanjian Baru, karena Dia adalahTuhan pencipta segala sesuatu. Secara sangat menyakinkan rasul Yohanes menghubungkan Yesus dengan Allah Bapa dalam kisah penciptaan alam semesta. Alkitab diawali dengan kalimat-kalimat yang sangat lengkap menginformasikan fakta bahwa Allah Bapa, Firman dan Roh Kudus adalah satu kesatuan yang tak terpisahkan dalam karya penciptaan alam semesta. Dengan demikian Yesus telah berkarya dalam Alkitab Perjanjian Lama bahkan sejak awal penciptaan.
Dalam Alkitab Perjanjian Lama sering dijelaskan bahwa Yesus adalah merupakan Juruselamat yang dijanjikan dalam Perjanjian Baru, adalah merupakan kedatangan Yesus sebagai penggenapan janji itu. Tetapi sesungguhnya dalam Perjanjian Lama pun Yesus telah berulang kali menyatakan diri dan berkarya yang selalu berhubungan dengan diri-Nya sebagai “Firman”. Hal itu cukup jelas menghubungkan Yesus dengan Allah Bapa dalam karya penciptaan.
Kemudian Yesus yang adalah Firman kreatif yang oleh-Nya segala sesuatu yang ada tercipta, Dia juga sehakekat dengan Bapa. Dan Firman itu pula mempunyai hubungan yang nyata dengan manusia dan sejarah manusia sejak zaman Perjanjian Lama. Karena di sana saja Allah berkarya tak tepisahkan dengan Yesus sebagai Firman. Setiap Allah berfirman maka Yesus pun berkarya dan setiap Allah bertindak dalam sejarah untuk mengendalikan sejarah khususnya sejarah umat pilihan-Nya, Yesus pun turut berkarya sejak Allah berencana dan berjanji untuk keselamatan manusia, Yesus pun adalah pusat rencana dan janji Allah itu.Tetapi semuanya menjadi terang benderang saat firman itu menjadi daging dan Allah menjadi manusia di dalam Yesus Kristus Tuhan. (MT)
Minggu 22 Januari 2023
PESAN MINGGU INI 15 JANUARI 2023
CARILAH DAHULU KERAJAAN ALLAH
Matius 6:33-34 “Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu. Sebab itu janganlah kamu kuatir akan hari besok, karena hari besok mempunyai kesusahannya sendiri. Kesusahan sehari cukuplah untuk sehari.”
Semua pengikut Kristus hendaklah mendahulukan kerajaan Allah dan kebenaran-Nya dari segala sesuatunya atau dari hal-hal yang lainnya. Bukan berarti hal-hal lain dalam hidup tidak penting. Membangun usaha dan meningkatkan karir itu sangat penting dan tidak boleh disepelekan. Tetapi menempatkan Kerajaan Allah yang utama dalam hidup adalah perintah firman Tuhan bukan pilihan. Jadi bila pengikut Kristus membuat skala prioritas dalam hidupnya hendaklah mencari Kerajaan Allah pada urutan yang pertama. Bila skala prioritasnya sudah benar maka jalan dan usaha membangun kehidupan ke depan akan berjalan dengan baik, tepat dan benar. Perintah “Carilah” bukan berarti untuk menemukan sesuatu yang hilang atau usaha untuk memperoleh sesuatu yang belum ada yang penting untuk dimiliki.
Mencari adalah kata kerja yang mengandung pengertian usaha yang sungguh-sungguh dan fokus serta tekun untuk memperoleh sesuatu yang sangat berguna untuk diri pencari. Bukan hanya berguna saja tetapi sangat penting sehingga terjadi keasikan dan tak akan pernah berhenti sebelum menemukan dan setelah menemukan pun bukan berarti berhenti tetapi memastikan penemuan itu akan terus menjadi miliknya.
Ada dua hal penting yang perlu dicari dengan sungguh-sungguh dan menempatkannya menjadi prioritas utama dalam kehidupan:
- Pertama adalah mencari Kerajaan Allah adalah menjadikan Allah di dalam Yesus Kristus menjadi Tuhan dan penguasa tunggal dalam hidup pribadi. Hal itu berarti harus berkumpul mengalahkan dosa dan pengaruh-pengaruh dosa dalam hidup kemudian terus membangun hubungan dengan Allah melalui pengabdian hidup ibadah dan doa kepada-Nya.
- Kedua adalah mencari kerajaan-Nya mencari kebenaran firman Tuhan berarti tekun mendengar membaca dan mempelajari Firman Tuhan untuk ditaati dan diterapkan dalam hidup sehari-hari. Dipelajari untuk dimiliki dan juga dihidupi agar tetap terpisah dari dunia yang berdosa dan terwujud melalui hidup yang mengasihi Tuhan Yesus dan sesama. Bila sudah memiliki dan menghidupi Kerajaan Allah dan kebenarannya maka janji-Nya akan memberkati pasti tergenapi.
Janji paling nyata dalam hidup tanpa khawatir dan cemas sehingga mengalami damai sejahtera dalam hidup karena memiliki kepastian akan pemeliharaan dan penyertaan Allah. (MT)
Minggu 15 Januari 2023
PESAN MINGGU INI 08 JANUARI 2023
MEMPEROLEH HATI YANG BIJAKSANA
Mazmur 90:12 “Ajarlah kami menghitung hari-hari kami sedemikian, hingga kami beroleh hati yang bijaksana.”
Mazmur pasal 90 ini adalah merupakan doa Musa. Ada beberapa kemungkinan 1 pasal ini diberikan judul “Doa Musa”:
- Ada yang beranggapan bahwa nilai-nilai kehidupan yang diungkapkan dalam pasal ini sangat sesuai dengan kehidupan Musa. Musa mengisi waktu hidupnya dengan pengabdian yang sungguh-sungguh kepada Allah sehingga waktu yang ada terisi dengan kegiatan-kegiatan yang sangat bermakna abadi dan tak ada detak waktu yang terisi dengan hal-hal tak berguna.
- Ada juga yang beranggapan bahwa 1 pasal ini adalah merupakan doa-doa yang selalu dipanjatkan Musa, sehingga para tokoh-tokoh umat Israel menceritakannya secara lisan dari generasi ke generasi.
- Tetapi yang paling banyak adalah yang berpendapat bahwa doa ini digubahkan untuk mengingat dan menghormati Musa atas jasa-jasa dan pengabdiannya.
Dalam bidang pelayanan dan kepemimpinan serta nilai pengabdian Musa dapat dijadikan menjadi teladan. Dalam pasal ini ada 3 hal yang merupakan pengakuan yang sangat penting dan akurat mengenai Allah:
- Pengakuan tentang kemahakuasaan dan kekekalan Allah. Allah berada di luar jangkauan pemikiran manusia dan juga berada di luar jangkauan waktu. Walaupun Allah itu kekal, Firman-Nya tetap mengenai masa lalu sebagai masa lalu, masa kini sebagai masa kini dan masa depan sebagai masa depan.
- Pengakuan akan keterbatasan manusia dalam segala hal termasuk dalam hal waktu hidup. Manusia hidup di bumi ini adalah kurang lebih 70-80 tahun, setelah itu diakhiri dengan datangnya kematian. Karena waktu hidup manusia hanya sementara maka manusia hendaklah memperoleh hati yang bijaksana dalam hal mengisi waktu yang singkat itu. Musa berusia 120 tahun itu sebentar sehingga dia memohon agar Tuhan memberikan hati yang bijaksana dalam mengisi waktu yang terbatas itu.
- Pengakuan bahwa manusia membutuhkan pernyertaan Tuhan dalam mengisi waktu yang sangat singkat itu. Penyertaan Tuhanlah yang membuat manusia memperoleh hati yang bijaksana.
Dalam mengisi waktu yang singkat itu manusia hendaklah terus membangun hubungan yang baik dan benar terhadap Allah dan sesama. Hidup yang sementara hendaklah dijalani dengan hati yang bijaksana agar mengarahkan hidup yang sementara itu kepada kekekalan. Hidup yang sementara itu haruslah diisi dengan nilai-nilai kekekalan karena hidup hendaklah menjadi persiapan untuk hidup yang kekal. Karena bila hidup hanya di dunia ini saja maka kita terkategorikan sebagai termalang.
Jadi memperoleh hati yang bijaksana adalah mengisi hidup yang sementara itu secara benar dengan cara mempersiapkan diri untuk hidup memperoleh keselamatan.(MT)
Minggu 08 Januari 2023
PESAN MINGGU INI (EDISI NATAL DAN TAHUN BARU)
YESUS ADALAH JALAN PULANG KITA KE RUMAH BAPA
Pada mulanya manusia diciptakan mulia oleh Allah. Kemudian manusia jatuh ke dalam dosa dan tidak pernah bisa pulih kembali dengan kekuatan sendiri hingga Yesus lahir ke dunia sebagai jalan kita untuk kembali mendapatkan kemuliaan seperti awal manusia diciptakan.
Minggu 25 Desember 2022 (Edisi Natal)