Pesan Minggu Ini

KOBARKAN CINTA UNTUK INDONESIA

“Dan umat-Ku, yang atasnya nama-Ku disebut, merendahkan diri, berdoa dan mencari wajah-Ku, lalu berbalik dari jalan-jalannya yang jahat, maka Aku akan mendengar dari sorga dan mengampuni dosa mereka, serta memulihkan negeri mereka.” (2 Tawarikh 7:14)

Mengobarkan cinta untuk bangsa berkaitan erat dengan peristiwa pentahbisan Bait Suci pada zaman Raja Salomo. Pada saat itu, firman Tuhan secara khusus disampaikan sebagai panggilan untuk kebangunan rohani demi kemajuan bangsa. Allah menegaskan bahwa Ia akan menghukum bangsa yang hidup dalam kemerosotan moral.

Jika dikaitkan dengan kondisi zaman sekarang, gereja harus terus-menerus menyuarakan suara kebenaran guna mencegah terjadinya kemerosotan moral di tengah masyarakat tempat gereja hadir dan hidup. Oleh karena itu, gereja harus memiliki hati yang berkobar untuk mencintai bangsa tempat ia hidup dan berkarya. Dalam hal ini, gereja harus berjuang untuk menyuarakan dan menghidupi kebenaran.

Allah dengan tegas memberikan perintah melalui Raja Salomo agar umat-Nya menjalankan tanggung jawab bagi bangsanya. Ada 4 hal utama yang ditekankan:

  1. Merendahkan diri di hadapan Allah. Umat Allah harus terus-menerus merendahkan diri di hadapan-Nya. Ini berarti mengakui kekurangan dan ketidakmampuan untuk hidup sebagai terang bagi bangsa. Namun, di tengah keterbatasan itu, umat harus tetap berkomitmen untuk menaati firman Tuhan dan menjadi saksi-Nya melalui keteladanan hidup.
  2. Berdoa. Umat Allah harus bersatu hati dalam doa, berseru kepada Tuhan memohon kemurahan dan belas kasih-Nya bagi bangsa tempat gereja hadir dan berkarya. Doa yang sungguh-sungguh harus terus dipanjatkan agar Allah berkenan hadir dan melakukan karya-karya-Nya demi memberkati serta menuntun bangsa tersebut.
  3. Mencari wajah Allah. Umat Allah harus menjadi pelopor dalam mencari wajah Tuhan secara terus-menerus. Mencari wajah Allah berarti merendahkan hati dan berdoa agar hidup semakin dekat dengan-Nya. Kedekatan dengan Allah bukan hanya untuk menghindari malapetaka, tetapi juga untuk sungguh-sungguh bergumul melakukan kehendak-Nya setiap saat.
  4. Berbalik dari jalan-jalan yang jahat. Gereja tidak hanya dipanggil untuk mengajak bangsa bertobat, tetapi juga harus menjadi pelopor dalam hidup pertobatan yang berkelanjutan. Dengan demikian, gereja menjadi teladan dalam pertobatan sejati dan menjadi saksi Kristus di tengah masyarakat. MT

Minggu 17 Agustus 2025


[Pesan Mingguan 2024 Selengkapnya]