Pesan Minggu Ini

MENYATU DENGAN YESUS

“Akulah pokok anggur dan kamulah ranting-rantingnya. Barangsiapa tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia, ia berbuah banyak, sebab di luar Aku kamu tidak dapat berbuat apa-apa. Barangsiapa tidak tinggal di dalam Aku, ia dibuang ke luar seperti ranting dan menjadi kering, kemudian dikumpulkan orang dan dicampakkan ke dalam api lalu dibakar.” (Yohanes 15:5-6)

Setelah hidup menjadi pengikut Kristus maka akan berproses menjadi seperti Kristus. Proses itu terjadi bila hubungan dengan Kristus terjalin bagaikan pokok anggur dan rantingnya. Yesus sendirilah yang mengangkat hubungan pokok dan ranting ini menjadi sebuah perumpamaan dalam menyampaikan ajaran-Nya yang bertemakan hubungan orang percaya dengan Kristus. Yesus menggambarkan diri-Nya sebagai pokok dan murid-murid-Nya sebagai ranting. Ranting harus tetap terhubung dengan pokok sebagai sumber kehidupan agar mengeluarkan buah. Allah Bapa digambarkan sebagai pemilik dan pengurus kebun yang selalu siap memotong ranting tak berbuah, ranting yang berbuah akan mendapat perawatan yang baik agar tetap mengambil nutrisi dari pokok. Ranting yang berbuah ini adalah gambaran dari pengikut Kristus yang terus membangun kedekatan hubungan dengan Kristus sehingga berbuah lebat. Buah lebat itu adalah gambaran dari karakter yang baik dari pengikut Kristus yang tentunya karakter baik dan indah yang bersumber dari Kristus.

Melalui perumpamaan pokok anggur yang diajarkan oleh Yesus ini bertujuan untuk mengajarkan bahwa pengikut Kristus haruslah terus-menerus membangun hubungan dengan Yesus. Tinggal dalam Kristus berarti memelihara dan hidup sesuai dengan firman dan menjadikan Firman sebagai standar kebenaran dan penuntun hidupnya tetap membangun dan menjaga hubungan yang dekat dengan Kristus serta terus-menerus hidup dalam kasih Kristus. Sebab bila tidak demikian sama saja kehilangan hubungan dengan Kristus sehingga tidak mengeluarkan buah-buah yang bersumber dari Kristus.

Hubungan dengan Kristus tidaklah hubungan yang bersifat statis melainkan adalah merupakan hubungan yang progresif sehingga Kristus memberikan kehidupan rohani kepada pengikut-Nya. Hubungan yang bersifat progresif ini adalah merupakan tanggung jawab setiap orang percaya, sebagai tanggapan yang benar kepada kasih karunia Allah. Bukan hanya kita tinggal dalam Kristus tetapi Kristus pun tinggal dalam hidup umat-Nya. Bila tidak tinggal dalam Kristus maka akan kehilangan buah dan mengalami kekeringan rohani akhirnya terbuang. Tetapi bila tetap hidup dekat dengan Kristus kita menjadi umat yang mengeluarkan buah-buah kehidupan yang bersumber dari Kristus dengan pengertian akan hidup sebagai murid yang memiliki karakter Kristus. (MT)
Minggu 24 Maret 2024


[Pesan Mingguan 2023 Selengkapnya]