Kamis 11 Desember 2025
YESUS ADALAH JALAN, KEBENARAN DAN HIDUP
Bacaan Sabda : Yohanes 14:6-7
Kata Yesus kepadanya: ”Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorang pun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku.” (Yohanes 14:6)
Dalam pernyataan-Nya, Yesus menyatakan diri dalam tiga aspek kekekalan, yaitu Jalan keselamatan, Kebenaran sejati, dan Hidup yang kekal.
- Pertama, Yesus adalah Jalan keselamatan. Setiap manusia mendambakan keselamatan, yakni kehidupan yang bahagia dan sejati setelah melewati kematian. Sejak kejatuhan manusia ke dalam dosa—dimulai dari Adam—manusia terus berusaha mencari cara untuk memperoleh keselamatan. Berbagai cara pun ditempuh, seperti berbuat amal sebanyak-banyaknya, menuntut ilmu setinggi-tingginya, menganut agama dengan taat, atau berusaha memerangi keinginan daging melalui puasa dan pertapaan.
Namun, semua usaha itu adalah cara-cara manusia berdosa yang tidak dikenan oleh Allah, karena hanya Allah sendiri yang berkuasa menyelamatkan manusia dari dosa. Keselamatan bukanlah hasil usaha manusia, melainkan anugerah Allah yang dinyatakan melalui Yesus Kristus. Yesus adalah satu-satunya jalan yang benar dan tepat menuju keselamatan. Ia berkata, “Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorang pun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku.” (Yohanes 14:6). Maka jelaslah, Yesus adalah jalan keselamatan yang membawa manusia kembali kepada Allah.
- Kedua, Yesus adalah Kebenaran. Jika Alkitab adalah Firman Allah yang tertulis, maka Yesus adalah Firman yang hidup, yang menjadi standar kebenaran itu sendiri. Banyak agama memang mengajarkan kebenaran, tetapi kebenaran yang mereka ajarkan sering kali terbatas pada kelompok atau sistem keagamaan tertentu.
Kekristenan berbeda. Kekristenan bukan sekadar agama, melainkan kehidupan yang mengikuti pribadi Yesus Kristus, yang adalah Kebenaran itu sendiri. Mengikut Kristus berarti hidup dalam kebenaran yang sejati, bukan hanya sekadar menaati aturan atau ritual.
- Ketiga, Yesus adalah Hidup. Ketika Yesus berkata bahwa Ia adalah hidup, yang dimaksud bukan hanya hidup secara jasmani, tetapi hidup yang kekal—hidup yang memiliki nilai sejati. Hidup yang kekal tidak semata-mata berbicara tentang lamanya hidup, melainkan tentang kualitas kehidupan, yaitu hidup dalam persekutuan yang utuh dengan Allah, sumber kehidupan yang sejati.
Hidup yang sesungguhnya adalah hidup yang menghidupi Firman Allah, berjalan bersama Kristus, dan dipenuhi oleh Roh Kudus. Karena itu, bila Yesus adalah Jalan menuju keselamatan, Firman yang menjadi standar kebenaran, dan Sumber hidup yang kekal, maka tidak ada lagi keraguan bahwa Dia adalah Tuhan. Yesus memang tidak secara langsung menyebut diri-Nya “Tuhan”, tetapi perkataan-Nya, kehidupan-Nya, dan perbuatan-Nya dengan jelas membuktikan bahwa Dia adalah Tuhan yang hidup. MT
Hiduplah dalam Yesus sebagai jalan keselamatan, kebenaran dan kehidupan abadi.








