Sabtu 29 November 2025
PERSAUDARAAN YANG DIPERKUAT OLEH KESUKSESAN
Bacaan Sabda : Ulangan 17:14-20
“Kitab itu haruslah ada padanya dan dibacanya seumur hidupnya, supaya ia belajar takut akan TUHAN, Allahnya, dengan berpegang pada segala perkataan hukum dan ketetapan ini untuk dilakukannya.” (Ulangan 17:19)
Pembacaan Alkitab hari ini berbicara tentang hukum yang mengatur hak dan kewajiban seorang raja sebagai pemimpin suatu bangsa. Puncak kesuksesan yang dapat diraih manusia di bumi ini adalah menjadi pemimpin sebuah bangsa. Ada pendapat yang mengatakan bahwa kegagalan lebih mudah diatasi daripada kesuksesan, dan kesulitan lebih mudah ditangani daripada berkat yang berlimpah.
Hal itu dapat dipahami karena dalam kenyataannya, saat seseorang menghadapi kesulitan, ia datang memohon pertolongan kepada Allah, sedangkan ketika berhasil, sering kali ia merasa tidak membutuhkan pertolongan dari siapa pun — termasuk dari Allah.
Kedudukan seorang raja memiliki potensi besar untuk menumbuhkan rasa berkuasa yang berlebihan, seolah-olah ia memiliki wewenang penuh untuk bertindak sesuka hati.
Itulah sebabnya Allah menetapkan hukum untuk membatasi kuasa dan kewenangan seorang raja, agar ia tetap hidup dalam ketundukan kepada Allah. Kesuksesan memang berpotensi mengubah standar kehidupan seseorang .
Ketika hidup dalam keadaan ekonomi rendah, seseorang tidak terlalu terganggu ketika tidak dihormati orang lain. Namun, saat ia mencapai kesuksesan dan ekonominya meningkat, ia bisa tersinggung atau marah jika merasa kurang dihormati.
Padahal, standar hidup bagi semua orang — khususnya orang percaya — tetap sama, yaitu Firman Tuhan. Baik orang percaya yang gagal maupun yang sukses, norma kehidupannya harus tetap berlandaskan pada Firman Tuhan. Sering kali kita bersikap tidak konsisten.
Ketika ada pelayan Tuhan hidup sederhana dan berpakaian mewah, kita menyalahkannya. Tetapi jika pelayan Tuhan yang sama menjadi kaya dan berganti-ganti mobil mewah, kita justru menganggapnya wajar dan baik. Padahal, norma hidup seorang hamba Tuhan tetap sama, yaitu hidup dalam kesederhanaan.
Allah menetapkan peraturan dan kewajiban bagi seorang raja, dan salah satu tujuannya adalah agar ia tidak meninggikan diri terhadap saudara-saudaranya (Ulangan 17:20).
Tuhan menghendaki agar kedudukan yang tinggi dan kesuksesan tidak melemahkan persaudaraan, tetapi justru memperkuatnya. Hal itu hanya dapat terjadi jika kita tetap tunduk pada kewibawaan Firman Tuhan. MT
Kerendahan hati itu indah dan kesuksesan baginya adalah anugerah.








