Kamis 27 November 2025
ALLAH YANG MAHA HADIR
Bacaan Sabda : Mazmur 139:7-12
“Ke mana aku dapat pergi menjauhi roh-Mu, ke mana aku dapat lari dari hadapan-Mu?” (Mazmur 139:7)
Kesabaran dapat diartikan sebagai watak yang tenang dan mampu menahan diri. Sedangkan panjang sabar adalah keadaan hati yang tetap sabar meskipun terus-menerus dipancing dan digoda. Kesabaran sejati bukanlah hasil dari kebiasaan menahan diri semata, seperti yang dilakukan beberapa orang Kristen pada masa kekejaman Nazi yang dengan sengaja menganiaya diri sendiri agar terbiasa sabar dan kuat ketika menghadapi penderitaan. Namun, kenyataannya, sebagian dari mereka justru mundur dari imannya ketika dihadapkan pada ancaman hukuman mati karena kesetiaan kepada Tuhan Yesus.
Kita tidak memiliki potensi untuk menghasilkan kesabaran sejati dari diri kita sendiri, sebab kesabaran adalah salah satu buah Roh Kudus. Kemenangan sering dijadikan simbol kesabaran, karena seperti wangi bunga yang semakin harum ketika dibakar dalam api, demikian pula kesabaran akan semakin nyata ketika diuji oleh kesulitan, tekanan, dan godaan.
Pembacaan Alkitab hari ini menjelaskan bahwa kesabaran adalah terang Allah yang memancar dalam kehidupan kita. Namun, harta rohani itu tersimpan dalam bejana tanah liat. Kita perlu menyadari bahwa kekristenan bukan semata-mata tentang kemampuan menyingkirkan kelemahan, atau sekadar karunia untuk memanifestasikan kuasa Ilahi. Kekristenan adalah kesempatan untuk memancarkan nilai-nilai rohani, seperti kesabaran, melalui kelemahan manusia.
Hal ini berarti bahwa penderitaan, kesusahan, dan berbagai persoalan hidup selalu membuka peluang bagi kita untuk menerima kasih karunia Kristus, dengan mengizinkan hidup dan kemuliaan-Nya dinyatakan melalui kehidupan kita.
Dalam membangun hidup persaudaraan yang kuat, satu hal yang sangat kita butuhkan adalah panjang sabar. Seperti rasul Paulus yang terus-menerus dipancing dan digoda oleh sikap orang-orang yang menghambat pelayanannya, namun ia tetap sabar dan mengasihi dengan hati yang tulus. Ketika kemampuan manusiawi untuk tetap sabar hampir sirna, Allah sendiri akan menjadi sumber kekuatan agar umat-Nya tetap sabar dan berpengharapan. MT
Kehadiran Allah dalam kehidupan membuat jiwa kuat dan hati besar.








