Minggu 23 November 2025
HIDUP OLEH KUASA ALLAH
Bacaan Sabda : Kisah 26:1-32
“Tetapi oleh pertolongan Allah aku dapat bertahan sampai sekarang, dan karena itu aku berdiri di sini dan memberi kesaksian kepada orang kecil dan orang besar; aku tidak mengatakan apa-apa selain dari pada apa yang telah dinubuatkan oleh nabi-nabi dan juga oleh Musa, yaitu bahwa Mesias harus menderita dan bahwa Ia sebagai yang pertama bangkit dari antara orang mati akan memberitakan terang kepada bangsa ini dan kepada bangsa-bangsa lain.” (Kisah Para Rasul 26:22)
Ada tiga tahap yang dialami oleh Musa dalam perjalanan iman dan pelayanannya :
- Tahap pertama, Musa berkata, “Aku bisa.” Ia begitu optimis akan kemampuannya untuk menyelamatkan bangsanya. Namun, ternyata ia gagal dan akhirnya melarikan diri.
- Tahap kedua, Musa berkata, “Aku tidak bisa.” Ia melarikan diri dan bersembunyi dalam waktu yang lama, melupakan panggilannya untuk menolong bangsanya keluar dari perbudakan.
- Tahap ketiga, Musa berkata, “Allah bisa.” Pada tahap inilah Allah menyatakan diri dan mengutus Musa untuk menyelamatkan bangsa Israel dari perbudakan di Mesir. Allah berjanji akan menyertainya, Musa percaya, dan Allah pun menggenapi janji-Nya. Melalui kuasa-Nya, Musa dipakai Allah untuk membawa bangsa Israel keluar dari perbudakan.
Suatu hari, seorang ayah meminta anaknya untuk mengangkat sebuah batu besar yang menghalangi jalan mereka. Anak itu mencoba, tetapi tidak mampu.
- Ia pun berkata kepada ayahnya: “Ayah, saya tidak bisa mengangkatnya.”
- Ayahnya menjawab: “Kamu bisa, coba lagi.”
- Anak itu mencoba kembali sambil menggerutu dan berkata: “Aku tidak bisa, Ayah!”
- Dengan tenang sang ayah menyemangatinya: “Nak, kamu pasti bisa. Coba lagi.” Anak itu mencoba sekali lagi, tetapi hasilnya tetap sama.
- Karena kesal, ia berkata dengan suara keras: “Ayah, sudah kubilang aku tidak bisa!”
- Sang ayah pun mendekat dan berkata lembut: “Nak, kamu pasti bisa — kalau kamu menggunakan semua kekuatanmu.”
- Anak itu menjawab: “Ayah, saya sudah menggunakan semua kekuatan yang saya miliki, tapi tetap tidak bisa.”
- Sang ayah kemudian menepuk bahunya dan berkata: “Nak, engkau belum menggunakan semua kekuatanmu — karena engkau belum meminta tolong kepadaku.”
- Mendengar itu, anaknya tersenyum lega dan berkata: “Maaf, Ayah. Saya lupa. Sekarang tolonglah saya, Ayah.”
Demikian pula dengan kita. Kita hidup oleh kuasa Allah, tetapi kita juga harus meminta tolong kepada-Nya. Saat kita berusaha dan gagal, janganlah menggerutu, apalagi melarikan diri dari tanggung jawab — seperti Musa yang sempat lari ke Midian karena merasa gagal dan tidak mampu. Segeralah datang kepada Allah dan mintalah pertolongan-Nya, karena hidup kita bergantung sepenuhnya pada kuasa Allah. Dia telah lebih dahulu mengingatkan kita: “Di luar Aku, kamu tidak dapat berbuat apa-apa.” Yohanes 15:5. MT
Aku merasa bisa, ternyata aku tidak bisa; tetapi Allah bisa.








