Selasa 18 November 2025
BIARLAH ALLAH TETAP MENJADI ALLAH
Bacaan Sabda : Mazmur 23:1-6
“TUHAN adalah gembalaku, takkan kekurangan aku.” (Mazmur 23:1)
Raja Daud adalah sosok beriman yang sepanjang hidupnya diabdikan untuk terus belajar mengenal Allah. Pada masa tuanya, ia menulis Mazmur 23 dengan merenungkan kembali pengalamannya sebagai gembala di masa muda. Mazmur 23 mengungkapkan betapa dalamnya pengenalan Daud akan Allah, yang dibuktikan melalui kedekatan dan kepercayaannya kepada-Nya.
Dalam perenungannya, Daud menyadari bahwa perannya sebagai gembala bagi domba-dombanya menggambarkan peran Allah sebagai Gembala dalam hidupnya.
Dengan jujur Daud mengakui, “Tuhan adalah gembalaku.” Seakan-akan Daud ingin mengatakan: “Gembala akan tetap menjadi gembala, dan domba akan tetap menjadi domba, sekalipun hubungan di antara keduanya begitu dekat. Jika ada domba yang memperlakukan gembala seolah-olah ia juga domba, maka seluruh kawanan akan kebingungan. Selama domba membiarkan dan menaati gembalanya sebagai gembala, mereka akan selalu dipimpin menuju rumput yang hijau dan air yang tenang.”
Domba tidak boleh mengambil alih tempat gembala, sama seperti gembala pun tidak akan menjadi domba. Berhentilah berusaha menjadikan Allah seperti diri kita sendiri, dan biarkanlah Allah tetap menjadi Allah. Dengan demikian, Allah akan membentuk diri kita menjadi seperti yang Ia kehendaki — diri kita yang sejati.
Daud adalah seorang raja yang berhasil menjadikan Israel bangsa besar dan berwibawa. Namun, dalam keberhasilannya, ia tetap rendah hati dan menjadikan Allah sebagai Tuhan dan Rajanya. Bahkan dalam masa-masa kelam ketika ia jatuh dalam dosa, Daud tidak menolak teguran Tuhan. Ia mengakui kesalahannya, memohon ampun, dan rela didisiplinkan oleh Allah.
Melalui pengalaman-pengalaman pahit itulah Daud semakin mengenal siapa Allah sebenarnya —bahwa dirinya tidak sempurna, sedangkan Allah adalah Pribadi yang sempurna. Daud, yang pernah menjadi gembala dan raja, akhirnya menyadari bahwa Allah adalah Gembala dan Rajanya yang sejati. Ia tidak bermaksud menyamakan dirinya dengan Allah, melainkan menyatakan bahwa dirinya hanyalah gembala yang lemah, sedangkan Allah adalah Gembala yang sempurna dan Mahakuasa. Daud hanyalah raja yang penuh kelemahan dan kesalahan, sedangkan Allah adalah Raja Damai, Raja yang kekal, dan Raja di atas segala raja. MT
Allah tetap Allah, penyembah Allah semakin hidup dekat dengan Allah.





