Kamis 09 Oktober 2025
TEMPAT BERNAUNG YANG DITENTUKAN TUHAN
Bacaan Sabda : Yunus 3:10 – 4:6
“Sebab aku tahu, bahwa Engkau adalah Allah yang pengasih dan penyayang, panjang sabar dan berlimpah kasih setia, serta yang menyesal karena malapetaka yang hendak didatangkan-Nya.” (Yunus 4:2)
Pertobatan penduduk Niniwe membuat Allah mengubah rencana-Nya untuk menghukum mereka. Hal ini bukan berarti Allah berubah, melainkan karena Ia berdaulat penuh untuk melakukan, membatalkan, atau mengubah rencana-Nya.
Perlu kita pahami bahwa sesungguhnya Allah lebih berkenan menunjukkan kasih-Nya daripada murka-Nya. Allah tidak menginginkan kematian orang berdosa; yang Ia kehendaki adalah agar mereka bertobat. Allah rindu supaya tidak seorang pun binasa, melainkan setiap orang bertobat dan menerima pengampunan serta hidup yang kekal.
Karena itu, pertobatan penduduk Niniwe sudah pasti menyenangkan hati Tuhan. Seharusnya hal yang menyenangkan hati Tuhan juga menyenangkan hati Yunus. Namun yang terjadi justru sebaliknya: yang menyenangkan hati Tuhan malah mengesalkan hati Nabi Yunus. Ia marah karena Allah memutuskan mengampuni orang Niniwe. Yunus tidak setuju dengan keputusan Allah yang memilih untuk mengampuni musuh Israel.
Masalah utama Nabi Yunus adalah ia tidak sepenuhnya tunduk pada kehendak Allah. Baginya, keamanan dan kejayaan bangsa Israel jauh lebih penting daripada kehendak Allah.
Sikap Yunus seharusnya menjadi pelajaran berharga bagi gereja di akhir zaman. Faktanya, ada gereja yang kurang mawas diri, tanpa sadar lebih mengabdi kepada keberhasilan duniawi ketimbang kepada kehendak Tuhan. Ukuran sukses sering kali dilihat dari target jumlah anggota, kelengkapan fasilitas, dan megahnya gedung, daripada dari standar hidup yang ditetapkan Allah sesuai dengan firman-Nya.
Yunus bahkan sampai sangat kecewa dan memilih lebih baik mati. Ia merasa Allah memusuhi dirinya dan bangsa Israel karena Allah menyelamatkan orang Niniwe. Namun Allah tetap mengasihi Yunus, meskipun nabi ini salah paham terhadap-Nya.
Firman Tuhan mencatat: “Lalu atas penentuan TUHAN Allah, tumbuhlah sebatang pohon jarak melampaui kepala Yunus, untuk menaunginya, agar terhibur daripada kekesalan hatinya. Yunus sangat bersukacita karena pohon jarak itu.” (Yunus 4:6)
Allah memahami kekesalan hati Yunus yang sesungguhnya tidak beralasan. Dengan kasih setia-Nya, Ia tetap menunjukkan penghiburan kepada Yunus dan menegaskan bahwa kasih-Nya berlaku, bukan hanya bagi Israel, tetapi juga bagi bangsa-bangsa lain. MT
Allah berdaulat penuh, menghendaki pertobatan, dan kasih-Nya melampaui batas manusia; gereja dipanggil tunduk pada kehendak-Nya, bukan ambisi duniawi.