Senin 29 September 2025
AKU MENGENAL SUARA DIA YANG MENGENAL AKU
Bacaan Sabda : Wahyu 4:1-11
“Kemudian dari pada itu aku melihat: Sesungguhnya, sebuah pintu terbuka di sorga dan suara yang dahulu yang telah kudengar, berkata kepadaku seperti bunyi sangkakala, katanya: Naiklah ke mari dan Aku akan menunjukkan kepadamu apa yang harus terjadi sesudah ini.” (Wahyu 4:1)
Mengenal suara yang memanggil nama kita tentu sangat menentukan bagaimana kita merespons pemanggil tersebut. Kita bisa mengenal suara itu karena pemanggil sudah pernah, bahkan sering, memanggil nama kita, dan kita pun telah merespons dengan baik panggilan tersebut.
Pada awal ketika Allah memanggil nama Samuel, ia tidak mengenal suara itu. Samuel justru mengira bahwa yang memanggilnya adalah Nabi Eli. Namun, pada peristiwa-peristiwa berikutnya, Samuel semakin mengenal dengan baik suara Allah yang memerintahkannya melakukan sesuatu, misalnya ketika ia diutus untuk mengurapi Saul dan Daud menjadi raja atas orang Israel.
Firman Tuhan berkata: Yohanes 10:27 – “Domba-domba-Ku mendengarkan suara-Ku, dan Aku mengenal mereka dan mereka mengikut Aku.”
Semua orang yang sudah ditebus oleh darah Kristus adalah milik Kristus. Sebagai milik-Nya, tentu kita harus mengenal dengan baik suara dan panggilan Kristus atas hidup kita. Hal itu dapat menjadi kenyataan dalam kehidupan sehari-hari apabila kita senantiasa hidup dalam persekutuan dengan Kristus.
Kata “mendengarkan” dan “mengikuti” dalam bahasa aslinya memakai bentuk waktu kini. Artinya, mendengar dan mengikuti Kristus adalah kegiatan yang berlangsung terus-menerus dan berkesinambungan.
Hubungan Rasul Yohanes dengan Tuhan Yesus tidak berhenti ketika Yesus naik ke surga. Rasul Yohanes terus-menerus belajar dari Yesus dan senantiasa mendengarkan suara-Nya. Ketika Roh Kudus membawanya melihat pintu surga yang terbuka, Yohanes mendengar suara Yesus dan segera mengenalinya. Ia berkata: “Suara yang dahulu telah kudengar, berkata kepadaku seperti bunyi sangkakala.” Itu menunjukkan bahwa Rasul Yohanes sangat mengenal suara Yesus dengan jelas. Walaupun suara yang dahulu ia dengar dengan telinga jasmani sudah lama tidak terdengar, hubungannya dengan Yesus tetap terjalin erat sehingga ia tetap dapat mengenali suara-Nya.
Pintu surga yang terbuka bagi mereka yang terangkat sebelum masa sengsara adalah bagian yang ditunjukkan Tuhan Yesus kepada Rasul Yohanes. Dalam penglihatan selanjutnya, Yohanes melihat berbagai simbol: dua puluh empat tua-tua yang mewakili jemaat di surga, ketujuh Roh Allah yang melambangkan kehadiran Roh Kudus di takhta Allah, dan empat makhluk yang melambangkan seluruh makhluk hidup yang membawa kemuliaan serta hormat kepada Allah. Seluruh ciptaan akhirnya mengakui kekudusan Allah, sebab kekudusan adalah sifat kekal Allah. MT
Mendengar dan melakukan firman Tuhan adalah bagian dari mendengar suara Tuhan.