Senin 22 September 2025
KASIH YANG HILANG
Bacaan Sabda : Wahyu 2:1-7
“Siapa bertelinga, hendaklah ia mendengarkan apa yang dikatakan Roh kepada jemaat-jemaat: Barangsiapa menang, dia akan Kuberi makan dari pohon kehidupan yang ada di Taman Firdaus Allah.” (Wahyu 2:7)
Surat kepada tujuh gereja lokal di Asia Kecil adalah surat yang relevan bagi semua gereja lokal, di mana pun dan kapan pun. Artinya, surat ini selalu berlaku untuk setiap gereja sepanjang masa. Sesungguhnya, jika mau jujur dan mempelajari dengan mendalam, setiap gereja akan melihat dirinya memiliki berbagai kekuatan maupun kelemahan yang sama seperti ketujuh jemaat di Asia Kecil. Salah satunya adalah jemaat Efesus.
Ada beberapa hal yang membanggakan sekaligus menjadi kekuatan jemaat Efesus. Mereka sangat tegas dan tidak memberi toleransi kepada rasul-rasul palsu yang menyebarkan ajaran menyimpang. Mereka memiliki kepekaan rohani yang tajam untuk mengenali para pendusta yang menyusup ke dalam jemaat lokal. Mereka juga berani menegur orang-orang jahat yang tidak hidup sesuai dengan nilai-nilai kekristenan. Lebih membanggakan lagi, jemaat ini “Sabar, menderita oleh karena nama Yesus, dan giat bekerja tanpa mengenal lelah.”
Berbagai peristiwa yang menyerang gereja justru membuat mereka semakin kuat dan bijaksana. Mereka cukup berhasil membentengi iman dengan berpegang kepada doktrin yang lahir dari pergumulan melawan rasul-rasul palsu. Namun tanpa disadari, mereka jatuh pada kesalahan yang sangat mendasar: mereka kehilangan kasih yang mula-mula. Kasih yang hangat dan nyata melalui keintiman dengan Tuhan Yesus mulai luntur. Kasih dan pengabdian yang dalam kepada Kristus dan Firman-Nya mengalami penurunan.
Memiliki doktrin yang benar, menaati sebagian besar perintah Tuhan, dan rajin beribadah di gereja lokal saja belumlah cukup. Benar, bangunan yang indah dan megah harus memiliki pondasi yang kuat, sebab tanpa itu, bangunan tersebut akan roboh dalam waktu singkat. Demikian pula dengan iman Kristen. Kasih yang mula-mula adalah kasih sejati yang tidak boleh menurun kualitasnya. Sebaliknya, kasih itu harus semakin meningkat, sebab kasih adalah pondasi yang kokoh bagi bangunan iman dan kehidupan Kristen.
Jemaat Efesus juga membenci apa yang dibenci Yesus, yaitu perbuatan pengikut Nikolaus. Ajaran Nikolaus menekankan percabulan dan dosa-dosa lainnya tidak memengaruhi keselamatan seseorang di dalam Kristus (hyper grace). Membenci apa yang dibenci Allah memang adalah ciri khas orang-orang yang setia kepada Kristus.
Namun, jemaat Efesus harus segera bertobat dari kehilangan kasih yang mula-mula. Sebab kehilangan kasih yang mula-mula adalah sebuah kejatuhan yang sangat dalam. Alangkah baiknya jika kita terus saling mendukung untuk meningkatkan kualitas kasih kita kepada Kristus dan sesama. MT
Lebih baik kehilangan harta daripada kehilangan hati untuk menjalani kehidupan.