Sabtu 20 September 2025
SALING : KATA KUNCI HIDUP BERJEMAAT
Bacaan Sabda : Yakobus 5:12-20
“ketahuilah, bahwa barangsiapa membuat orang berdosa berbalik dari jalannya yang sesat, ia akan menyelamatkan jiwa orang itu dari maut dan menutupi banyak dosa.” (Yakobus 5:20)
Dalam pembacaan Alkitab hari ini, terlihat jelas kontras antara sumpah dan doa. Penerima surat Yakobus adalah orang-orang percaya yang menderita berkepanjangan akibat penganiayaan. Akibatnya, ada sebagian yang semula sabar akhirnya menjadi tidak setia kepada Tuhan Yesus. Namun, ketidaksetiaan itu tidak selalu diungkapkan secara terbuka saat mereka bersekutu, sehingga timbul suasana saling mencurigai di antara jemaat.
Untuk meyakinkan sesama orang percaya, ada yang mulai menggunakan sumpah: “Demi Tuhan, demi surga, demi bumi …, saya tetap setia kepada Yesus.” Melihat gelagat yang tidak sehat ini, Yakobus menegaskan larangannya: tidak perlu meyakinkan orang lain dengan sumpah. Pesannya jelas: “Berhentilah bersumpah, tetapi teruslah berdoa.” Lebih jauh, Yakobus mengajarkan cara hidup berjemaat yang baik:
- Pertama, teruslah hidup saling mendoakan.
Jemaat yang teraniaya harus tetap menjalani kehidupan, meski penuh kesulitan. Kadang penderitaan timbul bukan hanya karena aniaya, tetapi juga akibat dosa. Dalam situasi seperti itu, jangan sampai terjadi persungutan, saling menyalahkan, atau bahkan menyalahkan Allah. Hal terpenting adalah saling mendoakan – meminta hikmat dari Allah. Doa yang dipanjatkan dengan yakin dan penuh kesepakatan dapat menghalau penderitaan. Dengan saling mendoakan, jemaat menerima kasih karunia untuk menanggung penderitaan, melaksanakan kehendak Allah, serta mengalami campur tangan-Nya yang mengubah penderitaan menjadi kemenangan.
- Kedua, teruslah hidup saling menyembuhkan.
Sering kali sakit penyakit menimpa jemaat akibat dosa atau kesalahan dalam hubungan antar sesama. Untuk mengalami kesembuhan, langkah pertama adalah pengakuan dosa dan kesalahan, lalu saling mengampuni, kemudian memanjatkan doa kesembuhan. Maka sesuatu yang ajaib dapat terjadi: orang sakit disembuhkan, dan hubungan yang retak dipulihkan.
Tugas kita adalah berdoa dan mengampuni. Sedangkan kuasa untuk menyembuhkan adalah milik Tuhan Yesus sendiri. Namun, dengan saling mendoakan dan saling mengampuni, jemaat sudah membangun kehidupan yang saling menyembuhkan.
Yakobus menegaskan: “Doa yang lahir dari iman” pasti membawa pengharapan yang kuat agar Allah bekerja. Ingatlah, Yakobus tidak memerintahkan gereja untuk mengirim seorang pendoa khusus yang memiliki karunia menyembuhkan, melainkan meminta semua pelayan Tuhan untuk saling mendoakan. MT
Bangun diri menjadi subjek bersamaan dengan siap menjadi objek.