Minggu 17 Agustus 2025
TERUSLAH BERMIMPI
Bacaan Sabda : Yesaya 35:1-10
“Katakanlah kepada orang-orang yang tawar hati: ”Kuatkanlah hati, janganlah takut! Lihatlah, Allahmu akan datang dengan pembalasan dan dengan ganjaran Allah. Ia sendiri datang menyelamatkan kamu!” (Yesaya 35:4)
Nabi Yesaya disebut “Nabi Injili” karena nubuat-nubatnya tetang Tuhan Yesus, mulai dari kelahiran sampai kebangkitan-Nya sangat akurat dan digenapi secara detail. Bukan hanya itu saja, nabi Yesaya juga sangat Teologis dan Eskatologis karena secara detail mengupas tetang dosa manusia, keselamatan dari hukuman dosa dan memandang ke depan saat Allah akan mengakhiri sejarah, dan menciptakan langit dan bumi yang baru (Yesaya 65:17; 66:2). Dalam Kitab Yesaya 34, Nabi Yesaya secara tegas menyatakan diri sebagai seorang nabi yang sangat berbeda dengan imam.
Dalam Perjanjian Lama, nabi dan imam sering bersengketa, padahal Allah mengutus mereka dengan tugas yang berbeda agar mereka bekerjasama. Imam sering berkompromi dengan keburukan moral umat, sedangkan Nabi (tentu bukan nabi palsu) sangat tegas menentang semua pelanggaran moral. Para Imam biasanya sulit berbakti kepada Allah tanpa melalui upacara dan liturgi keagamaan sedangkan nabi sangat menikmati kebaktian dan ungkapan iman kepada Allah di segala tempat dan waktu tanpa ritual keagamaan yang resmi. Nabi sangat mementingkan gaya hidup, perilaku dan masalah-masalah moral dan kurang respek kepada orang-orang yang hidup beriman hanya sekedar melakukan ritual-ritual dan kewajiban agama belaka tanpa menyentuh kehidupan moral.
Sementara para imam cenderung memohon pengampunan atas kejahatan dan keburukan moral umat, nabi berdiri sendiri menuntut kebenaran, mengusik pikiran umat karena selalu berusaha menyingkapkan dosa dan kemurtadan dan senantiasa memotivasi umat agar terus mempertahankan dan membangun kekudusan hidup. Para nabi secara tegas menentang berbagai dosa dan kemurtadan bukanlah tanpa tujuan. Sesungguhnya hal itu mereka lakukan sebagai bentuk atau wujud mimpi mereka akan suatu zaman baru seperti yang tertulis dalam Yesaya 35.
Para imam mewujudkan mimpi mereka melalui ritual-ritual keagamaan sedangkan para Nabi mewujudkan mimpi melalui gerakan moral secara konsisten menentang dosa dan kemurtadan. Allah mengutus imam dan nabi agar bekerja sama mewujudkan mimpi melalui tugas dari Allah untuk mereka.
Kita umat Allah tentu saja bermimpi akan datangnya zaman baru seperti sukacita umat tebusan dalam Yesaya 35. Teruslah bermimpi melalui kesetiaaan beribadah dan melayani serta terus menerus menyuarakan kebenaran dan hidup benar di dalam Kristus. MT
Teruslah bermimpi, berencana dan berkarya.