Senin 11 Agustus 2025
ADA SAATNYA SAUDARA HARUS LARI
Bacaan Sabda : Kejadian 39:1-15
“Tetapi Tuhan menyertai Yusuf, sehingga ia menjadi seorang yang selalu berhasil dalam pekerjaannya; maka tinggallah ia di rumah tuannya, orang Mesir itu.” (Kejadian 39:2)
Lari adalah menjauhkan diri sejauh-jauhnya dalam waktu yang sesingkat-singkatnya dengan kecepatan yang secepat-cepatnya dari keinginan-keinginan berdosa. Tetapi lari juga bisa berarti mendekatkan diri sedekat-dekatnya dengan tempo yang sesingkat-singkatnya agar sasaran tercapai sedapat-dapatnya.
2 Timotius 2:2, “Sebab itu jauhilah nafsu orang muda,kejarlah keadilan, kesetiaan, kasih dan damai bersama-sama dengan mereka yang berseru kepada Tuhan dengan hati yang murni.” Larilah atau menjauhlah dari keadaan yang menggoda kelemahan-kelemahan saudara. Kalau saudara tidak lari dalam hal ini bukanlah tanda bahwa saudara pemberani, tetapi justru memperagakan kebodohan dan kesombongan. Tetapi kalau saudara berdiri teguh dan tidak lari dari persoalan dan penganiayaan bolehlah disebut saudara seorang pemberani.
Rasul Paulus menasehati anak muda Timotius agar menjauhi atau berlari sejauh-jauhnya dari nafsu orang muda, dan bersamaan dengan lari menjauh dia juga dianjurkan agar lari mendekat untuk mengejar kasih dan keadilan. Lari dari keinginan yang menjadi kelemahan berarti, menjauhkan diri dari godaan dan bujukan yang berpotensi membuat saudara jatuh dalam dosa.
Dalam pembacaan Alkitab hari ini yang mengisahkan pemuda Yusuf berhasil menolak keinginan zinah istri Potifar dengan cara melepaskan diri dari cengkraman nafsu liar isteri penguasa itu, kemudian lari sejauh-jauhnya dari perempuan yang sedang diperbudak nafsu birahi itu. Yusuf mengetahui kelemahannya sebagai seorang pemuda. Itulah sebabnya dia menjauh, bukan karena dia takut kepada manusia tetapi karena dia takut kepada Allah. Yusuf tahu betul bahwa zinah adalah dosa terhadap integritas pernikahan yang juga dosa yang sangat dibenci Allah.
Yusuf setia kepada Allah Tuhannya, tetapi juga setia kepada Potifar majikannya. Yusuf menang atas cobaan karena dia sudah mengambil keputusan tegas untuk taat kepada Tuhan dengan tidak berbuat dosa sebisa mungkin. Dia berlari karena memang saatnya harus berlari. Kisah ini menganjurkan kita untuk mengambil keputusan yang tegas dan teguh tidak berdosa kepada Allah. Saudara sudah tahu bahwa nightclub itu adalah tempat yang kurang aman dan penuh godaan, janganlah pergi ke sana atas nama latihan hidup kudus, karena kemungkinan besar saudara akan terjerumus dan bau rokok kudus. MT
Larilah secepat-cepatnya untuk menjauh dari dosa bersamaan dengan lari secepat-cepatnya untuk semakin dekat kepada Tuhan.