Jumat 01 Agustus 2025
AKU MAMPU TAPI TAK MAU
Bacaan Sabda : Yeremia 15:10-21
“Sungguh, ya Tuhan, aku telah melayani Engkau dengan sebaik-baiknya, dan telah membela musuh di depan-Mu pada masa kecelakaannya dan kesesakannya!” (Yeremia 15:11)
Yeremia menyampaikan Firman Allah sebagai konsekuensi atas panggilan-Nya. Firman Allah yang disampaikan Nabi Yeremia adalah kebenaran yang bertentangan dengan keinginan umat pada umumnya. Sementara Nabi palsu bermunculan yang menyampaikan kebohongan yang memuaskan keinginan umat. Tidak heran kalau umat Allah bukan saja menolak Yeremia, tetapi juga mengutuki dan menganiaya Nabi yang menurut penduduk sebagai Nabi kontroversial. Dalam ayat 11, Yeremia mengeluh: “Ya Tuhan aku telah melayani Engkau dengan sebaik-baiknya”. Selanjutnya Ayat 18, Yeremia melanjutkan keluhan dalam bentuk protes: “Mengapakah penderitaanku tidak berkesudahan, dan lukaku sangat payah, sukar disembuhkan? Sungguh, Engkau seperti sungai yang curang bagiku, air yang tidak dapat dipercayai”.
Nabi Yeremia sudah belajar dan bergumul. Dia sekarang sudah mampu, sekali lagi sudah mampu , bukan merasa diri mampu, terbukti dia dengan berani menyampaikan kebenaran dengan konsekuensi ditolak. Tetapi respon umat yang secara bertubi -tubi mengutuk dan menganiaya Nabi Yeremia membuat dia tidak mau dan mencoba memprotes Allah.
Banyak pelayan Tuhan dihadapkan kepada masalah yang sama. Sudah melakukan pelayanan dengan baik dan maksimal tetapi… Tetapi apa? Apakah orang berterima kasih? Apakah orang menhargai? Tidak! Malah yang terjadi adalah sebaliknya. Pelayan Tuhan menerima omelan, sungutan, digosipkan, dikecam bahkan difitnah. Bisa dimengerti kalau pada klimaksnya, seperti Yeremia, pelayan Tuhan sudah tidak tahan lagi. Dia berkata: “Tuhan! Saya sudah berusaha maksimal hingga saya mampu, tapi ampuni saya sekarang saya sudah tidak mau.”
Daya tahan manusia ada batasnya, apakah saudara merasa aneh kalau Yeremia berdoa dalam bentuk protes pada Allah? Tetapi kalau kita perhatikan, ternyata Allah tidak marah kepada Nabi Yeremia. Tuhan lebih suka menanggapi orang yang berdoa dengan kata-kata yang keras tetapi dari hati yang jujur dan tulus, dari pada orang yang berdoa dengan kata-kata lembut sarat dengan sanjungan kepada Allah, tetapi dengan hati yang penuh kebohongan dan menjatuhkan keagungan Tuhan. Apakah Nabi Yeremia berhenti melayani? Tidak ! Ternyata, dia lanjut dan terus merajut. MT
Ada anak Tuhan yang mampu tapi tak mau untuk melayani, ada yang tak mampu tapi mau, itu lebih baik karena Allah akan menganugerahkan kemampuan kepada yang mau.