Rabu 23 Juli 2025
B E N C I =BEnar-beNar CInta
Bacaan Sabda : 1 Korintus 12:12-31
“Jawab Yesus: ” Karena sama seperti tubuh itu satu dan anggota-anggotanya banyak, dan segala anggota itu, sekalipun banyak, merupakan satu tubuh, demikian pula Kristus” (1 Korintus 12:12)
Lawan kata dari mengasihi bukanlah membenci, tetapi tidak peduli. Diana Nasution melantunkan sebuah lagu pop Indonesia yang bagian penggalan lirik lagunya, “Bencinya hati ini, namun hati rindu.” Kebencian ternyata tidak serta merta membuat orang tidak peduli. Ada sebuah lagu pop Indonesia yang dilantunkan dengan merdu oleh Titiek Puspa dengan bagian lirik, “Kejam oh kejam, sedih, oh sedih cinta oh… oh cinta.”
Kenapa cinta menjadi kejam? Karena katanya cinta tetapi sama sekali tidak peduli penderitaan yang dicinta. Tidak heran kalau Heidy Diana juga melantunkan lagu pop Indonesia dengan mengistilahkan benci “Benar-Benar Cinta”. Ah, aku jadi ngelantur deh… Padahal tujuan penulis ingin menjelaskan kepada pembaca bahwa “Lawan kata kasih bukanlah benci tetapi tidak peduli.”
Dalam pembacaan Alkitab hari ini dijelaskan bahwa Gereja adalah tubuh. Tubuh itu satu tetapi anggotanya banyak. Dan anggota itu mempunyai karunia yang berbeda-beda. Perbedaan karunia itu tidak boleh dijadikan dasar untuk menghormati, tetapi justru dasar untuk saling peduli dan saling melengkapi. “…. tetapi supaya anggota-anggota yang berbeda itu saling memperhatikan. Karena itu jika satu anggota menderita, semua anggota turut menderita. Jika satu anggota dihormati semua anggota turut bersukacita.” Ayat 25-26.
Dalam hidup berjemaat di Gereja lokal, tentu gesekan-gesekan kecil akibat kesalahpahaman biasa terjadi. Akhirnya kata-kata benci sering terdengar, tetapi cobalah tetap peduli, sebab Yesus yang saudara kasihi justru berada dalam diri orang yang tidak saudara sukai dan saudara benci. Camkan dengan baik bahwa Yesus mencintai saudara, dan yang saudara cintai berada dalam diri sendiri. Tentu saudara benci terhadap sifatnya tetapi tetaplah peduli pada hidupnya. Lebih baik saudara “Sebel = Senang Betul” daripada “Suka= Sudah Kurang Akrab.” Bunda Teresa mengatakan: “Manusia itu tidak layak, tidak logis dan suka mementin gkan diri sendiri, tetapi pedulikanlah bagaimanapun juga.” Ada baiknya saudara tidak perlu melakukan perbuatan-perbuatan besar, tetapi mulailah melakukan perbuatan-perbuatan sederhana dan perkara-perkara kecil saja dengan kasih yang besar.
Saudara mungkin tidak mampu mengasihi dan melayani tunawisma tetapi saudara bisa mengasihi keluarga dan anggota Gereja di mana saudara berjemaat. MT
Cinta kecil yang dipraktekkan akan bertumbuh menjadi cinta yang besar. Kepedulian kepada orang dekat akan bertumbuh menjadi kepedulian kepada orang yang jauh.