Minggu 29 Juni 2025
SUNGGUH ALANGKAH INDAHNYA
Bacaan Sabda : Mazmur 133:1-3
“Nyanyian ziarah Daud. Sungguh, alangkah baiknya dan indahnya, apabila saudara-saudara diam bersama dengan rukun!” (Mazmur 133:1)
Rumah itu indah karena memiliki atap yang menahan hujan, angin, dan panas matahari; empat sisi dinding yang kokoh melindungi; serta lantai yang menjaga kebersihan dan kehangatan. Namun, rumah tangga jauh lebih indah. Keindahan rumah tangga ditandai oleh tawa anak-anak, nyanyian lembut seorang ibu, kekuatan seorang ayah, kehangatan hati yang penuh kasih, cahaya mata yang jujur, serta kebaikan dan persahabatan yang hidup di dalamnya. Keharmonisan adalah inti keindahan rumah tangga—hubungan yang kaya akan kasih dan pengampunan.
Walaupun kadang terjadi cekcok, kasih membuat mereka semakin cocok. Walaupun kadang ada pertengkaran, pengampunan menjadikan mereka rukun kembali. Sekalipun sesekali muncul rasa benci, kasih yang setia mengubahnya menjadi cinta sejati.
Keamanan dalam rumah tangga dibangun melalui kejujuran dan saling percaya.
Sukacita tercipta karena saling mengasihi.
Kelimpahan ditandai oleh damai sejahtera.
Aturan dan tata tertib dilandasi oleh sikap saling melayani.
Dan penghiburan serta sumber kebahagiaan tertinggi adalah Tuhan Yesus Kristus.
Sebagaimana pesta pernikahan di Kana menjadi awal bagi terbentuknya sebuah rumah tangga, begitu juga setiap pernikahan mengawali hidup baru dengan sukacita. Namun, di tengah pesta pun, bisa terjadi hal yang tidak diinginkan—mereka kehabisan anggur. Demikian juga dalam perjalanan rumah tangga, kadang kebahagiaan dan sukacita terasa hilang. Hal ini sangat manusiawi, karena manusia hanya mampu mengalami bahagia, tetapi tidak mampu menjadi sumber kebahagiaan.
Itulah sebabnya setiap rumah tangga membutuhkan sumber kebahagiaan sejati—Tuhan Yesus. Keindahan pernikahan di Kana dimulai dari inisiatif mengundang Yesus. Dan ketika mereka kehabisan anggur, terjadilah mujizat: air diubah menjadi anggur—bukan sembarang anggur, melainkan anggur yang menyehatkan, mencerdaskan, dan tidak memabukkan. Rumah tangga yang menghadirkan Yesus akan mengalami mujizat kreatif ketika ada kekurangan atau kehilangan. Yesus sanggup memulihkan, memperbaharui, dan menjadikan rumah tangga kembali penuh kasih sayang, damai, dan harmonis. MT
Manusia hanya mampu menikmati kebahagiaan dan tidak akan pernah menjadi sumber kebahagiaan.