Senin 23 Juni 2025
HIDUP SENDIRI ? YES! HIDUP UNTUK DIRI SENDIRI ? NO!
Bacaan Sabda : Matius 19:12
“Ada orang yang tidak dapat kawin karena ia memang lahir demikian dari rahim ibunya, dan ada orang yang dijadikan demikian oleh orang lain, dan ada orang yang membuat dirinya demikian karena kemauannya sendiri oleh karena Kerajaan Sorga. Siapa yang dapat mengerti hendaklah ia mengerti.” (Matius 19:12)
Banyak orang masih berpendapat bahwa menikah adalah tanda kedewasaan, sedangkan belum menikah dianggap sebagai ciri seseorang yang belum dewasa. Namun, pertanyaannya adalah: Apakah untuk menjadi dewasa seseorang harus menikah? Tidak sedikit orang memandang negatif mereka yang hidup membujang. Istilah-istilah seperti “tidak laku”, “kesepian”, atau “tidak pasti” sering dilekatkan kepada mereka. Apakah pandangan ini benar? Menurut penulis, pandangan tersebut keliru.
Orang yang hidup sendiri atau memilih untuk tidak menikah seumur hidup bisa saja memiliki banyak sahabat, tujuan hidup yang jelas, serta kehidupan yang stabil dan penuh makna. Sebaliknya, ada pula orang yang menikah dan memiliki anak, namun hidup dalam kesepian, dijauhi oleh lingkungan, dan kehilangan arah hidup. Akan jauh lebih baik jika kita mulai melihat kehidupan membujang dari sisi positif. Hidup tanpa pasangan seumur hidup justru memberikan ruang dan waktu lebih banyak untuk mengembangkan diri, meningkatkan karier, membangun profesi, serta melayani sesama.
Mungkin inilah salah satu alasan mengapa Gereja Katolik Roma menjadikan hidup selibat sebagai syarat bagi para pemimpin rohani, seperti pastor. Seorang psikolog bernama Erik Erikson pernah menyatakan bahwa salah satu ciri kedewasaan adalah generativitas. Generativitas di sini bukan berarti berkembang biak secara biologis, melainkan kemampuan untuk mengembangkan kualitas hidup generasi berikutnya.
Dengan demikian, pewarisan nilai-nilai hidup yang benar dan berkualitas kepada generasi selanjutnya bisa dilakukan oleh siapa saja—baik yang menikah maupun yang membujang. Bahkan, orang yang hidup sendiri sering kali memiliki potensi lebih besar dalam melakukan hal ini, dengan dampak dan jangkauan yang lebih luas dan nyata.
Memang benar, orang dewasa cenderung menikah, namun tidak berarti bahwa orang yang tidak menikah tidak dewasa. Dalam beberapa budaya, hidup membujang dianggap sebagai kehidupan yang tidak lengkap. Padahal, baik menikah maupun tidak menikah adalah dua bentuk kehidupan yang sama-sama utuh. Mereka yang hidup sendiri bukan berarti hidup untuk diri sendiri. Dan itu jauh lebih baik daripada orang yang menikah dan memiliki anak, namun hidup hanya untuk kepentingan pribadinya. MT
Hidup sendiri bukan berarti hidup untuk diri sendiri, hidup mandiri bukan berarti bekerja sendiri.