Senin 26 Mei 2025
KEMULIAAN KRISTUS DI BALIK KESEDERHANAAN PETRUS (1)
Bacaan Sabda : 1 Petrus 1:1-12
“Dari Petrus, rasul Yesus Kristus, kepada orang-orang pendatang, yang tersebar di Pontus, Galatia, Kapadokia, Asia Kecil dan Bitinia, yaitu orang-orang yang dipilih, sesuai dengan rencana Allah, Bapa kita, dan yang dikuduskan oleh Roh, supaya taat kepada Yesus Kristus dan menerima percikan darah-Nya. Kiranya kasih karunia dan damai sejahtera makin melimpah atas kamu.” (1 Petrus 1:1-2)
Petrus yang selalu tampil menjadi dirinya sendiri dengan segala kelemahan dan kekurangannya, terus melangkah dalam pengalaman rohani yang panjang. Dalam perjalanan iman yang panjang tersebut dia terus belajar dan bersedia untuk mengubah hidupnya semakin baik, cerdas dan benar. Pada akhir-akhir hidupnya yang diperkirakan pada tahun 65 A.C, dia menulis suratnya yaitu surat kiriman 1 dan 2 Petrus. Surat yang ditulis di Roma dan ditujukan kepada jemaat Kristen yang tersebar diwilayah Asia kecil bagian utara ini, merupakan tulisan yang memiliki nilai dan sastra yang kuat dan berkualitas tinggi. Itulah sebabnya banyak ahli yang meragukan surat kiriman Petrus ini, bukanlah hasil karya atau tulisan Petrus, melainkan ditulis oleh seorang untuk menghargai Petrus.
Para ahli itu berpendapat, bahwa hampir tidak mungkin Petrus yang nelayan Galilea mempunyai tulisan yang bernilai dan berkualitas tinggi. Para ahli sepertinya mengesampingkan karya Roh Kudus yang membentuk Petrus sang nelayan menjadi Petrus sang cendekiawan. Tidak heran kalau surat ini berkualitas, karena Petrus hanya ingin mengungkapkan diri berupa pengalaman-pengalaman pribadi yang diukir dalam hatinya oleh Roh Kudus. Petrus secara tulus dan penuh kesederhanaan mengungkapkan perkara-perkara kehidupan yang sangat penting, karena dia sendiri mengalami dan menemukan kunci untuk berkemenangan di dalam Kristus.
Petrus menjelaskan bahwa penderitaan yang datang dari luar gereja adalah peristiwa yang datang mendahului kemuliaan Allah yang dinyatakan di dalam dan melalui gereja-Nya. Petrus menjalani kehidupan dengan jujur. Dia tidak berusaha menjadi orang lain. Dia mentaati perintah Allah dengan setia. Adapun tulisannya menjadi sangat berkualitas karena melampaui potensi dirinya adalah sebuah kewajaran, karena Kristus menyatakan kemuliaan-Nya melalui hidup Petrus. MT
Sederhana itu indah dan sukses itu adalah anugerah.