Sabtu 19 April 2025
BELENGGU TIDAK MAMPU MEMBATALKAN PENUAIAN
Bacaan Sabda : Kisah Para Rasul 28:11-31
“Itulah sebabnya aku meminta, supaya aku melihat kamu dan berbicara dengan kamu, sebab justru karena pengharapan Israellah aku diikat dengan belenggu ini.” (Kisah Para Rasul 28:20)
Dengan terbelenggu dan mengalami berbagai hambatan-hambatan badai, kapal terdampar rasul Paulus dibawa untuk dipejarakan di Roma. Apapun yang terjadi rasul Paulus tetap fokus akan penuaian yang terjadi di Roma. Tuhan tidak memberikan kemudahan dalam perjalanan menuju masa dan tempat penuaian. Tidak masuk akal Rasul Paulus merindukan kota Roma yang bising sebagai tempat menyepi untuk berdoa dalam menyambut masa penuaian, lebih tidak logis lagi menerima dengan sukacita, sel penjara mejadi markas besar untuk misi sedunia. Tetapi jalan dan kehenak Tuhan berbeda dengan cara dan logika manusia. Rasul Paulus mengerti betul bahwa dia lebih tepat sebagai tahanan Tuhan daripada tahanan kaisar.
Sudah bertahun-tahun rasul Paulus ingin mengunjungi kota Roma dan juga mendoakannya. Dia tidak menduga sama sekali, dia akan memasuki pengalaman berat, tetapi akhirnya diapun menyadari hal itu perlu untuk mendahului kenyataan terjadinya penuaian di Roma.
Lukas yang menulis kitab mengunci laporannya dengan penuh kemengan “Dengan terus terang dan tanpa rintangan apa-apa ia memberitakan Kerajaan Allah dan mengajarkan tentang Tuhan Yesus Kristus” (Kisah Para Rasul 28:31)
Rasul Paulus dipakai Roh Kudus untuk menyatakan kuat kuasa Roh Kudus yang tak mungkin dibatalkan di banyak tempat. Tetapi di Romalah hal itu terjadi paling luar biasa.
Mungkin saja kita menghadapi berbagai kesulitan karena berada pada pusat kehendak Allah. Tetaplah setia kepada-Nya. Yakinlah bahwa saudara sedang dituntun melalui jalan yang kurang menyenangkan di mana Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia (Roma 8:28).
Sebaiknya semua gereja yang rindu memasuki masa penuaian hendaklah mengukur dirinya dengan apa yang dilakukan Roh Kudus melalui gereja mula-mula. Pastilah bahwa kuasa, kebenaran, sukacita dan iman gereja kita terus terbentuk dengan apa yang terbaca dalam Kisah Para Rasul. MT
Kebenaran sejati tak akan terbelenggu kendatipun pemberitanya dibelenggu.