Sabtu 08 Maret 2025
HIKMAT DAN KEHORMATAN
Bacaan Sabda : Pengkhotbah 9:13-18
“Perkataan orang berhikmat yang didengar dengan tenang, lebih baik dari pada teriakan orang yang berkuasa di antara orang bodoh. Hikmat lebih baik dari pada alat-alat perang, tetapi satu orang yang keliru dapat merusakkan banyak hal yang baik.” (Pengkhotbah 9:17-18)
Dalam penjelasan keunggulan hikmat raja Salomo menggunakan sebuah cerita kerajaan kecil yang diserang oleh kerajaan besar. Kerajaan besar yang bisa saja dengan mudah mengalahkan kerajaan kecil, ternyata menggunakan strategi perang yang dirancang secara matang. Jadi jelas bahwa kerajaan kecil ini sudah tidak mempunyai harapan lagi. Melawan pasti kalah menyerah terjajah atau tertawan.
Tetapi penduduk kota tersebut ada seorang saja yang berhikmat. Dan orang berhikmat tersebut adalah orang miskin. Dalam hal ini raja ingin menjelaskan orang berhikmat tidak harus jadi kaya dan orang kaya tidak selalu orang berhikmat. Orang miskin berhikmat ini membuat rencana sederhana saja menyikapi strategi perang yang canggih tersebut. Kota kecil itu pun selamat. Raja Salomo sedang menempatkan hikmat berada di atas segala kekuatan yang ada.
Tidak peduli orang berhikmat tersebut miskin atau kaya, lemah atau kuat. Sebab kekuatan bukan terletak pada orang, tetapi pada hikmat itu sendiri. Cerita terus berlanjut, karena ternyata bukan orang berhikmat tersebut yang memperoleh kehormatan. Tentu mudah saja alasannya. Karena dia hanyalah seorang yang miskin. Rupanya ada orang lain yang berlaku curang. Dan rupanya orang lain tersebut justru memperoleh kehormatan karena menyelamatkan kota itu.
Tidak ada tuntutan dari orang miskin tersebut walaupun jasanya tidak dihargai. Hikmat memang tidak membutuhkan penghormatan. Karena tujuan hikmat bukanlah mencari kehormatan tetapi memberi solusi bagi mereka yang terancam keselamatannya. Kita perlu memahami bahwa di bumi ini keadilan dan kejujuran adalah barang langka. Kalaupun ada pasti tidak sempurna. Di surga nanti Allah akan menyempurnakan segala sesuatu. Allah akan menyingkapkan dan meluruskan segala kesalahan. Allah akan memberi pahala atas semua perbuatan besar.
Yusuf adalah seorang yang menggunakan hikmat untuk menolong orang lain seperti menyingkapkan arti mimpi pejabat minuman raja Yusuf mengharapkan jasanya diingat agar melaporkan ketidakadilan yang menimpa dirinya kepada raja. “Tetapi Yusuf tidaklah diingat oleh kepala juru minuman itu, melainkan dilupakannya” Kejadian 40:23. Yusuf tidak kecewa melainkan tetap setia kepada Allah dan tanggungjawabnya. Karena campur tangan Allah saja maka Yusuf dibawa ke istana, karena negara membutuhkan hikmat yang dianugerahkan Allah kepadanya. MT
Hikmat orang miskin tetaplah hikmat yang memberi kehormatan.