Jumat 07 Maret 2025
HIKMAT DAN KEKEKALAN
Bacaan Sabda : Pengkhotbah 3:1-15
“Ia membuat segala sesuatu indah pada waktunya, bahkan Ia memberikan kekekalan dalam hati mereka. Tetapi manusia tidak dapat menyelami pekerjaan yang dilakukan Allah dari awal sampai akhir” (Pengkhotbah 3:11)
Allah dengan hikmat-Nya yang sempurna merancang hidup umat-Nya indah. Dari awal sampai akhir semuanya indah adanya. Itu berarti indah pada waktu lahir indah juga pada waktu mati. Indah pada waktu suka, indah pada waktu duka. Tentu ada alasan mengapa indah. Alasannya adalah karena segala sesuatu Tuhan ijinkan terjadi untuk mendatangkan kebaikan. Tetapi perlu kita pahami bahwa mendatangkan kebaikan bukanlah keadaan yang menempel pada peristiwa yang diijinkan Tuhan menerpa umat-Nya. Kebaikan adalah tujuan Tuhan tetapi tujuan Tuhan itu menjadi nyata melibatkan respon kita terhadap segala sesuatu yang diijinkan Tuhan.
Tuhan mengijinkan dalam rangka Tuhan ingin agar umat-Nya hidup semakin berhikmat. Segala sesuatu yang diijinkan Tuhan sesungguhnya adalah memberikan pembelajaran. Pembelajaran agar umatnya semakin cerdas, semakin terampil dan semakin baik dan benar. Dengan pengertian semakin dewasa dan semakin bertindak dengan berlandaskan hikmat yang didapatkan melalui pembelajaran tersebut.
Hikmat sebagai pemberian Allah memberikan kekekalan. Allah memberikan kekekalan dalam hati manusia berupa sesuatu keinginan mendalam yang adikodrati, bukan hanya yang alami dan bersifat duniawi. Itulah sebabnya hal-hal materil, kegiatan-kegiatan sekuler, dan semua kesenangan dunia ini tidak akan pernah memuaskan manusia dengan sepenuhnya.
Allah mengaruniakan hikmat-Nya kepada umat-Nya agar dapat menikmati hidup dengan benar. Melalui hikmat pemberian Allah manusia dimampukan menjalani hidup sebagaimana seharusnya. Dan hikmat ini diberikan bagi umat-Nya yang memasuki hubungan yang benar dengan Dia. Hubungan yang benar degan Allah menghasilkan ketundukan kepada-Nya. Tentu saja ketundukan ini menghasilkan hikmat yang selalu berfokus pada nilai-nilai kekekalan. Segala sesuatu indah karena memberi pembelajaran yang terus menerus bernuansa nilai kekekalan. MT
Tanpa Kristus, hati adalah kekosongan yang kekal; bersama Kristus hati adalah pusat nilai yang kekal.