Jumat 21 Februari 2025
PERSEMBAHAN KORBAN BAKARAN
Bacaan Sabda : Imamat 1:1-17
“Jikalau persembahannya kepada Tuhan merupakan korban bakaran dari burung, haruslah ia mempersembahkan korbannya itu dari burung tekukur atau dari anak burung merpati. Imam harus membawanya ke mezbah, lalu memulas kepalanya dan membakarnya di atas mezbah. Darahnya harus ditekan ke luar pada dinding mezbah.” (Imamat 1:14-15)
Umat sebaiknya meresponi kehadiran Allah dengan mempersembahkan persembahan. Kata mempersembahkan di sini berarti menghampiri Allah dengan membawa sesuatu. Menghampiri artinya meresponi kehadiran Allah untuk menikmati persekutuan dengan Allah. Salah satu persembahan yang dibawa umat adalah persembahan korban bakaran. Korban bakaran terdiri dari unsur-unsur lembu atau domba jantan yang tidak tercatat, atau merpati atau burung tekukur. cara mengorbankannya adalah dibakar sampai habis. Tujuannya adalah merupakan tindakan penyembahan sukarela, tindakan perdamaian untuk dosa yang tidak disengaja.
Kalau disimpulkan adalah penyembahan sebagai ungkapan pengabdian sebagai penyembahan total dan ketergantungan mutlak kepada Allah. Dalam hal ini penyembah datang membawa persembahan untuk mengungkapkan rasa syukur dalam rangka memperbaharui persekutuan dan memperdalam penyerahan kepada Allah dengan memohon pengampunan. Bolah juga di sebut persembahan khususnya korban bakaran adalah merupakan penyembahan atau “doa yang diperankan”.
Aku akan mempersembahkan korban syukur kepada-Mu dan akan menyerukan nama Tuhan, akan membayar nazarku kepada Tuhan di depan seluruh umat-Nya, Mazmur 116:17-18. Persembahan korban bakaran ini juga sesungguhnya mengajarkan umat untuk memahami dan mengakui bahwa sesungguhnya dirinya adalah makhluk berdosa yang layak dihukum, dan tanpa penumpahan darah tidak ada pengampunan. Perdamaian untuk pengampunan dosa harus dilaksanakan melalui pergantian. Dan itu semua bagi kita telah dilakukan oleh Yesus dengan sempurna. Supaya persembahan hidup kita diterima dan berkenan kepada Allah kita harus mengalami pertobatan sejati dengan segenap hati.
Selanjutnya korban bakaran mengandung pengertian “yang naik ke atas”. Ketika korban bakaran dibakar maka hasil pembakaran itu akan naik ke atas. Artinya saat penyembahan mengarahkan penyembahan kepada Allah harus didahului penyucian dari dosa agar penyembahannya berkenan dan menyenangkan hati Allah. Menurut surat Ibrani 10:5-10, bahwa Yesus adalah penggenapan korban bakaran. Pemazmur sudah mengakui bahwa korban-korban upacara agama simbolis sudah bagus tetapi kurang memadai.
Jadi ketaatan dan pengabdian serta penyembahan kepada Yesus yang menggenapi itulah yang sangat urgen untuk kita praktekkan sekarang. (MT)
Yesus adalah penggenapan seluruh korban dan tanggapilah kasih-Nya dengan rasa syukur.