Selasa 11 Februari 2025
KEMULIAAN ALLAH PERWUJUDAN SIFATNYA
Bacaan Sabda : Keluaran 33:1-23
“Tetapi firman-Nya: ”Aku akan melewatkan segenap kegemilangan-Ku dari depanmu dan menyerukan nama Tuhan di depanmu: Aku akan memberi kasih karunia kepada siapa yang Kuberi kasih karunia dan mengasihani siapa yang Kukasihani.” 20Lagi firman-Nya: ”Engkau tidak tahan memandang wajah-Ku, sebab tidak ada orang yang memandang Aku dapat hidup.” (Keluaran 33:19-20)
Kemuliaan Allah adalah perwujduan sifat-sifat-Nya, melalui kekudusan dan kesempurnaan-Nya. Kemuliaan adalah kodrat-Nya. Kemuliaan-Nya adalah sempurna, tak dapat dikurangi dan tak perlu ditambah. Istilah mencuri kemuliaan Tuhan sesungguhnya adalah istilah yang mengandung kekeliruan karena Allah tidak pernah kehilangan kemuliaan. Kata kemuliaan dalam Perjanjian Lama kadang-kadang diartikan sebagai berbobot dan berkualitas sempurna. Bila kondisi zaman modern ini dapat juga diartikan bereputasi dahsyat dan memiliki kecemerlangan yang dahsyat.
Jadi katakan saja: “Dia dahysat”. Begitu dahsyat-Nya sehingga sehebat Musa pun tak layak memandang wajah-Nya. Musa dalam kepemimpinannya atas umat Allah adalah seorang yang melihat sangat banyak bukti kemuliaan Allah, karena Musa hidup sangat dekat dengan Allah. Dan siapapun yang melihat kemuliaan Allah bukanlah berdasarkan kelayakan tetapi berdasarkan kasih karunia Allah dan respon benar dan baik kepada kasih karunia Allah tersebut. Respon benar kepada kasih karunia Allah itu dapat disebut sebagai iman.
Musa ingin lebih jelas melihat kemuliaan Allah melalui pertemuan muka dengan muka dengan Allah. Tetapi Allah menyatakan hal itu tidak mungkin terjadi karena tak seorang pun yang melihat wajah Allah secara kasat mata dapat hidup. Bagi Musa dan semua umat Allah melihat kemuliaan Allah cukup mengenal seluruh rangkuman kodrat, kedaulatan dan karakter Allah. Musa pun tak menuntut lagi, dia hanya memohon: “Beritahukanlah kiranya jalan-Mu kepada sehingga aku mengenal Engkau”. Allah pun menjawab Musa : “Musa! Jangan cemas akan hal itu, Aku akan bersama dengan engkau, dan mengalami sendiri Aku melakukan urusan-Ku melalui engkau”. Tetapi Musa tetap juga memohon: “Perlihatkanlah kiranya kemuliaan-Mu kepadaku”.
Dalam perjalanan iman Musa selanjutnya, dia melihat kemuliaan Allah melalui tindakan-Nya menuntun dan memakai Musa. Semua umat punya kesempatan yang luas untuk melihat kemuliaan Allah. Penting untuk berdoa dan memohon kepada Allah agar Dia menyatakan kemuliaan-Nya di dalam dan melalui kehidupan kita. Dia adalah sarana untuk menjalin hubungan dekat dengan Allah dan kedekatan inilah jaminan untuk melihat kemuliaan Allah. MT
Allah rindu menyatakan kemuliaan-Nya melalui umat-Nya.