Rabu 05 Februari 2025
KEDAULATAN ALLAH VS KESOMBONGAN MANUSIA
Bacaan Sabda : Daniel 4:1-37
Berkatalah raja: ”Bukankah itu Babel yang besar itu, yang dengan kekuatan kuasaku dan untuk kemuliaan kebesaranku telah kubangun menjadi kota kerajaan?” Raja belum habis bicara, ketika suatu suara terdengar dari langit: ”Kepadamu dinyatakan, ya raja Nebukadnezar, bahwa kerajaan telah beralih dari padamu” (Daniel 4:30-31)
Allah akan selalu berdaulat selama-lamanya. Tidak ada sesuatu pun yang tidak bisa dilakukan-Nya. Allah mahatahu tidak ada satu pun yang tidak diketahuinya, Allah Mahahadir tidak ada satu tempat pun dimana Dia tidak hadir. Allah itu Mahamerdeka tidak ada seorang pun yang mampu mengkotakkan dan mengintervensi-Nya, dan Dia yang Mahakudus dan berdaulat itu tak terbatas dan sama sekali bebas dari dosa. Sesungguhnya tak seorang pun mampu memberontak melawan Dia.
Nebukadnezar adalah seorang penguasa yang sudah menyaksikan kuasa Tuhan melalui nabi Daniel. Tetapi kekuasaanya membuatnya menjadi seorang yang sangat sombong sehingga memposisikan dirinya seakan-akan sejajar dengan Allah. Keberhasilannya membangun Babilon membuatnya besar kepala sehingga mengira dirinya bisa mengatur segala sesuatu sesuai dengan kehendaknya. Betul juga kata Ahok (Mantan Gubernur DKI Jakarta) bahwa untuk mengenal seseorang secara tepat berikan dia kekuasaan. Bila diberi kekuasaan biasanya aslinya akan muncul. Bisa terjadi integritasnya hilang karena sebelumnya hanya pencitraan belaka.
Nebukadnezar sempat merendahkan diri dihadapan Allah. Tetapi setelah kekuasaanya makin besar dia mulai sombong dan memberontak kepada Allah. Allah pun segera merendahkan hidup dan martabatnya, sehingga berperilaku sebagai binatang yang menanjutkan kehidupannya dengan memakan rumput. Setelah tujuh masa Nebukadnezar bertobat dan mengaku: “Diriku dan semua manusia dianggap remeh, Ia berbuat menurut kehendak-Nya, terhadap bala tentara langit dan penduduk bumi dan tidak seorang pun yang dapat menolak tangan-Nya”. Kemudian dia berkata pula: “Aku memuji yang Mahatinggi dan membesarkan dan memuliakan yang hidup kekal itu, karena kekuasaan-Nya turun temurun”.
Kisah Nebukadnezar dan Babilon adalah fakta sejarah dunia. Jadi Allah yang Mahakuasa dan berdaulat itu berkarya di dalam dan melalui sejarah. Allah sangat mengharapkan manusia tetap tunduk kepada-Nya. Jika terus menerus memberontak maka Allah bertindak menentang dan menghukumnya dengan cara-Nya yang sudah menyejarah. MT
Manusia adalah ciptaan yang lemah, jadi tak ada alasan untuk sombong di hadapan Allah.