Minggu 02 Februari 2025
ALLAH BERDAULAT MENGATUR
Bacaan Sabda : Mazmur 24:1-10
“Mazmur Daud. Tuhanlah yang empunya bumi serta segala isinya, dan dunia serta yang diam di dalamnya. Sebab Dialah yang mendasarkannya di atas lautan dan menegakkannya di atas sungai-sungai. ”Siapakah Dia itu Raja Kemuliaan?” ”Tuhan semesta alam,Dialah Raja Kemuliaan!” (Mazmur 24:1-2; 10)
Allah berdaulat berarti Dia melaksanakan hak-Nya mengatur melakukan apa yang disukai-Nya. Allah berhak melakukan apa saja untuk milik-Nya. Tetapi sudah pasti semua dilakukan untuk kebaikan milik-Nya. Saudara bisa saja memberi penilaian tidak suka kepada milik saya tetapi saudara tidak berhak membuang atau menggantikannya. Saudara bisa saja tidak suka melihat tata letak segala perabotan yang ada di rumah saya tetapi saudara tidak berhak sama sekali mengubah dan mengaturnya sesuai selesa saudara. Kita tak berhak mengatur milik orang lain tetapi berhak penuh mengatur milik kita sendiri. Allah berhak mengatur dunia dan segala sesuatu yang berhubungan dengan dunia karena dunia adalah milik-Nya. Aku adalah milik Allah jadi Allah berhak mengatur diriku.
Dalam Ayub 23:13, Ayub mengatakan bahwa apa yang menjadi kerinduan Allah itulah yang dilakukan-Nya. Hal itu merupakan pengakuan Ayub bahwa dia tidak dapat mengatur Allah tetapi Allah lah yang mengaturnya. Jadi karena Ayub adalah milik Allah maka Allah berhak melakukan segala sesuatu yang berhubungan dengan dirinya. Dalam Yesaya 45:7, Allah bersabda bahwa Dialah yang menjadikan terang dan menciptakan gelap, yang menjadikan nasib mujur dan menciptakan nasib malang, Aku lah Tuhan yang membuat semuanya ini. Mungkin kita bertanya “Mengapa Allah menciptakan secara kontradiktif yang satu dengan yang lainnya?” Kita tidak perlu mencoba mencari tahu karena Allah yang mengatur ciptaan-Nya dan milik-Nya mengetahui bahwa semuanya itu dibutuhkan semua milik-Nya untuk kebaikan mereka.
Biasanya ada saja orang yang dalam segala hal mengatur dirinya sendiri terlepas dari pengaturan Allah. Bila itu yang terjadi dia sedang menyangkal kedaulatan Allah dan juga kepemilikan Allah atas dirinya. Ketika rasul Paulus mengatakan: “Ada pun hidupku ini bukannya aku lagi melainkan Kristus yang hidup di dalam aku”. Rasul Paulus sedang melepaskan pemilikannya atas dirinya dan menyerahkan hidup sepenuhnya menjadi milik Allah. Hal itu berarti rasul Paulus menyerahkan hidupnya diatur oleh Allah. Dia tahu pengaturan Allah pasti lebih baik. MT
Hidup adalah milik Allah, jadi Dia berhak mengaturnya.