Jumat 31 Januari 2025
MENELADANI ALLAH YANG KUDUS
Bacaan Sabda : 1 Petrus 1:1-25
“Hiduplah sebagai anak-anak yang taat dan jangan turuti hawa nafsu yang menguasai kamu pada waktu kebodohanmu, tetapi hendaklah kamu menjadi kudus di dalam seluruh hidupmu sama seperti Dia yang kudus, yang telah memanggil kamu, sebab ada tertulis: Kuduslah kamu, sebab Aku kudus.” (1 Petrus 1:14-16)
Mengenal Allah yang kudus bukan hanya untuk mengenal tetapi supaya umat-Nya terpanggil untuk mencerminkan kekudusan-Nya, Allah sendiri memerintahkan umat-Nya “Kuduslah kamu sebab Aku kudus”. Kekudusan Allah menuntut agar kekudusan merupakan salah satu nilai kekekalan yang penting menjadi tujuan umat-Nya. Tentu saja umat-Nya tak akan pernah mampu mencapai sasaran untuk hidup sekudus Allah. Ada tiga hal yang perlu kita pahami tentang konsep kudus untuk umat Tuhan :
- Pertama adalah “Dikuduskan” yang berarti dipisahkan dari intervensi dunia dan dosa. Dikeluarkan dari kegelapan dunia untuk memasuki terang Allah yang ajaib. Dapat juga diartikan diasingkan atau dipisahkan untuk menjadi milik Allah. Dalam hal ini kudus dan dikuduskan sebagai pemberian Allah yang perlu disyukuri untuk tetap menjadi milik Allah. Disyukuri bukan hanya melalui ucapan indah melainkan juga melalui perbuatan yang baik dalam pengertian menyesuaikan hidup bersesuaian dengan kehendak-Nya.
- Kedua adalah menjauhkan diri dari kehidupan dosa. semua orang yang menyebut nama Tuhan hendaklah meninggalkan kejahatan (2 Timotius 2:19). Dalam hal ini kekudusan umat Tuhan bukanlah hidup tanpa dosa melainkan semakin jauh dari kehidupan berdosa. Menurut Ibrani 12:10, Allah sangat mendambakan kekudusan umat-Nya. Dia menghajar umat-Nya supaya beroleh bagian dalam kekudusan-Nya. Meninggalkan dosa digantikan dengan sikap mengejar kekudusan. Dalam kenyataan umat yang mengejar kekudusan itu terkadang jatuh juga dalam dosa. Bila hal itu terjadi cepat-cepat bangkit supaya jangan lagi hidup dalam dosa. Bila jatuh dalam dosa selalu ada kesempatan bangkit lagi dan tersedia pengampunan untuk membalikkan lagi memasuki jalur yang benar mengejar kekudusan.
- Ketiga hiduplah sebagai anak-anak yang taat. Taat kepada Firman berarti menjadikan firman Tuhan sebagai patokan untuk bersikap. Hal itu berarti semua umat yang taat bernilai rohani yang tinggi dan hidup menyenangkan hati Tuhan. Bila suatu saat saudara merasakan hidup jauh dari sikap taat kepada Allah saatnya untuk segera datang kepada-Nya dan perbaharui lagi ketaatanmu kepada Allah. Segera berkomitment untuk tetap menjadikan anak Tuhan yang taat. MT
Mengenal Allah yang kudus berarti ambil bagian dalam kekudusan-Nya.