Kamis 30 Januari 2025
KEKUDUSAN ALLAH DAN SYARAT MENGHAMPIRINYA
Bacaan Sabda : Ibrani 9:1-28
“Dan juga kemah dan semua alat untuk ibadah dipercikinya secara demikian dengan darah. Dan hampir segala sesuatu disucikan menurut hukum Taurat dengan darah, dan tanpa penumpahan darah tidak ada pengampunan.” (Ibrani 9:21-22)
Karena Allah itu Mahakudus, maka ada syarat yang diterapkan oleh Allah sendiri untuk mendekati-Nya. Kitab Ibrani cukup panjang dan jelas menerangkan syarat-syarat bagi manusia berdosa untuk mendekati Allah yang Mahakudus. Penulis Ibrani menulis secara lengkap syarat-syarat mendekati Allah yang Mahakudus dalam Perjanjian Lama. Dapat juga diartikan cara lama mendekati Allah dan cara baru untuk mendekati Allah. Walaupun ada perbedaan tetapi konsepnya ada juga kesamaan. Kesamaan konsep fundamentalnya adalah cara yang ada penumpahan darahnya. Mengapa harus demikian? Tentu tak ada seorangpun yang mampu menjelaskannya lagi pula tidak perlu. Cara itu adalah cara yang ditentukan Allah berdasarkan kedaulatan-Nya.
Dalam Perjanjian Lama ada konsep pergantian dan konsep pengorbanan. Mengapa Allah memilih cara demikian? Bukankah Allah berkuasa menentukan cara yang lebih indah dan lebih mengesankan agar semua manusia tertarik untuk mentaatinya? Itulah cara Allah yang tak perlu lagi diganggu gugat dan yang ditetapkan berdasarkan kedaulatan-Nya tetapi tidak bertentangan dengan atributnya. Syaratnya sama-sama ada pengorbanan dan sama-sama ada korban pengganti dan sama-sama ada penumpahan darah.
Dalam Perjanjian Lama atau cara lama ada penumpahan darah korban pengganti. Darah korban pengganti yang darahnya ditumpahkan adalah berupa binatang anak domba tak bercacat sebagai lambang pengampunan dosa umat yang dilaksanakan sekali setahun. Pelaksanaannya dipimpin oleh seorang imam dalam suatu ritual keagamaan yang bertujuan memulihkan hubungan Allah yang Mahakudus dengan manusia yang berdosa.
Sedangkan cara dalam Perjanjian Baru atau cara yang baru adalah Allah Anak Yesus Kristus yang adalah Allah yang menjadi manusia mengorbankan diri-Nya sebagai korban pengganti disalibkan, darah-Nya tertumpah untuk mengampuni dan menyelamatkan manusia berdosa. Dia terhukum menggantikan manusia berdosa. Dia layak menggantikan manusia berdosa karena Dia adalah manusia tanpa dosa dan anak Allah yang kudus. Dia berkorban sekali untuk selama-lamanya. Dia berkorban bukanlah merupakan ritual agamawi melainkan fakta pulihnya hubungan Allah yang Mahakudus dengan manusia yang berdosa. Sebab itu Dia penuh kasih mengatakan terimalah diri-Ku dan dekatilah diri-Ku dengan syarat yang Kubuat sesuai dengan firman-Ku. MT
Cara baru dan abadi menghampiri Allah sesuai dengan FirmanNya fokusnya adalah Kristus Yesus.