Senin 27 Januari 2025
MENGALAMI PERLINDUNGAN ALLAH
Bacaan Sabda : Daniel 3:1-30
“Lalu Sadrakh, Mesakh dan Abednego menjawab raja Nebukadnezar: ”Tidak ada gunanya kami memberi jawab kepada tuanku dalam hal ini. Jika Allah kami yang kami puja sanggup melepaskan kami, maka Ia akan melepaskan kami dari perapian yang menyala-nyala itu, dan dari dalam tanganmu, ya raja; tetapi seandainya tidak, hendaklah tuanku mengetahui, ya raja, bahwa kami tidak akan memuja dewa tuanku, dan tidak akan menyembah patung emas yang tuanku dirikan itu.” (Daniel 3:16-18)
Sadrakh, Mesakh, Abednego mengetahui bahwa Nebukadnezar bisa membuat kehidupan mereka menderita tetapi juga mempercayai bahwa Allah yang mereka sembah mampu memberi perlindungan kalau Allah mau, tetapi kalau Allah kami tidak mau maka kami akan tetap setia kepada Allah dan tak akan pernah sudi menyembah dewa dan patung tuan raja Nebukadnezar. Jawaban mereka sangat berani terhadap raja Nebukadnezar. Dengan tegas berkata langsung kepada Nebukadnezar yang mengancam mereka secara langsung “Oh , Nebukadnezar tidak ada gunanya kami memberi jawab kepada tuanku dalam hal ini”. Mereka tak mau membuang-buang waktu memperdebatkan kesalahan Nebukadnezar karena bagi mereka lebih baik fokus kepada fakta kedaulatan Tuhan yang berdaulat memberi keputusan terbaik untuk umat-Nya. Mereka yakin bila Musa berkuasa menyeberang air samudra yang ganas, Allah pun berkuasa memadamkan dapur api Nebukadnezar dengan setetes air. Bagi umat yang mengenal Allah dengan benar dan baik selalu meyakini perlindungan Allah tetapi juga mengakui dan tunduk kepada kedaulatan Allah.
Belajar dari pengalaman Sadrakh, Mesakh dan Abednego dapatkan kita belajar tiga fakta hidup dalam perlindungan Allah :
- Pertama adalah keberanian. Keberanian dalam menghadapi fakta kejahatan politik dan kekuasaan. Nebukadnezar adalah seorang penguasa yang dituhankan dan menganggap dirinya adalah Tuhan. Tetapi bagi umat dalam perlindungan Allah kuasa itu dapat terkendali, jadi umat Tuhan tak akan menakutinya, karena takut kepada Allah melenyapkan takut akan kuasa dunia.
- Kedua adalah kerendahan hati. Semua umat yang mengenal Allah pasti mengenal diri dan siapa percaya Allah pasti juga percaya diri. Bersamaan dengan mengenal diri dan percaya diri mengalirlah kerendahan hati yang sejati. Semua umat yang selalu mengadakan pendekatan Firman dalam menjalani kehidupan akan terbentuk mempunyai kerendahan hati yang sejati.
- Ketiga adalah hidup dalam keamanan. Dalam Mazmur 46:2-4, pemazmur mewakili umat Tuhan menyatakan bahwa Allah bagi umat-Nya adalah tempat perlindungan dan kekuatan, bila tempat kita berpijak bergoyang tak ada lagi pegangan kita agar tetap aman. Sebab itu Allah akan memegang kita asal tetap membuka hati untuk aman dan mengulurkan tangan untuk dipegang. Itu percaya perlindungan Allah tetapi mereka hidup bukan untuk perlindungan tetapi untuk Allah. MT
Orang percaya Allah pasti percaya diri, orang yang mengenal Allah pasti mengenal diri.