Minggu 26 Januari 2025
UMAT DALAM PEMELIHARAAN ALLAH (2)
Bacaan Sabda : Mazmur 23:1-6
“Engkau menyediakan hidangan bagiku, di hadapan lawanku; Engkau mengurapi kepalaku dengan minyak; pialaku penuh melimpah. Kebajikan dan kemurahan belaka akan mengikuti aku, seumur hidupku; dan aku akan diam dalam rumah TUHAN sepanjang masa.” (Mazmur 23:5-6)
Raja Daud tentu tidak sembarangan mengatakan bahwa Allah adalah gembalanya. Kita mengenal Daud adalah seorang raja Israel yang terkenal karena berhasil mempersatukan Israel dan menjadikannya bangsa yang besar. Jarang orang beriman menelusuri kehidupan raja Daud secara terstruktur dan utuh. Biasanya adalah mengutip kehidupan sepotong-sepotong karena memilih bagian-bagian yang menarik dalam kehidupannya. Raja Daud melihat perjalanan imannya secara utuh dari masa muda hingga masa tuanya. Dari seorang gembala hingga menjadi seorang raja, dari seorang tak dikenal menjadi seorang terkenal. Dalam evaluasi perjalanan hidupnya dia menyimpulkan bahwa Allah adalah gembalanya, dengan demikian dia memposisikan dirinya sebagai domba dalam pemeliharaan dan tuntunan sang gembala ajaib yaitu Allah.
Keyakinan raja Daud ini membuat dirinya tidak pernah dikuasai oleh ketakutan. Pemeliharaan Allah itu sempurna karena Dia sempurna adanya. Dia memelihara dengan cara menyediakan dan mencukupkan kebutuhan seperti halnya dialami Daud saat masa kecil dan mudanya sebagai seorang gembala. Dalam ayat 5 Pemazmur menyatakan “Engkau menyediakan hidangan bagiku, dihadapan lawanku: Engkau mengurapi kepalaku dengan minyak; pialaku penuh melimpah?”. Daud adalah seorang gembala yang selalu menyediakan makanan khusus untuk domba tersesat yang kelaparan dan domba yang kelaparan karena lemah. Artinya dia memberi perhatian khusus kepada dombanya yang bermasalah. Allah memelihara umat-Nya secara keseluruhan tetapi memberi perhatian khusus kepada umat-Nya yang dirundung kesulitan karena kondisi-kondisi tertentu.
Firman Tuhan Mazmur ini menjelaskan kalau Daud gembala untuk domba-domba-Nya maka Allah yang menjadi gembala bagi umat-Nya. Sebagai domba peliharaan-Nya maka umat-Nya hendaklah terus berada dan tinggal tetap dalam kehendak-Nya dan dalam jalan-jalan-Nya. Raja Daud bukanlah seorang yang hidup tanpa kesalahan tetapi dia selalu berhasil keluar dari kesalahan dan selalu siap menerima konsekuensi akibat kesalahan asalkan jangan terbuang dari hadirat Allah.
Dalam kenyataan yang dialami raja Daud bahwa dalam kondisi tersulit sekalipun tetap menikmati pemeliharaan Tuhan. Fokus Daud adalah berada dalam kehendak Tuhan, tetapi dia menikmati pemeliharaan Tuhan, perlindungan Tuhan dan perhatian khusus dari Tuhan. MT
Allah tetap memelihara umat-Nya kendatipun umat tak selalu merasakannya.