Kamis 23 Januari 2025
DIA SEMPURNA TAK TERKURANGI DAN TAK TERTAMBAHKAN
Bacaan Sabda : Kisah Para Rasul 17:1-25
“Sebab ketika aku berjalan-jalan di kotamu dan melihat-lihat barang-barang pujaanmu, aku menjumpai juga sebuah mezbah dengan tulisan: Kepada Allah yang tidak dikenal. Apa yang kamu sembah tanpa mengenalnya, itulah yang kuberitakan kepada kamu. Allah yang telah menjadikan bumi dan segala isinya, Ia, yang adalah Tuhan atas langit dan bumi, tidak diam dalam kuil-kuil buatan tangan manusia, dan juga tidak dilayani oleh tangan manusia, seolah-olah Ia kekurangan apa-apa, karena Dialah yang memberikan hidup…” (Kisah Para Rasul 17:23-25)
Kotbah rasul Paulus kepada orang Yunani dilatarbelakangi tulisan di kuil-kuil Yunani : “Kepada Allah yang tak dikenal”. Kita mengetahui bahwa orang-orang Yunani sangat gemar berfilsafat sehingga Yunani memproduksi filsuf-silsuf yang terkemuka. Melalui filsafat mereka mencoba mencari eksistensi Allah. Dalam hal ini sebenarnya mereka percaya adanya Allah, hanya saja mereka tidak mengenal-Nya. Pada umumnya manusia selalu berusaha mencari Allah dengan cara masing-masing karena percaya adanya Allah. Tetapi karena tak menemukan mereka pun menciptakan allahnya sendiri sesuai dengan wujud yang mereka yakini. Tetapi Allah yang kita kenal dalam Yesus Kristus adalah pencipta segala sesuatu Dia tidak dicipta oleh akal dan kreasi manusia, juga tak ditemukan melalui pemikiran dan filsafat manusia.
Allah tak membutuhkan apapun dari manusia supaya Dia tetap Allah. Dia tidak dipercaya, ditolak Dia tetap Allah, tidak akan mengurangi ke-Allahan-Nya. Dia dipuji, diagungkan, dipuja dan disembah tidak menambahkan ke-Allahan-Nya karena Dia adalah Allah yang sempurna. Tak terkurangi dan tak membutuhkan penambahan. Bila umat-Nya menyembah-Nya bukan untuk kepentinganan-Nya tetapi untuk kepentingan para penyembah yang membutuhkan dan mendamba hadirat-Nya atau kehadiran-Nya dalam hidup umat-Nya. Allah hadir di tengah dan dalam hidup umat-Nya bukanlah kebutuhan-Nya tetapi merupakan kehendak-Nya. Jadi bila Allah berkomunikasi dengan umat-Nya bukanlah kebutuhan-Nya tetapi karena kehendak-Nya. Jadi sesungguhnya melalui firman-Nya, Allah berkata “Aku ini Allah pencipta, kamu manusia ciptaan, jadi Akulah yang memerintah, menguasai engkau jangan sebaliknya”.
Allah nyatakan hal di atas karena Dia sempurna dan segala sesuatu mengenai Dia benar tanpa kesalahan. Jadi umat-Nya diharapkan hidup sesuai dengan kehendak-Nya yang sempurna. Rasul Paulus sudah memulai sikap benar memperkenalkan Allah yang hidup dan sempurna itu kepada orang Athena yang jujur menyatakan mereka percaya akan adanya Allah tetapi belum mengenal-Nya. Kejujuran mereka itu adalah sesuatu yang berharga karena membuka pintu untuk memasuki suatu area yang berkualitas dalam menjalani kehidupan. Rasul Paulus pun memberitakan Yesus yang adalah Allah yang terbuka untuk dikenal. Kita semua sebaiknya jujur akan kondisi kita apakah sudah mengenal Allah. Saya yakin kita sudah mengenal, tetapi teruslah belajar semakin mengenal. MT
Allah itu sempurna ditolak dan dihujat tak mengurangi ke-Allahan-Nya, dipuja pun tak menambahkan-Nya. Disembah bukan kebutuhan-Nya tetapi kehendak-Nya.