Sabtu 04 Januari 2025
MASA DEPAN BAGI ORANG TULUS
Bacaan Sabda : Mazmur 37:1-40
Sabda Renungan : “Perhatikanlah orang yang tulus dan lihatlah kepada orang yang jujur, sebab pada orang yang suka damai akan ada masa depan, Perhatikanlah orang yang tulus dan lihatlah kepada orang yang jujur, sebab pada orang yang suka damai akan ada masa depan” (Mazmur 37:37-38)
Mazmur pasal 37 ini bukanlah doa yang didasari oleh kemarahan kepada orang fasik yang kelihatannya lebih berhasil, lebih sejahtera kehidupannya dari orang-orang benar. Pertanyaan orang benar berkenan kepada Tuhan sedangkan orang fasik ditentang oleh Tuhan adalah pernyataan firman yang berlaku abadi. Satu pasal yang dilantunkan Daud melalui mazmurnya ini adalah merupakan petunjuk mengenai kehidupan dalam perjalanan hidup umat beriman untuk tetap melangkah dengan hidup benar di hadapan Allah. Secara khusus adalah sikap orang percaya terhadap orang fasik yang kehidupan mereka lebih mudah dan lebih berhasil.
Firman Tuhan tetap menganjurkan agar tetap setia hidup dalam kebenaran untuk mengalami kehadiran Allah dalam kehidupan. Tetap hidup dalam sukacita, hidup benar dan tetap dalam kondisi hidup menantikan Tuhan dan pertolongannya. Kemudian Tuhan juga memberi petunjuk, pada akhirnya atau di ujung perjalanan hidup Allah akan menyatakan keberpihakan-Nya kepada mereka yang dalam berbagai kesukaran hidup dan cobaan tetap berpihak kepada Allah.
Pemazmur secara tegas menyatakan tentang fakta tersedianya masa depan cerah bagi umat setia dan bersandar kepada nya. Pada ayat-ayat akhir pasal 37 ini pemazmur memberi penjelasan bahwa orang-orang benar itu adalah orang yang tulus dan jujur sedangkan orang fasik adalah orang-orang durhaka. Orang-orang tulus dan jujur adalah orang yang suka damai dan selalu menghindari terjadinya pertikaian. Tidak heran bila hubungan dengan sesama selalu harmonis. Biasanya mereka lebih rela difitnah daripada memfitnah dan lebih rela disalahkan daripada menyalahkan. Secara tegas firman Tuhan menyatakan bahwa bagi orang yang tulus ada masa depan. Ini mungkin mengalami hal-hal yang menyulitkan dirinya tetapi kelak akan menuai kebaikan dari pergumulan hidupnya yang terus memperjuangkan kejujuran dan hidup benar di hadapan Allah. Berbeda dengan orang fasik atau orang durhaka.
Buat sementara mereka kelihatan lebih beruntung tetapi pada saat yang tidak terlalu jauh ke depan mereka akan dibinasakan bersama dengan masa depan mereka. Jadi sangat jelas firman Tuhan menganjurkan agar kehidupan kita lebih berorientasi ke masa depan agar lebih jujur dan tulus menjalani kehidupan dan menghadapi kesulitan. Allah menjanjikan penyertaan-Nya kini dan di sini agar kita bersama Dia kelak di sana surga mulia. MT
Ketulusan adalah hidup menatap masa depan cerah kendati kini kesulitan nyata menerpa.