Jumat 03 Januari 2025
CERDIK DAN TULUS
Bacaan Sabda : Matius 10:1-42
Sabda Renungan : “Lihat, Aku mengutus kamu seperti domba ke tengah-tengah serigala, sebab itu hendaklah kamu cerdik seperti ular dan tulus seperti merpati. Tetapi waspadalah terhadap semua orang; karena ada yang akan menyerahkan kamu kepada majelis agama dan mereka akan menyesah kamu di rumah ibadatnya.” (Matius 10:16-17)
Cerdik dan tulus adalah dua sikap atau sifat yang tak terpisahkan. Orang yang cerdik adalah orang yang mempunyai kecerdasan khusus untuk mencapai sesuatu dan untuk menyikapi sesuatu yang merugikan atau membahayakan dirinya. Dapat juga dikatakan pandai berkelit dan pandai mensiasati. Matius 10 adalah merupakan pasal yang menjelaskan Yesus memanggil dan mengutus murid-murid-Nya. Yesus mengatakan bahwa murid-murid yang diutusNnya haruslah cerdik seperti ular dan tulus seperti merpati. Sangat menarik untuk diamati tentang perintah agar cerdik seperti ular. Memang diawali dengan fakta beratnya ancaman keselamatan nyawa yang mereka hadapi yaitu seperti domba di tengah-tengah serigala.
Jadi betul juga haruslah pandai manusia sati dan juga perlu punya kemampuan berkelit kurang enak didengar bukan? Namanya juga cerdik seperti ular. Ada satu hal positif mengenai kecerdasan ular ketika dia betul-betul berada dalam bahaya kematian oleh serangan musuhnya. Biasanya si ular akan berpura-pura mati tetapi sebenarnya dia sedang mengumpulkan kekuatan untuk segera menyerang. Satu lagi adalah bila dia betul-betul sudah tak berdaya dia akan tetap menggerakkan ekornya agar bisa bertahan untuk hidup.
Dalam bahasa Alkitab cerdik seperti ular adalah rela mengalah dan tak berhenti bergerak atau berusaha. Tetapi cerdik seperti ular harus disertai dengan sikap tulus seperti merpati. Tulus adalah sikap atau sifat yang benar mulia terpuji atau boleh juga diartikan sebagai nilai kekristenan yang perlu dimiliki. Terus dihubungkan dengan kejujuran kesetiaan. Ada banyak nilai hidup yang baik sesuai dengan buah-buah yang ditulis dalam Galatia 5:22-23. Saya kurang mengerti bahwa dalam buah-buah roh itu tidak mendaftarkan ketulusan. Padahal semua buah-buah roh itu sangat mungkin dilakukan dan dimiliki tanpa ketulusan.
Kita sama-sama tahu arti istilah hidup berintegritas yang sangat mudah. Diartikan dengan satu kata yaitu orang yang mempunyai ketulusan dan kejujuran. Jadi segala sesuatu sifat-sifat dan karakter yang baik dan benar tanpa ketulusan akan menjadi hal yang buruk karena kehilangan makna sejatinya. Jadi cerdik saja tidak cukup cerdas saja tidak cukup baik saja tidak cukup haruslah selalu disertai dengan ketulusan. Tanpa ketulusan semua hal-hal baik benar dan tepat menjadi sia-sia. MT
Cerdik saja tidak cukup, haruslah disertai dengan ketulusan.