Rabu 01 Januari 2025
JIKA TUHAN MENGHENDAKI
Bacaan Sabda : Yakobus 4:1-17
Sabda Renungan : “Jadi sekarang, hai kamu yang berkata: ”Hari ini atau besok kami berangkat ke kota anu, dan di sana kami akan tinggal setahun dan berdagang serta mendapat untung”, sedang kamu tidak tahu apa yang akan terjadi besok. Apakah arti hidupmu? Hidupmu itu sama seperti uap yang sebentar saja kelihatan lalu lenyap. Sebenarnya kamu harus berkata: ”Jika Tuhan menghendakinya, kami akan hidup dan berbuat ini dan itu.” (Yakobus 4:13-15)
Gagal merencanakan adalah merencanakan kegagalan. Kalimat bijak ini adalah merupakan pemberi motivasi agar segala kegiatan direncanakan dengan baik. Pada awal tahun biasanya saatnya untuk membuat rencana untuk satu tahun ke depan. Biasanya rencana terdiri dari hal-hal yang dilakukan untuk mencapai tujuan. Ketika membuat rencana untuk mencapai tujuan ke depan tentu banyak hal-hal yang harus dipertimbangkan. Bila orang percaya membuat rencana harus selalu mempertimbangkan Allah dan kehendak-Nya. Artinya berbagai perbuatan-perbuatan dan tujuan haruslah sesuai dengan firman Tuhan.
Jadi kalimat “Jika Tuhan menghendaki” haruslah mendasari berbagai rencana yang dibuat sebagai pengarah aktivitas-aktivitas yang hendak kita lakukan ke depan. Hal itu penting karena keberhasilan dan kebahagiaan yang sejati dan pencapaian yang bermanfaat dan bermakna abadi tergantung kepada kehendak Allah. Jadi kutandaskan sekali lagi bahwa prinsip hidup harus kita anut dalam hal merencanakan adalah “Jika Tuhan menghendaki, aku akan berbuat dan mencapai tujuan”.
Dalam mendoakan segala rencana dan kegiatan ke depan pun kita harus berserah kepada kehendak Tuhan. Ada yang beranggapan berserah kepada kehendak Tuhan membuat seseorang pasif dan kehilangan kreatifitas. Suatu anggapan yang sangat keliru. Keliru karena berserah kehendak Tuhan membuat seseorang mempunyai aktivitas dan kreativitas dua kali lipat yaitu berusaha dan berdoa atau bisa juga berusaha sambil berdoa. Bukan itu saja tetapi belajar yang mencari kehendak Tuhan melalui mendengar membaca dan mempelajari Firman Tuhan sehingga kehidupan dengan Tuhan terus terjaga dan terbangun.
Berbeda jauh dengan orang yang tidak mempertimbangkan firman Tuhan seperti orang kaya yang tertulis dalam Lukas 12:16-21. Orang kaya itu berkata kepada dirinya sekaligus memutuskan: “Inilah yang akan aku perbuat, aku akan merombak lumbung-lumbungku dan aku akan mendirikan yang lebih besar... kemudian berkata pada jiwaku padamu banyak harta bersenang-senanglah”. Tetapi Tuhan berkata kepadanya, ”Hai orang bodoh bila malam ini kau mati, bagaimanakah tentang dirimu dan hartamu?”. Tentu dia tak akan mampu menjawab, karena dia hanya tahu tentang kehendaknya yang tidak memadai untuk menjalani kehidupan secara benar. Bagi orang percaya dengan menjalani kehidupan dengan mempertimbangkan kehendak Tuhan tak mengatakan orang bodoh tetapi orang yang bijaksana dan setia. MT
Penemuan terbesar adalah mengetahui kehendak Tuhan. Perolehan terbesar adalah melakukan kehendak Tuhan.