Jumat 27 Desember 2024
EDISI NATAL – NATAL DAN KEDAULATAN ALLAH
Sabda Renungan : “Mazmur Daud. TUHANlah yang empunya bumi serta segala isinya, dan dunia serta yang diam di dalamnya. Sebab Dialah yang mendasarkannya di atas lautan dan menegakkannya di atas sungai-sungai.” (Mazmur 24:1-2)
Ada banyak orang bertanya setiap natal tiba. Pertanyaannya adalah mengapa Allah menjadi manusia? Apa untungnya bagi Allah dan apa faedahnya bagi manusia? Pertanyaan yang sulit dijawab. Kalaupun ada yang mencoba menjawab sudah pasti kurang bahkan tidak memuaskan. Mengapa demikian? Sudah pasti bahwa hanyalah Allah yang dapat menjawabnya dengan sempurna. Jawaban Allah yang dapat kita pelajari adalah melalui Firman-Nya. Firman Allah dari Kejadian sampai Wahyu menyatakan sebagai pencipta alam semesta dengan semua isinya Dia berdaulat penuh atas segala sesuatu. Kedaulatan-Nya membuat Allah tak dapat diatur oleh siapapun untuk membuat peraturan, membuat keputusan atas semua ciptaan-Nya dan menguasai mutlak segala kejadian dan peristiwa kehidupan manusia.
Jadi untuk menjawab pertanyaan mengapa Allah menjadi manusia? Allah berdaulat untuk membuat peraturan kehidupan manusia. Allah menjadi manusia adalah merupakan tindakan untuk kepentingan manusia. Aturan yang dibuat Allah berdasarkan kedaulatan-Nya untuk menyelamatkan manusia berdosa adalah Dia menjadi manusia. Keputusan ini sangat berdasar dan penting agar Dia dapat berkomunikasi dengan manusia. Karena menjadi manusia Dia mengajar, menolong dan menyelamatkan manusia.
Kemudian kedaulatan Allah merupakan alasan dia berkuasa penuh memutuskan yang baik, benar dan tepat untuk menyelamatkan manusia. Allah menjadi manusia untuk menyelamatkan manusia adalah keputusan Allah. Pusat utama seluruh Alkitab adalah tentang kedatangan Yesus ke dunia untuk menyelamatkan manusia dari hukuman dosa. Sumber Alkitab adalah Allah dan semua keputusan Alkitabiah diputuskan berdasarkan kedaulatan Allah.
Selanjutnya kedaulatan Allah menentukan bahwa Dia bebas melakukan apa saja sesuai dengan kehendak-Nya. Allah menjadi manusia untuk menyelamatkan manusia adalah kehendak Allah. Tentu saja kehendak Allah selalu benar dan tepat jadi tak perlu kita membuat berbagai analisa mengenai Allah menjadi manusia. Allah yang mengatur Allah pula yang memutuskan sesuai dengan kehendak-Nya yang sempurna kebenaran-Nya.
Mencoba menganalisa dan membuat teori tidaklah salah sebagai upaya manusiawi untuk menggali dan berupaya mengetahui kebenaran tetapi sudah pasti tidak sempurna. Untuk itu sebaiknya kita membiarkan Allah untuk merencanakan, melaksanakan karena sudah pasti tepat dan benar. Dari pihak kita sebagai ciptaan-Nya percaya dan berserah sepenuhnya kepada-Nya. MT