Kamis 26 Desember 2024
EDISI NATAL – NATAL DAN PENYEMBAHAN
Sabda Renungan : “Maka masuklah mereka ke dalam rumah itu dan melihat Anak itu bersama Maria, ibu-Nya, lalu sujud menyembah Dia. Mereka pun membuka tempat harta bendanya dan mempersembahkan persembahan kepada-Nya, yaitu emas, kemenyan dan mur.” (Matius 2:11)
Hal-hal yang berhubungan dengan natal biasanya adalah lagu-lagu natal yang sangat merdu dan pernak-pernik natal yang sangat indah penuh warna-warni khas yang sangat bercahaya. Bila ditambah lagi tentu tak ketinggalan suasana pesta penuh sukacita dan meriah, namun terkadang justru memasuki suasana sendu, hening dan mellow, karena memasuki suasana kasih yang dalam menanggapi kasih Allah yang terbukti melalui kelahiran Yesus dalam sebuah kandang domba dan diletakkan di atas palungan. Walaupun dalam lagu natal ada ajakan menyembah Yesus seperti reffrain lagu “Hai Mari berhimpun” tetapi sepertinya sangat bernuansa lagu biasa tak sampai kepada penyembahan yang lebih mendalam.
Berbeda dengan 3 orang bijaksana dari Timur yang datang hanya untuk menyembah Yesus. Untuk bertemu dengan bayi Yesus mereka menempuh perjalanan yang sangat jauh. Mereka sungguh-sungguh mau menyembah bayi yang baru lahir yang mereka tahu adalah raja yang baru lahir yang mempunyai keistimewaan sehingga bintang istimewa pun memberitahukan kelahirannya. Menurut mereka raja yang baru lahir itu adalah seorang yang layak untuk disembah. Secara tidak langsung mereka mengakui bahwa Dia adalah Tuhan. Boleh dibilang dari kesungguhan mereka untuk datang menyembah karena mereka mengetahui Dia yang mereka sembah adalah satu-satunya Allah yang benar. Tidaklah heran kalau mereka membayar harga dengan rela menempuh perjalanan jauh yang ditempuh kira-kira 1 tahun untuk menemukan Yesus.
Berdasarkan sikap para orang bijaksana ini perlukah kita memperbaiki semangat natal yang kita rayakan setiap bulan Desember. Jangan bernatal tanpa semangat penyembahan. Umat beriman di Yerusalem tidak tertarik lagi untuk menyembah Allah dan saat Yesus lahir mereka tidak tahu sama sekali, justru orang bijak dari jauh yang tahu dan siap membayar harga untuk menyembah Yesus.
Natal berbicara dengan siapakah kau membangun hubungan selama bulan natal, bukan kemana kau pergi dan apa yang kau buat selama bulan natal. Kalaupun kita harus menjawab Kemanakah kau pergi selama bulan natal, hendaklah jawabannya ke hadirat Allah. Artinya natal justru membawa kita sujud di hadapan Allah untuk menyembah lebih dalam lagi. Natal memberi pesan khusus kepada semua pengikut Kristus, bahwa penyembahan hendaklah semakin diperdalam hingga menyatu dengan kehidupan agar kita penuh bahagia berkata: “Ku tahu hidupku adalah penyembahan”. MT