Selasa 17 Desember 2024
EDISI NATAL – KELAHIRAN YESUS DAN KEBENARAN ALLAH
Sabda Renungan : “Hal itu terjadi supaya genaplah yang difirmankan Tuhan oleh nabi: ”Sesungguhnya, anak dara itu akan mengandung dan melahirkan seorang anak laki-laki, dan mereka akan menamakan Dia Imanuel” – yang berarti: Allah menyertai kita.” (Matius 1:22-23)
Kebenaran Allah adalah kesungguhan-Nya untuk menggenapi apa yang sudah dijanjikan-Nya dan melaksanakan segala sesuatu apa yang dikatakan-Nya. Para nabi sudah menubuatkan kelahiran Yesus ratusan bahkan ribuan tahun sebelum lahir. Jadi salah satu letak kebenarannya adalah karena sebelum terjadi sudah dikatakan dan sebelum digenapi sudah dijanjikan. Bila belum dinubuatkan dan belum dijanjikan tiba-tiba terjadi atau menjadi fakta nyata tentu hal itu menjadi kejadian biasa dan tak tersimpulkan menjadi suatu kebenaran.
Jadi kata kunci dalam penjelmaan Yesus menjadi manusia adalah tergenapi dan terlaksana. Tergenapinya janji Allah dan terlaksananya kata Allah. Mungkin pernyataan ini terkesan sombong dan sangat tidak toleransi. Perkataan yang saya maksud adalah kekristenan itu benar dan semua agama dan keyakinan yang bertentangan dengannya adalah salah. Tetapi kebenaran ini harus dinyatakan bila standar benar salah adalah alkitab.
Sama dengan fakta kelahiran Yesus adalah kebenaran Allah karena firman Allah sudah sejak purbakala mengungkapkan-Nya. Alasan bahwa kelahiran Yesus adalah kebenaran Allah karena sudah dinubuatkan dan kelahiran Yesus menjadi fakta. Perbuatan Itu menjelaskan kebenaran Allah yang sudah terencana dan bukan kejadian kebetulan. Nubuat nabi Mikha 700 tahun sebelum Yesus lahir menjelaskan secara khusus bahwa Yesus lahir di kota kecil Betlehem. Betapa jelas dan pasti dan sangat tidak mungkin hanya suatu kebetulan. Allah sengaja memilih desa yang sekecil mungkin agar tidak ada keraguan bahwa kelahiran Yesus adalah nubuat yang tergenapi. Setiap detail yang berhubungan dengan kelahiran Yesus menggarisbawahi kebenaran Allah.
Para penentang kebenaran penjelmaan Yesus tak mampu membantah kebenaran karena faktor nubuat ini. Untuk bisa membantah mereka berusaha mengandaikan sekiranya kelahiran Yesus tidak dinubuatkan. Kemudian lebih jauh mereka mengarang cerita bahwa nubuat itu ditulis setelah Yesus lahir. Namun mereka tak mampu membantah faktor sejarah sebab penulisan nubuat itu terdokumentasi secara pasti dan meyakinkan.
Para pembantah sesungguhnya tak mampu lagi membantah bahwa kelahiran Yesus adalah kebenaran. Upaya mereka hanyalah sebagai bentuk penolakan bukan pembuktian. Usaha mereka adalah usaha untuk melepaskan diri dari Allah. Karena sesungguhnya nubuatan sudah tergenapi jadi kesimpulan logikanya adalah bahwa Allah membuktikan kebenaran sejati melalui kelahiran Yesus di Betlehem. MT