Minggu 15 Desember 2024
EDISI NATAL – BETLEHEM KOTA KECIL
Sabda Renungan : “Tetapi engkau, hai Betlehem Efrata, hai yang terkecil di antara kaum-kaum Yehuda, dari padamu akan bangkit bagi-Ku seorang yang akan memerintah Israel, yang permulaannya sudah sejak purbakala, sejak dahulu kala.” (Mikha 5:1)
Para pendengar awal nubuat nabi Mikha pada kurang lebih 740 tahun sebelum Yesus lahir, tentu saja bertanya-tanya tentang nubuat sang nabi. Kota Betlehem merupakan kota kecil bahkan lebih tepatnya disebut desa kecil pada saat itu. Tetapi raja Daud adalah putra Betlehem sehingga Betlehem disebut kota Daud. Pemimpin Israel yang akan lahir di Betlehem mengacu kepada Yesus Kristus sang Mesias yang asal-usulnya sejak purbakala. Yang artinya adalah sejak kekal, namun Dia yang adalah Allah akan lahir sebagai manusia di Betlehem. Nabi menubuatkan kelahiran Yesus adalah di tempat yang spesifik. Allah tidak memberi kesempatan untuk menebak seperti di kerajaan Romawi Palestina. Hal itu adalah sikap Allah untuk memberi suatu kepastian.
Padahal pada abad pertama Betlehem itu sangat kecil bahkan sampai sekarang sudah lebih 2.000 tahun masih kota kecil. Allah menginginkan kelahiran Yesus itu di desa yang sekecil mungkin agar tidak ada keraguan jika nubuat itu telah digenapi. Firman Allah pasti tergenapi dan kelahiran Yesus tepat di Betlehem sesuai dengan nubuat nabi Mikha. Dari saat dinubuatkan sampai 700 tahun kemudian Betlehem masih tetap kota kecil. Yesus dilahirkan di Betlehem adalah bagian detail penjelmaan-Nya untuk menggaris bawahi kebenaran firman Allah kelahiran Yesus tidak meleset sedikitpun dari nubuatan para nabi hingga tempat kelahiran-Nya di kota kecil supaya betul-betul di tempat pasti tidak perlu ditebak-tebak.
Perlu kita pahami bahwa segala sesuatu tentang Yesus telah dinubuatkan para nabi ribuan hingga ratusan tahun sebelumnya. Hal itu berarti segala sesuatu tujuan kedatangan dan karya Yesus terprogram dengan sangat sempurna. Jadi tidak mungkin menjadi suatu kebetulan.
Manusia tidak mungkin mengetahui yang terjadi ratusan tahun ke depan kalau bukan Allah yang menyatakannya. Manusia berhasil menulis sejarah secara benar karena peristiwanya sudah terjadi. Manusia mampu membuktikan peristiwa yang silam secara benar karena sudah mempunyai pengetahuan yang terjelaskan oleh data yang sudah ada. Tetapi Allah menyatakan kebenaran tentang peristiwa-peristiwa yang akan datang secara tepat. Tentu ide ini tidak dapat diterima oleh orang-orang yang berpikir hanya secara duniawi saja. Tetapi saat membuat ribuan tahun tergenapi secara tepat mereka tak akan mampu membantah kebenaran. Jadi nubuat Yesus lahir di kota kecil Betlehem tergenapi secara tepat setelah 700 tahun. Apalagi alasan membantahnya. MT