Rabu 11 Desember 2024
EDISI NATAL – SEBUAH REKAAN SEKIRANYA YESUS LAHIR DI KELURAHAN KARANG ANYAR (Lukas 2:1-20)
Menjelang pilkada serentak di Indonesia pada bulan November 2024 Presiden NKRI Prabowo Subiyanto memerintahkan agar penduduk DKI Jakarta mendaftarkan diri sebagai pemilih calon gubernur periode 2024-2029. Inilah pilkada serentak pertama setelah ditetapkan pilkada serentak di Indonesia. Maka penduduk DKI Jakarta disensus dan ditetapkan oleh kelurahan masing-masing sebagai pemilih yang sah berdasarkan usia dan kependudukan sesuai dengan dokumen kartu tanda penduduk. Demikian juga Yusuf dan Maria menerima petugas dari kelurahan Senen untuk didaftarkan sebagai pemilih dalam kondisi Maria sedang hamil tua.
Ketika mereka tiba di kelurahan Karang Anyar sudah waktu tepatnya Maria untuk melahirkan. Karena semua rumah bersalin kehabisan kamar terpaksa Yesus dilahirkan di sebuah bedeng yang sudah tidak dipakai lagi oleh kuli bangunan yang sudah mendapat proyek baru di tempat lain. Di bedeng tua itupun Yesus lahir dibungkus dengan handuk yang sudah usang dan ditaruh dalam sebuah beko yang sudah rusak karena tidak ada tempat yang lebih layak menjadi tempatnya. Yesus dibungkus dengan handuk usang tetapi cukup bersih tanpa memakai pempers karena mereka tak punya uang untuk membelinya. Di dekat pasar senen ada para tukang ojek sedang menunggu penumpang.
Tiba-tiba datanglah seorang pendeta dan pendeta itu sangat berkarisma karena diurapi oleh Roh Kudus dan mencerminkan wibawa Kristus. Para tukang ojek yang sedang capek itu menjadi kagum dan menghormati pendeta tersebut. Lalu pendeta itu berkata kepada mereka. Tenang dan sabarlah, sebab sesungguhnya aku memberitakan kepadamu kesukaan besar untuk seluruh bangsa : Hari ini telah lahir bagimu juruselamat yaitu Kristus Tuhan di Karang Anyar. Dan inilah tandanya bagimu: kamu akan menjumpai seorang bayi di bungkus dengan handuk usang tanpa memakai pempers terbaring di atas beko tua.
Tiba-tiba datanglah para pengerja, pelayanan Tuhan dan para ketua bidang GBI Karang Anyar mendampingi Pak Pendeta bersama memuji Allah dengan lirik pujian: Kemuliaan bagi-Mu, di tempat Mahatinggi oh Yesusku Engkaulah raja damai… dst. Setelah mereka meninggalkan tempat, mereka pun kembali ke gereja untuk mengikuti ibadah Mezbah Doa. Sedangkan para tukang ojek itu pergi ke bedeng tempat Yesus dilahirkan. Setelah mereka tiba dan menjumpai Yesus dan Maria serta Yesus yang terbaring di atas beko tua, mereka pun menjelaskan apa yang dikatakan pendeta tentang Anak itu setelah mereka sujud menyembah bayi Yesus nan kudus itu. Maria menyimpan seluruh kejadian dan tentang apa yang dikatakan para tukang ojek itu dalam hati mereka. Para tukang ojek itu pun pulang dengan semangat baru dan dengan sukacita mereka mengantar penumpang ke tujuan dengan selamat. MT