Minggu 24 November 2024
MASA SUNYI (7) – KAUM ZELOT
Sabda Renungan : “Matius dan Tomas, Yakobus anak Alfeus, dan Simon yang disebut orang Zelot” (Lukas 6:15)
Zelot artinya orang yang sangat berbakti kepada Allah dan hukum-Nya. Kaum Zelot ini mempunyai hubungan dan semangat nasionalis dengan kaum Makabe. Kaum Makabe menegaskan bahwa orang Yahudi harus merdeka dan diperintah oleh raja sendiri. Tetapi mereka tidak mampu menghadapi serbuan Roma yang berhasil menduduki Palestina pada tahun 63 SM. Kaum nasionalis yang kemudian mengobarkan pemberontakan-pemberontakan disebut orang-orang Zelot.
Istilah Zelot ini tak jelas sumbernya, tetapi pergerakan kaum ini sudah ada sejak “masa sunyi”. Kelompok atau kaum Zelot ini memberontak terhadap kekaisaran. Jadi kaum Zelot ini bisa disebut kaum nasionalis Yahudi yang berjuang melepaskan diri dari penjajahan Romawi. Mengingat para Kaisar mengangkat diri sebagai Dewa yang harus disembah rakyat, kaum Zelot ini pun semakin memberontak. Mereka betul adalah kaum nasionalis tetapi mereka juga adalah kaum agamis yang monoteis. Hanyalah Allah satu-satunya yang layak disembah tidak ada yang lain.
Ternyata dalam perjalanan panjang ke depan hingga saat kedatangan Yesus sebagai juruselamat istilah “Zelot” sebagai kaum nasionalis masih muncul saat Yesus memilih murid-murid-Nya. Salah seorang murid yang dipilih oleh Yesus adalah Simon orang Zelot. Dengan terpilihnya orang Zelot dalam 12 murid Yesus, berarti Yesus tidak melihat sikap nasionalis dan agamis itu sebagai sesuatu yang menghalangi seseorang untuk belajar kepada Yesus. Bisa saja sikap nasionalis Simon mengandung kesalahan bahkan bisa menjadi sikap rasis. Tetapi dengan belajar kepada Yesus semua hal yang buruk dari sikap nasionalis itu diubah atau disublimasi ke arah yang baik.
Kelangsungan Zelotis pun cukup baik memberi keterangan bahwa pada masa sunyi, Saat tidak ada nubuat menuntun bangsa pilihan Allah. Mereka tetap aktif menjalankan kehidupan iman mereka sebagai bangsa pilihan Allah. Jadi masa sunyi itu adalah merupakan bagian dari rencana Allah untuk melatih umat-Nya lebih mandiri dan belajar mengambil keputusan dan pilihan sendiri. Bila Yesus sudah datang status umat pilihan Allah bukan lagi berdasarkan kelahiran melainkan berdasarkan pilihan. Yahudi tidak otomatis lagi menjadi umat pilihan Allah karena lahir sebagai orang Yahudi.
Seseorang menjadi umat pilihan Allah karena menerima anugerah keselamatan di dalam Yesus Kristus. Menerima adalah merupakan pilihan bukan kelahiran. Jadi Allah diam dalam hal mendewasakan umat-Nya agar mandiri memilih. MT