Selasa 19 November 2024
MASA SUNYI (2) – ALLAH SUMBER PENGETAHUAN
Sabda Renungan : “Takut akan TUHAN adalah permulaan pengetahuan, tetapi orang bodoh menghina hikmat dan didikan.” (Amsal 1:7)
Takut akan Tuhan adalah merupakan pengakuan yang tulus akan kuasa Tuhan. Orang yang takut akan Tuhan sangat mengagumi, menghormati kuasa, kekudusan dan keagungan Tuhan. Biasanya orang yang takut akan Tuhan akan selalu belajar mengetahui kehendak Tuhan dan terus belajar mengetahui kehendak Tuhan dan terus belajar untuk semakin mengenal Tuhan. Takut akan Tuhan adalah permulaan dan sumber ilmu pengetahuan dan juga sumber hikmat. Hikmat sebagai pemberian Tuhan kepada umat-Nya adalah hidup dan berpikir sesuai dengan kebenaran, jalan dan pola pikir Allah. Itu berarti mengadakan pendekatan kepada seluruh aspek kehidupan dari sudut pandang Allah dan mempercayai firman Allah secara utuh. Itu hanya dapat dilakukan oleh orang-orang yang takut akan Allah karena percaya bahwa segala sesuatu yang dikatakan Allah itu adalah kebenaran sejati dan merupakan satu-satunya yang layak dijadikan menjadi standar kebenaran dalam kehidupan.
Hikmat adalah pemberian Allah, tetapi diberikan hanya kepada mereka yang mencarinya melalui hubungan dekat dengan Allah. Jadi karena hikmat adalah pemberian Allah dan Allah adalah sumber hikmat dan pengetahuan maka untuk memperolehnya hendaklah tetap tinggal dalam Allah. Hal itu pula berarti menyerahkan hati dan pikiran kepada Allah.
Pada tahun 333 SM pasukan-pasukan Persia dikalahkan oleh Aleksander Agung yang menyakini kebudayaan dan pengetahuan Yunani adalah satu-satunya kekuatan yang mampu mempersatukan dunia. Masa ini adalah masa sunyi yang merupakan periode Helenis (330-166 SM). Orang Yunani sangat bangga dan hampir dapat dikatakan sangat menyombongkan kebudayaan dan ilmu pengetahuan mereka. Yahudi yang setia kepada Allah tentu sangat berbenturan dengan Helenis sedangkan Yehuda berada dalam penguasaan orang Yunani. Tetapi Aleksander mengijinkan orang Yahudi mematuhi hukum taurat bahkan membebaskan Yehuda dari membayar uptei dan pajak selama tahun sabat. Penaklukan oleh Yunani memberikan keuntungan untuk Yehuda karena membuka jalan menerjemahkan Perjanjian Lama ke dalam bahasa Yunani (versi Septuaginta) sekitar tahun 250 SM. Dalam hal ini sangat nyata bahwa Allah tetap pegang kendali untuk menjaga umat-Nya.
Di tengah kebebasan Yunani dengan pengetahuan dan filsafatnya, hikmat Allah yang dianegerahkan kepada umat-Nya yang setia tetap lebih unggul. Kalau umat masih setia dan takut kepada Allah, mereka akan tetap terlindung dari kekuasaan yang mempunyai kecenderungan mengintervensi. Allah akan tetap dan selalu menyatakan diri kepada dan melalui umat-Nya bila masih ada yang setia. Jumlahnya mungkin kecil tetapi dampaknya pasti besar. MT