Selasa 12 November 2024
MENJELANG MASA SUNYI (2) – PENGAJARAN MULAI MENYIMPANG
Bacaan Sabda : Maleakhi 2:1-9
“Tetapi kamu ini menyimpang dari jalan; kamu membuat banyak orang tergelincir dengan pengajaranmu; kamu merusakkan perjanjian dengan Lewi, firman Tuhan semesta alam. Maka Aku pun akan membuat kamu hina dan rendah bagi seluruh umat ini, oleh karena kamu tidak mengikuti jalan yang Kutunjukkan, tetapi memandang bulu dalam pengajaranmu.” (Maleakhi 2:8-9)
Kitab nabi Maleakhi ini ditulis dan ditempatkan sebagai kitab terakhir dalam Perjanjian Lama seakan-akan memberi alasan mengapa Tuhan berdiam diri kepada umat-Nya selama kurang lebih 400 tahun yang biasa disebut masa sunyi. Selain umat meragukan kasih Allah berlanjut dengan kesalahan yang dilakukan para imam dan para nabi. Mereka memperoleh sumber pengajaran dari Allah yang pasti pengajaran itu benar adanya. Tetapi pada saat menyampaikan kepada umat terjadilah penyimpangan. Terjadinya penyimpangan tentu dipengaruhi oleh beberapa hal :
- Pertama adalah ketidaksungguhan untuk mempelajari kebenaran yang datang dari sumber yang sempurna yaitu dari Allah. Ketidaksungguhan itu terjadi karena tidak segera menyimpan dalam hati dan pikiran sehingga ketika membagikan ke umat terjadilan penyimpangan. Raja Daud mengatakan bahwa firman Tuhan disimpan di dalam hatinya supaya tidak berdosa kepada Tuhan. Bila sudah tersimpan dengan baik dalam hati pasti akan melakukan dan membagikannya secara benar dan tepat. Mungkin saja hal tidak sungguh-sungguh ini sudah sering terjadi sehingga Allah memilih diam supaya para imam dan nabi belajar mengoreksi diri sendiri.
- Kedua adalah adanya kecenderungan terlalu cepat membagikan. Karena tidak didahului dengan pendalaman dan melakukan. Firman Tuhan yang akan dibagikan sudah pasti benar, tetapi pemahaman yang salah karena kurangnya pendalaman sering berakibat terjadinya penyimpangan.
- Ketiga adalah bersikap memandang bulu dalam pengajaran. Para imam dan nabi pada zaman nabi Maleakhi sama seperti nabi menghadapi berbagai kesulitan dalam melanjutkan kehidupan. Hal itu membuat para nabi pilih kasih dalam hal memberi perhatian kepada umat. Dampak dari sikap ini adalah banyak umat yang tidak lagi memberi persembahan persepuluhan. Nabi Maleakhi yang jujur dan setia mencoba meluruskan sikap umat yang sengaja tidak memberi persembahan persepuluhan.
Bersikap pilih kasih dalam melayani tergolong juga pengajaran dan pelayanan yang menyimpang. Menjelang masa sunyi terjadi juga hal-hal yang buruk yang dilakukan para umat teristimewa oleh para imam dan para nabi. Dalam hal ini nabi Maleakhi mengingatkan umat agar siap menghadapi sikap diam Allah dalam waktu yang sangat panjang. Alah diam bukan berarti berhenti berkarya. Dia terus berkarya mengatur jalan-Nya sejarah manusia untuk siap menerima fakta kelahiran Yesus. MT