Sabtu 09 November 2024
HIDUP KUDUS
Bacaan Sabda : Wahyu 22:12-17
“Berbahagialah mereka yang membasuh jubahnya. Mereka akan memperoleh hak atas pohon-pohon kehidupan dan masuk melalui pintu-pintu gerbang ke dalam kota itu. Tetapi anjing-anjing dan tukang-tukang sihir, orang-orang sundal, orang-orang pembunuh, penyembah-penyembah berhala dan setiap orang yang mencintai dusta dan yang melakukannya, tinggal di luar.” (Wahyu 22:14-15)
Membasuh jubah adalah merupakan istilah yang menjelaskan orang-orang percaya yang terus menerus memperbaiki kelakuan dan membersihkan hati sebagai respon dan rasa syukur melalui pengorbanan Krtistus. Lawan dari membasuh jubah adalah hidup kotor, munafik, jahat, mencintai dan melakukan dusta. Mencintai dan melakukan dusta merupakan dosa terakhir dan cukup mendapat tekanan karena mencintai dan melakukan dusta merupakan dosa dan kejahatan yang serius dihadapan Allah. Hal itu masuk akal, karena akibat dari dusta itu membuat banyak orang menjadi korban dan berbuat kesalahan.
Dalam dua pasal terakhir menyebut dosa dusta ini sebanyak tiga kali. Hal ini memberi petunjuk bahwa pada hari-hari terakhir dosa dusta sangat mendominasi kehidupan manusia. Semua ajaran sesat biasanya diinformasikan sebagai sesuatu yang tidak jujur dan mengandung banyak dusta :
- Pertama semua pendusta akan mendapat bagian mereka di dalam lautan yang menyala-nyala oleh api dan belerang (Wahyu 21:8). Pendusta adalah salah satu yang tercampak kepada api belerang bersama para penakut, penyihir dan dosa-dosa lainnya. Kemudian para pendusta ini disamakan dengan para penakut dan orang-orang yang murtad. Karena ketakutan mereka murtad juga berdusta. Pendusta itu juga adalah merupakan orang-orang yang tetap percaya tetapi kehidupan mereka tidak bermoral.
- Kedua mereka yang melakukan dusta tidak akan masuk ke dalam kota Allah yang kekal (Wahyu 21:27). Pendusta disini disejajarkan dengan kenajisan dan kekejian. Nama mereka tidak tertulis dalam buku kehidupan. Mereka biasanya merasa dan mengaku umat beriman yang sejati tetapi sekaligus menjadi amoral yang sejati. Mereka merasa hidup dalam Tuhan padahal sesungguhnya mereka adalah penyangkal Tuhan dan firman-Nya.
- Ketiga mereka yang menyukai dan melakukan dusta akan berada di luar kerajaan kekal Allah. Jadi jelas bahwa dusta menjadi dosa yang dihukum Allah secara tegas, mungkin karena dustalah yang menjatuhkan manusia ke dalam dosa. Keseriusan Allah menghukum dosa dusta haruslah membuat gereja berusaha dan bekerja keras untuk membuang dusta yang sama dengan kemunafikan. MT