Jumat 08 November 2024
NUBUAT HARUS DIBERITAKAN
Bacaan Sabda : Wahyu 22:7-11
“Lalu ia berkata kepadaku: ”Jangan memeteraikan perkataan-perkataan nubuat dari kitab ini, sebab waktunya sudah dekat. Barangsiapa yang berbuat jahat, biarlah ia terus berbuat jahat; barangsiapa yang cemar, biarlah ia terus cemar; dan barangsiapa yang benar, biarlah ia terus berbuat kebenaran; barangsiapa yang kudus, biarlah ia terus menguduskan dirinya!” (Wahyu 22:10-11)
Perintah agar jangan memeteraikan kitab Wahyu, tujuannya adalah jangan ditutup-tutupi melainkan haruslah terus diberitakan. Padahal ada keengganan gereja untuk memberitakan kitab Wahyu secara terbuka dan secara keseluruhan. Hal itu terjadi karena kitab Wahyu memberitakan 3 hal yang dianggap banyak orang tidak logis :
- Hal pertama adalah hukuman neraka dan lenyapnya langit dan bumi. Manusia berpikir bagaimana mungkin ini bisa terjadi. Neraka dianggap sebagai kebohongan. Lebih jauh mereka menyatakan neraka hanya akal-akalan supaya manusia berhenti berbuat jahat dan percaya kepada Allah. Tetapi walaupun ditolak dan dihina umat yang mengasihi sesama haruslah terus memberitakan fakta adanya hukuman Allah kepada para penjahat yang memberontak kepada Allah berupa neraka. Mungkin saja dituduh sebagai penghayal dan pemimpi haruslah terus memberitakan kebenaranakan adanya surga yang disediakan Allah bagi pengikut dan peneladan Kristus yang setia.
- Hal Kedua, pemberitaan kebenaran tak boleh berhenti walaupun yang jahat semakin jahat. Nubuat dan penglihatan Yohanes haruslah terus diperkatakan walaupun penolakan akan terus hidup dalam dosa bahkan semakin jahat. Ketika orang jahat semakin jahat, para penerima kebenaran yang sudah hidup baik dan benar akan semakin baik dan semakin benar. Akan tiba saatnya bahwa betul-betul manusia sudah mengeraskan hati. Ketika kebenaran diberitakan manusia diluar Kristus semakin mengeraskan hati. Hal itulah yang dijelaskan melalui pernyataan bahwa yang jahat semakin jahat. Namun firman Tuhan tetap harus diberitakan kepada mereka. Pemberita firman Tuhan itulah yang disebut orang benar dan orang baik.
- Hal ketiga, mereka memang ditolak dan diejek, tetapi hal itu justru membuat mereka semakin benar dan semakin baik. Penolak nubuat Yohanes akan semakin hidup dalam dosa sedangkan penerima nubuat Yohanes akan semakin tegas melawan dan meninggalkan dosa. Semakin ditolak semakin bersemangat juga mereka memberitakan Injil sebagai wujud kebencian mereka terhadap dosa dan wujud cinta kepada Yesus. MT