Rabu 06 November 2024
SELAMAT MENUJU DAN TIBA DI SURGA
Bacaan Sabda : Wahyu 21:22-27
“Dan aku tidak melihat Bait Suci di dalamnya; sebab Allah, Tuhan Yang Mahakuasa, adalah Bait Sucinya, demikian juga Anak Domba itu. Dan kota itu tidak memerlukan matahari dan bulan untuk menyinarinya, sebab kemuliaan Allah meneranginya dan Anak Domba itu adalah lampunya.” (Wahyu 21:22-23)
Firman Tuhan memberi penjelasan tentang surga sebagai suatu tempat dalam dua istilah yaitu langit dan bumi yang baru kemudian Yerusalem baru. Jadi surga adalah suatu tempat dengan suasana yang baru dan sungguh berbeda dengan dunia yang sudah lenyap. Dengan memakai dua istilah yaitu langit dan bumi yang baru serta Yerusalem baru. Mungkin saja bumi yang baru itu adalah dunia sebagai satu kesatuan dan ibukotanya Yerusalem baru. Hal ini dapat ditafsirkan karena Yerusalem itu mempunyai pintu gerbang dari semua arah.
Jadi bila pintu gerbang itu dipahami tempat untuk masuk dan keluar berarti umat itu bisa keluar dan masuk ke Yerusalem baru dari langit dan bumi yang baru. Tetapi yang namanya tafsir kebenarannya tidak mutlak, artinya bisa benar tetapi bisa juga salah. Pendapat sangat besar kemungkinannya salah tetapi tak perlu menjadi tidak berani berpendapat asal tetap pada keyakinan dan pemahaman bahwa firman Tuhan itu kebenarnnya adalah mutlak.
Ada kebenaran yang pasti kebenarannya karena firman Tuhan memberi penjelasan yang faktual yaitu bahwa di surga tidak ada bait suci sebab Allah sendirilah yang menjadi bait suci-Nya. Bisa diartikan bahwa semua tempat di surga dipenuhi dengan kehadiran Allah. Jadi kemanapun umat pergi selalu hidup dekat dengan Allah dengan hati dan jiwa selalu menyembah, memuji dan bersyukur kepada Allah. Surga juga tidak membutuhkan matahari dan bulan sebab sumber terang dan juga sumber kenyamanannya adalah kemuliaan Allah.
Selanjutnya di surga tidak ada malam dengan demkian tak ada lagi hitungan hari. Tentu hal ini tidak lagi dibutuhkan dalam kekekalan. Tetapi ada juga yang berpendapat bahwa malam itu tidak ada di Yerusalem baru tetapi tetap ada di langit dan bumi yang baru karena dalam Mazmur 148:3-6, dinyatakan oleh Firman Tuhan siang dan malam tidak akan pernah lenyap. Boleh-boleh saja sih berpendapat, tetapi apalah artinya pendapat karena pendapat kita sangat terbatas dan juga kemampuan manusia untuk memahami firman Tuhan juga terbatas yang penting selamat menuju dan tiba di surga. MT