Selasa 05 November 2024
YERUSALEM YANG BARU
Bacaan Sabda : Wahyu 21:9-21
“Di sebelah timur terdapat tiga pintu gerbang dan di sebelah utara tiga pintu gerbang dan di sebelah selatan tiga pintu gerbang dan di sebelah barat tiga pintu gerbang. Dan tembok kota itu mempunyai dua belas batu dasar dan di atasnya tertulis kedua belas nama kedua belas rasul Anak Domba itu.” (Wahyu 21:13-14)
Untuk memberi penjelasan mengenai surga dipakai juga istilah Yerusalem baru yang sama dengan langit dan bumi yang baru. Istilah Yerusalem baru dipakai untuk memperjelas bahwa surga itu bukanlah seperti langit dan bumi yang sangat luas melainkan bagaikan satu kota besar yaitu kota Yerusalem menjadi kota yang dimuliakan oleh tiga agama samawi yaitu Yahudi, Kristen dan Islam. Itulah sebabnya kota yang dipakai sebagai lambang adalah Yerusalem yang baru.
Kemudian terdapat angka-angka yang juga biasanya memberikan penjelasan dan petunjuk kepada bangsa dan juga orang bahkan memberi lambang tentang Allah. Kota Yerusalem yang ditunjukkan ke rasul Yohanes mempunyai pintu gerbang yang menjelaskan bangsa Israel yang terdiri dari 12 suku. Surga dan bangsa Israel tak terpisahkan, karena melalui bangsa inilah Allah menyatakan diri kepada manusia, yang merupakan tujuan Allah mengangkat umat Israel menjadi bangsa pilihan-Nya. Kemudian ada 3 pintu gerbang masing-masing dari Timur, Barat, Utara dan Selatan.
Angka 3 biasanya dipakai untuk menggambarkan Allah dalam angka Allah Tritunggal adalah yang kekal dan di surga adalah kesempatan tepat untuk memahami Trinitas Allah dengan sempurna. Tembok kota itu mempunyai 12 batu dasar yang bertuliskan nama 12 rasul. 12 batu dasar itu melambangkan gereja. Jadi dalam angka 12 sebagai lambang umat Israel dan gereja memberi penjelasan kesatuan dan keseimbangan sejarah umat Allah Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru. Lambang-lambang dalam angka ini sangat tegas menjelaskan bahwa Allah melakukan karya-Nya sangat terencana dengan baik, dan klimaks rencana-Nya itu adalah surga.
Selama kita menjadi umat beriman di dunia ini, sudah terus menerus belajar mengenal Allah, tetapi pengenalan kita kepada Allah dan karya-Nya tentu saja sangat terbatas. Tetapi teruslah setia karena hanya yang setialah yang selamat sampai surga. Di sana dan saat itu lah kita mengenal Allah dan rencana-Nya dengan sempurna. MT